Jumat, 28 September 2012

14. Bagaimana Ku Kan Bernyanyi.


Bagaimana ku kan bernyanyi
Tentang kasih cintaMu
Dapatkah kurangkai puisi tentang pengorbananMu

Duri yang perih menggantikan mahkota kemuliaanMu Tuhan
Karena diriku yang berdosa nyawa Kau serahkan

Kau balut luka di hatiku dengan kasih cintamu
Dosa yang merasuk Kau basuh dengan darahMu kudus

Entah berapa kali aku berkhianat padaMu Tuhan
Mengapa setiaMu ya Tuhan tetap kepadaku

Sungguh ku tak mampu memahami kasih dan setiaMu ya Tuhan
Bagiku yang hina ini Kau rela berkorban

Apakah ku sanggup membalas kasih dan setiaMu ya Tuhan
Sebagaimana adanya aku kuberserah padaMu



Lirik. Herry P.
--------------------------------------------------------------



Kamis, 27 September 2012

Memelihara Jemaat Agar Setia(2 Tes.2:13-3:18)



Ayat inti:
“Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan maupun secara tertulis”(2 Tesalonika 2:15).

Kalimat kunci:
“Meskipun kita memiliki janji yang mulia untuk masa depan, kita harus menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan setiap hari di dalam gereja.  Tidak terkecuali jemaat Tesalonika, mereka mengalami hal yang sama”.

Pendahuluan:
   Adakalanya kita sebagai umat Kristen beranggapan bahwa setelah menjadi pengikut Kristus maka segala kesukaran dalam hidup kita ini akan lenyap.
   Dalam pelajaran kita melalui ayat-ayat 2 Tesalonika 2:13 – 3:18, Rsl Paulus telah menunjukkan bahwa umat Kristen juga mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan.  Orang percaya maupun yang tidak percaya (Orang Kristen maupun non Kristen) sama-sama mengalami tantangan dalam kehidupan.
   Namun ada keistimewaannya atau keuntungannya yang dimiliki oleh orang Kristen pada masa-masa sulit dalam kehidupan ini.  Melalui kata-kata terakhir Paulus kepada jemaat Tesalonika kita memperoleh rahasia bagaimana tetap mempertahankan kesetiaan kita kepada Tuhan meskipun kita menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan setiap hari :

1.    BERPEGANG TEGUH PADA DOKTRIN YG TELAH DIAJARKAN MELALUI PESAN KHOTBAH DAN MEMBANDINGKANNYA DENGAN ALKITAB (2 Tes.2:13-17)

-Mengapa Paulus bersyukur kepada Allah atas jemaat Tesalonika?(ayat 13-14).  Karena kehidupan jemaat Tesalonika memberikan bukti kepada Paulus bahwa mereka dari mulanya telah dipilih Allah sebagai “buah sulung untuk diselamatkan”.  Pilihan adalah berdasarkan atas apa yang dialami oleh mereka yang telah dipilih.  Umat percaya mengalaminya melalui pengudusan oleh Roh Kudus dan keyakinan akan kebenaran.
  Disini Paulus tidak menganjurkan konsep predestinasi seperti yang diajarkan oleh penganut paham Calvinis.  Dia hanya mengatakan bahwa keselamatan kita terletak pada fakta bahwa Allah telah mengambil inisiatif untuk menyelamatkan umat manusia.  Itu berarti bahwa Allah tidak membiarkan seorang pun untuk hilang dengan mudah.  Seseorang akan hilang hanya bilamana dia dengan sengaja dan terus menerus menolak untuk menanggapi kasih karunia Allah (2 Tes.2:10).

   Tidak peduli apa yang Setan lakukan atau tidak lakukan, janganlah kita hidup dalam ketakutan.  Allah telah bertekad untuk menyelamatkan kita selama kita bersedia untuk mengizinkan Dia bekerja.

Ilustrasi:
   Ada satu keluarga bersama anak-anaknya memutuskan untuk meluangkan waktu satu hari berlibur di sebuah taman hiburan. Oleh karena mereka belum pernah pergi ke taman hiburan itu sebelumnya, anak-anak sangat bersemangat dan bertekad untuk mencoba setiap jenis permainan.  Si ayah mengetahui bahwa jika anak-anak mereka tidak berhati-hati, mereka dapat terluka.  Ketika mereka pergi dari satu permainan ke permainan yang lain, orangtua mereka menerangkan apa yang akan terjadi dan mengingatkan mereka untuk selalu “Berpegang dengan kuat”.

-Itulah sebabnya dalam ayat 15-17 Paulus sangat memberikan perhatian kepada jemaat Tesalonika agar  mereka berpegang teguh/kuat pada doktrin yang telah diajarkan pada mereka, baik melalui surat dan kata-kata yang diucapkan.
  
   Dia mengetahui bahwa kehidupan Kristen dipenuhi dengan tantangan dan kesulitan, dan dia mau agar jemaat Tesalonika mengetahui sejak awal bahwa hidup itu tidak akan selamanya mudah.  Agar tidak mudah dikejutkan oleh datangnya masa-masa yang sulit, bahkan mungkin kesukaran yang terjadi di dalam gereja dan agar umat percaya tetap memiliki tekad yang bulat, apa pun pengalaman yang mereka hadapi dalam perjalanan hidup, agar mereka tetap akan “berpegang pada” Yesus.  Satu-satunya cara untuk menghindari ajaran palsu ialah dengan jalan berpegang teguh pada KEBENARAN.

-Aplikasi:
   Dengan berlalunya waktu(kalau sudah lama), orang yang telah menerima kebenaran sangat mudah beralih dari standar yang pernah mereka terima.  Itulah sebabnya mengapa kita harus selalu diingatkan kembali melalui khotbah dari mimbar dan guru yang mengajar kita(melalui kelompok Pendalaman Alkitab, dll).

-Pada saat gereja mula-mula dahulu, pemberitaan lewat pembicaraan lebih diutamakan daripada yang tertulis. (lisan lebih diutamakan dari yang tertulis) karena nada suara dan gerak tubuh bisa mengungkapkan arti dengan lebih akurat daripada kata-kata yang ditulis di atas kertas.  Itulah sebabnya KHOTBAH sebagai salah satu metode komunikasi tidak pernah ketinggalan zaman.

-Namun kalau firman yang ditulis, seperti yang ditulis oleh Paulus (ALKITAB), itu sulit untuk disalahgunakan oleh orang yang secara sengaja ingin mengubah isi pekabaran Injil untuk kepentingan mereka sendiri.  Kata-kata yang tertulis lebih aman dan tidak dapat diubah seperti orang dapat lakukan pada isi khotbah.

-Itulah sebabnya dalam Kisah 17:11, orang Berea dipuji karena mereka selalu memperhatikan pekabaran yang disampaikan secara lisan dan kemudian memeriksa kembali dengan teliti akan ajaran tersebut dalam  Kitab suci.
  
2.   KETEGUHAN HATI MENGHADAPI KEJAHATAN (2 Tes.3:1-5)

Paulus memulai bagian ini dengan permohonan doa (ayat 1-2) agar:
--Injil beroleh kemajuan dan dimuliakan lewat pekerjaannya.
--Dia dapat terluput dari pengacau dan orang-orang jahat.

Paulus melanjutkan kalimat ini dengan permainan kata , SEBAB:
  “Tidak semua orang memiliki iman(percaya pada/komitmen pada Allah), namun dikatakan dalam ayat 3: “Tuhan adalah setia” (dapat dipercaya untuk memberikan inspirasi iman dan komitmen).

   Artinya: Tuhan yang setia ini sungguh dapat dipercaya dan akan memelihara mereka terhadap yang jahat, atau SETAN.

   Di dunia zaman sekarang ini banyak orang yang menertawakan pendapat yang menyatakan bahwa Setan itu benar-benar ada.  Menurut mereka, dia hanyalah MITOS( takhyul sebelum ilmu pengetahuan ada).
   Mereka merasa bahwa kebaikan dan keburukan hanya merupakan konsekwensi acak dari sebab dan akibat  atau BAIK dan BURUK itu hanyalah konsep budaya setempat yang berhubungan dengan waktu dan tempat tertentu.
   Namun Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Setan itu nyata dan dialah ASAL MULA KEJAHATAN (yang buruk).

  Kabar baiknya adalah: meskipun Setan lebih berkuasa daripada kita, namun Tuhan lebih berkuasa daripada Setan, dan kita dapat menemukan keselamatan dan kekuatan di dalam Tuhan.
  Kemudian Paulus mengakhiri bagian ini dalam 2 Tes.3:4,5 dengan:
--memuji mereka dan melayangkan doa untuk mereka.
--yakin bahwa mereka akan melakukan apa yang dimintakan dan mereka akan TETAP melakukannya meskipun ada banyak tantangan dari Setan dan para pengikutnya.
--Berdoa agar Tuhan mengarahkan perhatian mereka pada kasih Allah dan kesabaran Kristus.

3.   MENERAPKAN TRADISI YANG SESUAI DENGAN KEBENARAN YANG DI ILHAMKAN (2 Tes.3:6-8)

“Tradisi” , pada zaman Perjanjian Baru, tidak selalu merupakan satu kata kotor; hal itu juga dapat merujuk pada segala sesuatu yang diingat gereja dari hal PERKATAAN dan TINDAKAN YESUS termasuk PERKATAAN dan TULISAN PARA RASUL.  Tradisi bagi mereka bagaikan Alkitab untuk kita. 
   Tradisi itu selalu diajarkan dan harus ditaati.
   Bagi jemaat Tesalonika, tradisi itu memiliki arti lebih dari sekadar surat Paulus.  Tradisi bagi mereka, termasuk segala sesuatu yang Paulus sudah katakan pada mereka saat dia berada di Tesalonika, dan termasuk juga TINDAKANNYA, yang mereka teladani.

     Paulus juga bekerja keras untuk mendukung dirinya sendiri di Tesalonika dan tidak menganggur sementara dia berada di tengah-tengah mereka; dia tidak memakan makanan orang lain tanpa pembayaran.  Dia bekerja siang dan malam agar tidak menjadi beban bagi siapa pun juga.
   Dan itu adalah sebuah TRADISI yang dia harapkan untuk mereka terapkan dalam kehidupan mereka secara pribadi (yakni suatu kehidupan yang teratur dan tertib, kehidupan yang mau mengikuti ajaran atau praktek kehidupan para rasul).

4.   HENDAKLAH MENJADI TELADAN DI DALAM GEREJA BAGI ORANG LAIN(2 Tes.3:9-12).

Dalam 2 Tes.3: 9, Rasul Paulus menyatakan bahwa dia bukan hendak menentang akan suatu pelayanan gereja yang mendukung.
(The apostle wished to make it clear that he was not opposed to a church-supported ministry).

“Memang, ia telah mengajarkan dimana-mana/ditempat lain kewajiban gereja yang pasti untuk mendukung mereka/orang-orang yang telah dipanggil Allah untuk melayani mereka (1 Kor.9:13,14).  Dia menghargai hadiah-hadiah yang mendukung yang telah dikirim umat Tuhan di Filipi, dan hadiah itu disebut sebagai suatu persembahan yang harum, satu korban yang disukai dan yang bekenan kepada Allah( Pil.4:17,18).
   Tetapi di Tesalonika, ia (Paulus) telah melepaskan haknya untuk dukungan gereja dalam rangka untuk memberikan kepada para anggota CONTOH yang layak untuk di ikuti”.
                   SDA Bilble Commentary, Jld.7 hlm.280.

   Dalam 2 Tes.3:8, dia bekerja siang dan malam agar dapat menjadi contoh bagaimana setiap orang sedapat mungkin harus memenuhi kebutuhannya sendiri.  Dan saat dia tinggal bersama mereka, dia telah mengucapkan sebutan yang sangat popular yang telah menjadi perintah dalam ayat 9: “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.
   Namun kita perlu ketahui bahwa yang menjadi sasaran Paulus adalah sekelompok orang di dalam gereja yang SENGAJA MENGANGGUR.  Mereka sibuk mencampuri urusan orang lain dan tidak mengabaikan kewajibannya (2 Tes.3:11).  Mereka lebih mengutamakan sebuah kehidupan yang MUDAH daripada bekerja keras.  Mungkin mereka menghabiskan waktu mereka mendiskusikan teologi atau mengkritik prilaku orang lain gantinya melakukan tugas-tugas mereka.

   Dan dalam ayat 12 –Paulus memerintahkan mereka “dalam nama Tuhan Yesus Kristus” untuk mengikuti teladan hidupnya dan mendapatkan hak untuk berbicara dengan cara memenuhi kebutuhan mereka sendiri terlebih dahulu ( 1 Tes.3:12).  Memberikan kepada mereka teladan kerajinan.
 
   Inilah masalah unik yang dihadapi Paulus di gereja Tesalonika.

5.    PERLAKUKAN ORANG YANG DI DISIPLIN SEPERTI KELUARGA DAN SAUDARA (2 Tesalonika 3:13-15.)

Masalah disiplin gereja merupakan salah satu isu yang sangat sulit dihadapi oleh gereja setempat.  Bagaimanakah gereja menemukan kehendak Allah di antara begitu banyak kepentingan yang bersaing?.
   Matius 18:21-35 memberikan sebuah proses yang sederhana dan jelas (melalui 2 tahap yang dilakukan dengan sangat hati-hati).  Kemudian barulah proses itu dibawa di hadapan jemaat.
   Jika pelaku tidak memberikan tanggapan kepada jemaat secara keseluruhan, maka dia akan diperlakukan sebagai orang kafir atau pemungut cukai (Mat.18:17).

   Apakah artinya: Memperlakukan seseorang seperti orang kafir dan pemungut cukai?
   Paling sedikit ada 2 kemungkinan/ sisi  yang berbeda:
i.             Dapat saja mengimbau jemaat untuk menjauhi pelaku seperti mereka menjauhi orang kafir dan pemungut cukai dalam lingkungan tempat mereka dibesarkan.
ii.           Hal itu dapat berupa ajakan untuk memperlakukan mereka yang terbuang seperti Yesus memperlakukan orang kafir dan pemungut cukai( yakni dengan penuh belas kasihan dan pengampunan).

Namun disini kita dapat melihat apa yang Paulus katakan tentang DISIPLIN GEREJA:
   Dalam 1 Tes.3:13 –Umat Allah tidak jemu-jemu berbuat apa yang baik(Galatia 6: 9,10).
   Selanjutnya dalam ayat 14: Diperlukan penurutan utk menuruti firman yang di ilhamkan.
   Dan menurut ayat 15 –orang yang disisiplin haruslah diperlakukan seperti KELUARGA dan SAUDARA.  Gereja harus tetap sadar bahwa pelaku adalah seorang saudara yang untuknya Yesus telah mati (Rm.14:15; 1 Kor.8:11).

Pertanyaan untuk direnungkan: Pengalaman apakah yang Anda miliki sehubungan dengan disiplin gereja?.

KONKLUSI:  UNTUK MEMELIHARA/MEMPERTAHANKAN KESETIAAN KITA, BIARLAH KITA:

i.             Berdiri teguh dalam iman dengan senantiasa bersandar pada Allah.
ii.           Tetap merasakan kasih karunia dan kuasa Allah yang memelihara pada masa-masa sulit dalam kehidupan.
iii.          Senantiasa mengalami kasih karunia Allah yang memberi dukungan setiap hari.

   Gantinya terkejut dan putus asa atas kehadiran berbagai kesulitan dalam hidup Kekristenan, umat percaya harus memiliki pengharapan dengan mengetahui bahwa Allah menyertai mereka untuk menyediakan kekuatan yang dapat mengalahkan tantangan tersebut.

          Jon Paulien, 1 dan 2 Tesalonika.
          Dekan Fakultas Agama di Universitas Lomalinda, California.

Rabu, 19 September 2012

ANTIKRISTUS (2 Tesalonika 2:1-12.)



Ayat inti:
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!.  Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa” (2 Tesalonika 2:3)

Kalimat kunci:
   “Dalam memperbaiki teologi yang salah di jemaat Tesalonika tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman, Paulus mengungkapkan kebenaran tentang penipuan-penipuan di akhir zaman”.

Pendahuluan:

   Tujuan Rasul Paulus dalam teks kita saat ini untuk menenangkan dan membujuk jemaat Tesalonika agar lebih sabar dalam menantikan peristiwa-peristiwa akhir zaman dan mengamarkan mereka tentang adanya berbagai ajaran palsu mengenai akhir zaman yang sudah menyebar.
  
I.             MARI KITA LIHAT MASALAHNYA (2 Tes.2:1-3).

Ide-ide yang salah tentang pengajaran Paulus mengenai dekatnya kedatangan Kristus telah beredar di gereja Tesalonika.  Untuk memperbaiki salah pengertian itu maka Paulus telah menulis suratnya yang kedua ini.  Salah satu tujuan terpenting dari kedatangan Kristus adalah untuk menghimpunkan (mengumpulkan) orang-orang pilihanNya( Mat.24:31; Yoh.14:3).

   Disini jemaat Tesalonika bingung, atau sangat mudah digoyahkan oleh informasi yang bertentangan yang telah mereka terima.
   Nampaknya sumber utama kebingungan mereka  mengacu pada suatu ajaran nabi palsu atau satu kesalahpahaman terhadap surat Paulus yang pertama (2 Tes.2:2). Spekulasi tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman telah  membuat mereka merasa khawatir. Ini adalah merupakan serangan rohani bagi mereka.
   Paulus menjelaskan jenis serangan rohani yang mereka hadapi dengan dua kata dalam 2 Tes.2:2 yakni:  lekas bingung dan gelisah.
   Kata bingung (terguncang) menunjuk pada gambaran sebuah kapal yang dihempas oleh angin ribut sedangkan gelisah menunjuk pada   perasaan takut yang dialami oleh seseorang pada saat terkejut.
   Beberapa jemaat Tesalonika berkesimpulan bahwa Kristus telah datang kembali secara rohani.  Bahwa kedatangan Yesus itu sedang terjadi atau bahkan sudah terjadi secara rahasia(2 Tes.2:2).  Sesuatu yang mirip dengan keyakinan Saksi Yehuwa yang berpendapat bahwa Yesus telah datang secara rohani pada tahun 1914.

   Aplikasi:
   Betapapun waspadanya kita mengawasi gereja, namun ada banyak  cara dimana ide-ide palsu dapat masuk dan mengakar di gereja.
   Kadangkala lebih mudah bagi anggota jemaat untuk menerima gossip daripada mempelajari Alkitab secara hati-hati untuk dirinya sendiri.
   Terkadang ide yang baru itu disampaikan dengan tidak berimbang dan tanpa dukungan dari ajaran Alkitab lainnya.

II.           JAWABAN RASUL PAULUS (2 Tes.2:3,4)

   Jawaban singkat Paulus untuk masalah itu? “Itu tidaklah mungkin.  Ada banyak hal yang belum terjadi.  Pernyataan dalam 2 Tes.2:3 “Sebab sebelum Hari itu”, hilang dalam bahasa Yunani dan dilengkapi dengan terjemahan yang paling dekat, dengan : “for that day shall not come”( karena hari itu tidak akan datang), kecuali datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,..

   Agar tidak bingung maka paulus telah menuliskan garis besar peristiwa-peristiwa akhir zaman dengan sangat lengkap.  Dengan kata lain bahwa Paulus menuliskan hal-hal yang harus terjadi sebelum Yesus datang. 
   Dikatakan akan terjadi “kemurtadan” ( bhs.Yunani: murtad/apostasia), dan manusia durhaka akan dinyatakan.
   CIRI-CIRI MANUSIA DURHAKA (dinyatakan dalam ayat 4) adalah gambaran orang fasik, yang bekerja secara diam-diam untuk seketika lamanya, kemudian dinyatakan pada akhir zaman.
·         dia melawan Allah, meninggikan diri di atas Allah, duduk di Bait Allah, dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
·         “Penentang”/pendakwa ini mengingatkan kita pada setan dalam Zakharia 3:1.
·         Meninggikan dirinya di aas Allah dan merebut tempat Allah di bait suci surgawi mengingatkan kita pada TANDUK KECIL dalam Daniel 8.
·         Menyatakan diri sebagai Allah mengingatkan kita kepada upaya Setan dalam Yesaya 14 dan Yehezkiel 28.
·         Hal ini juga menunjuk pada kekuatan si penghujat dalam Daniel 11:36-39.
·         Sepanjang sejarah Kristen dia telah berupaya untuk merusak Hukum Allah(kususnya hari Sabat) dan berusaha merebut kekuasaan yang hanya dimiliki oleh Kristus.
·         TANDUK KECIL(dalam Daniel 7:20-25) dan BINATANG YANG KELUAR DARI DALAM LAUT(dalam Wahyu 13:1-7) –kuasa yang sama yang bekerja setelah kejatuhan kerajaan Romawi kafir, dengan menggabungkan otoritas agama dan dunia sekuler menganiaya orang-orang kudus milik Allah.
·         Satu-satunya karakteristik seperti yang dituliskan dalam nubuatan adalah KEPAUSAN.  Banyak penafsir yang berasal dari abad pertengahan, bahkan sampai pada hari ini, telah menunjuk LEMBAGA INI sebagai ANTI KRISTUS.
·         Identifikasi Kepausan sangat sesuai dengan spesifikasi dalam 2 Tesalonika 2 yang menyatakan bahwa “manusia” durhaka disini adalah maskulin (manusia) dan “kekuasaan dunia atau lembaga”(gender netral).
   Jadi, gambaran tentang MANUSIA DOSA/durhaka berisikan beberapa unsur penting yang menunjuk pada SETAN dan AGEN SETAN sepanjang sejarah Kristen.

SEKILAS TENTANG ANTIKRISTUS:
   Siapa, atau apa Anti Kristus itu?  Persekongkolan(konspirasi) jahat, atau orang kejam?.  Beberapa orang bilang kemunculannya masih jauh dimasa depan.  Yang lain bilang dia muncul di masa lalu, di masa kekaisaran.  Tapi Alkitab menunjukkan bahwa dia hidup di zaman sekarang ini!  Nubuatan-nubuatan Alkitab menunjukkan bahwa kekuasaan anti Kristus akan memerankan peran penting dalam peristiwa-peristiwa terakhir sejarah dunia ini.  Apa tahu siapa dia?  Anda harus tahu dengan pasti, sebab anda tidak bisa mengetahui peristiwa-peristiwa akhir zaman sebelum anda tahu siapa kekuasaan jahat ini. Alkitab memberikan 9 ciri-ciri anti Kristus di dalam Daniel 7 supaya kita yakin identitasnya (Baca Daniel 7:8, 21,24,25.)

   Kita biasanya menganggap kata “anti” berarti “melawan/menentang”.  Tapi dalam kata “anti Kristus”, artinya adalah “menempati posisi” atau “menggantikan.”  Anti Kristus berdosa kepada Tuhan karena mengaku hak-hak eksklusif Tuhan sebagai haknya.  Misalnya: Para imamnya mengaku bisa mengampuni dosa, padahal hanya Tuhan yang bisa dan berhak melakukannya (Lukas 5:21).  Mengubah 10 hukum Tuhan dengan membuang hukum kedua(tentang patung) dan membelah hukum kesepuluh menjadi dua bagian.  Hukum Tuhan tidak bisa diubah (Matius 5:18).  Mengaku bahwa paus adalah Tuhan di bumi.

   Anti Kristus kelihatan begitu suci (rohani)

   Setan bertujuan menggantikan Tuhan di akhir zaman dengan cara menipu banyak orang untuk mengikut anti Kristus, yang kelihatan rohani dan suci.  Tujuan utama dari nubuatan Daniel dan Wahyu adalah mengkspos jerat dan strategi Setan, dan menuntun kita semua untuk berpegang pada Firman Tuhan saja supaya selamat dari jerat Setan.
   Penipuan RELIGIUS ada di mana-mana sekarang ini.  Kita harus sangat berhati-hati.
   Alkitab mengajarkan di 1 Yohanes 2:18-22 bahwa ada banyak anti Kristus.
  
   Sepanjang sejarah, ada bayak anti Kristus yang telah bekerja menentang kemajuan Kerajaan Tuhan. 

   Dalam Wahyu 13:1, ada kata “binatang”. 
   Kata “binatang” bukanlah istilah yang merendahkan derajat.  Kata itu bersinonim dengan “makhluk”.  Bahkan Juruselamat sendiri digambarkan sebagai “ Anak Domba” (Yohanes 1:29; Wahyu 5:6,8,12,13).
   Istilah “binatang” dibuat oleh Tuhan untuk memberi kita pekabaran tentang negara-negara dan pemimpin-pemimpin, yang baik maupun yang jahat.

   TANDUK KECIL (Anti Kristus) menganiaya umat Tuhan selama 1260 hari nubuatan( Daniel 7:25; 12:7; Wahyu 11:2,3; 12:6,14; 13:5) atau 1260 tahun sesungguhnya.  Satu hari dalam nubuatan sama dengan satu tahun sesungguhnya (Yehezkiel 4:6; Bilangan 14:34).

KATA-KATA IMBAUAN AGAR SELALU HATI-HATI DAN PRIHATIN(Concern)
          “Janganlah ada yang berpikir bahwa kami sedang menyerang sesama umat Kristen dengan mengidentifikasi kuasa tanduk kecil ini, harap anda ingat selalu bahwa nubuatan adalah ditujukan pada suatu system dan bukan pada individu-individu (PROPHECY IS AIMED AT A SYSTEM AND NOT INDIVIDUALS).  Ada umat Kristen yang tulus dan setia pada Tuhan di semua gereja, termasuk dari iman Katolik.  Daniel fasal 7 hanyalah sebuah pekabaran pehukuman dan koreksi/perbaikan pada sebuah lembaga agama besar yang DULU TELAH berkompromi dengan kekafiran(paganisme), sama seperti banyak organisasi agama lain yang muncul sesudahnya”.
                             Amazing Facts, Roseville Ca.- Antichrist Alive Today, hlm.7

III.          YANG MENAHAN (2 Tes.2:5-7)
   Rasul Paulus memberikan 3 tahapan sejarah dari waktu dia sampai pada akhir zaman:
1.   Manusia durhaka akan dinyatakan(2 Tes.2:3), dikenal si pendurhaka(ayat 8).
2.   Tahapan misteri dan pengekangan (2 Tes.2:6,7).
3.   Kedatangan Yesus yang keduakali.

   Kekuatan yang menahan (ayat 6) dalam bahasa Yunani: neuter gender (kata yang bersifat netral/ sebuah benda dan seseorang (ada yang menahan), ini adalah masculine gender.
   Siapakah kuasa yang menahan itu ?:
    *Dikatakan sudah ada sejak zaman Paulus, yaitu yang meninggikan hukum(suatu kuasa yang menahan kedurhakaan, ayat 7).  Hal itu adalah misi Ilahi; dan cukup berkuasa untuk menahan pekerjaan setan (ayat 9).

   Berbagai peristiwa yang mengarah kepada kedatangan Yesus yang kedua kali – bersumber pada proklamasi Injil (Matius 24:14; Mrk.13:10; Wahyu 14:6,7).  Apabila Injil telah selesai dimasyhurkan ke seluruh dunia, barulah kesudahan itu akan datang.
   Disini, Allah sendiri yang bertindak sebagai kuasa yang menahan itu seperti yang Paulus telah utarakan, yakni menahan peristiwa-peristiwa akhir zaman sampai setiap orang memiliki kesempatan untuk mendengar Injil.

IV.         ANTI KRISTUS DINYATAKAN ( 2 Tes.2:8-10)
Telah diterangkan sebelumnya di bagian II
 
   Setan sendiri adalah oknum yang merancang dan menyelesaikan penipuan yang akan terjadi pada akhir zaman.  Dengan sangat berhati-hati dia akan hadir di antara orang banyak dan meniru pelayanan Yesus sewaktu di dunia.  Lewat mukjijat-mukjijat palsu dia mencoba untuk menarik perhatian orang banyak semakin jauh dari Injil(kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus) dan bahkan dari kedatangan Yesus yang kedua kali.  Bacalah 2 Tesalonika 2:9 dibandingkan dengan Kis.2:22.

V.           MEMBENCI KEBENARAN DAN PERCAYA AKAN DUSTA. (2 Tes. 2:10-12).

Dalam ayat 10 ditulis : “mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka”.
  -mereka membenci kebenaran yang adalah Yesus Kristus sendiri.
  -penghukuman terakhir bagi orang-orang berdosa didasarkan pada penolakan mereka akan Yesus, yang adalah “kebenaran”(Yoh.14:6).

   2 Tes.2:11 “itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta”.

     2 Tes.2:11 (KJV: “God shall send strong delusion”, LAI 1965: “didatangkan Allah keatasnya suatu kuasa yang menyesatkan”.Bibel: “suruon ni Debata tu nasida sipaotooto na margogo,..”
  
   Hal ini karena orang jahat menolak untuk mengasihi dan percaya akan kebenaran.  Itulah yang telah menjadi pilihan mereka.

Dalam krisis akhir sejarah dunia, Allah “mendatangkan” kesesatan pada orang jahat, bukan karena Dia berdusta namun karena Dia mengizinkan  orang jahat memilih dusta gantinya kebenaran, dengan demikian orang jahat itu menyatakan keputusan yang mereka telah buat sebelumnya (2 Tes.2:12).  Dia mengizinkan mereka untuk menanggung akibat dari kesalahan mereka.  Peristiwa-peristiwa akhir zaman dengan jelas menyatakan pikiran dan karakter setan dan pengikutnya agar semua dapat melihatnya.

   Proses penyesatan dimulai saat orang mulai menolak Injil Yesus Kristus.  Lewat praktik dan ajarannya, kepausan telah merusak Injil. 
   Pekerjaan ini berlanjut sampai dinyatakan oleh berbagai peristiwa akhir yang dinyatakan dalam 2 Tes.2:8-12.  Demikianlah, proklamasi akhir dari Injil(Matius 24:14; Wahyu 14:6,7) mempersiapkan panggung untuk penghakiman akhir dan penyesatan akhir zaman.

   Pada akhirnya, apa pun manifestasi politik dan agama dalam koteks pertentangan besar yang ada di dunia, Injil Yesus Kristus saja, dan bukan peristiwa politik, yang menjadi pemisah atara kebaikan dan kejahatan sepanjang sejarah Kristen.
   Antikristus menyatakan karakter aslinya dengan mengambil alih kehidupan, kematian, dan pemerintahan surgawi Yesus Kristus.  Semua PEMERAN yang lain dalam drama ini, hanya memainkan peran pembantu.

          KESIMPULAN:
         
·         Mengakui bahwa satu-satunya penolong agar tidak terjatuh dalam jerat penipuan Setan pada akhir zaman ialah dengan mencintai kebenaran rohani yang diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
·         Merasa perlu untuk bertumbuh dalam pengetahuan dan kasih akan kebenaran seperti yang dinyatakan dalam Alkitab.
·         Memutuskan untuk mempelajari Firman Allah setiap hari dan mengizinkan Firman itu mengubah kehidupan kita.
·         Akhirnya: Belajar mengasihi kebenaran Firman Tuhan adalah satu-satunya pelindung agar kita tidak dikalahkan oleh berbagai tipu daya Setan.

           Jon Paulien, Pelajaran 1 dan 2 Tesalonika.
          Amazing Fact, Roseville Ca. on Antichrist Alive Today, hlm.7
============================hms=======