Senin, 27 Januari 2014

MANFAAT DAN KANDUNGAN SAWI.

 Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia
Sawi yang biasanya menjadi sayuran pendamping mie atau pangsit yang enak itu mempunyai banyak khasiat dan kandungan gizi yang banyak.
Sawi Baik untuk Ibu Hamil, khasiat sawi luar biasa, mampu menangkal hipertensi, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker. Manfaat lainnya adalah menghindarkan ibu hamil dari anemia.
Konsumsi sayur-sayuran sudah menjadi kebutuhan primer karena kandungan gizinya yang sangat tinggi. Menurut Gladys Block, Ph.D, dari University of California di Berkeley, Amerika Serikat, konsumsi sayuran hijau secara teratur dapat menyusutkan risiko penyakit kanker hingga separuhnya.
Dr. Joann Manson dari Harvard Medical Scholl menyebutkan bahwa konsumsi sayuran hijau dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke, jantung koroner, dan hipertensi. Salah satu jenis sayuran yang sangat populer di Indonesia adalah sawi.
Sawi sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Dalam bahasa Inggris, sawi dikenal dengan istilah mustard. Dalam perdagangan internasional, sawi dikenal dengan beberapa istilah, yaitu green mustard, Chinese mustard, Indian mustard, ataupun sarepta mustard.
Sawi umumnya dimasak dengan cara ditumis, oseng-oseng, asinan, atau digunakan sebagai pelengkap pada mi ayam, bakso, dan gado-gado. Sawi termasuk ke dalam genus Brassica, spesies Brassica juncea.
Cegah Osteoporosis
Sawi banyak mengandung vitamin dan mineral. Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada sawi tergolong dalam kategori excellent. Mineral pada sawi yang tergolong dalam kategori excellent adalah mangan dan kalsium. Sawi juga excellent dalam hal asam amino triptofan dan serat pangan (dietaryfiber).
Zat-zat gizi yang termasuk dalam kategori very good pada sawi adalah kalium, tembaga, fosfor, besi, magnesium, vitamin B6, vitamin B2, dan protein. Komposisi gizi lengkap dari sawi dapat dilihat pada tabel.
Komposisi Gizi per Satu Cangkir Sawi
Zat GiziKadarAKG (%)Densitas GiziWorlds Healthiest Foods Rating
Vitamin K (mkg)419,3524,1449,2Excellent
Vitamin A (IU)4243,484,972,7Excellent
Vitamin C (mg)35,4259,050,6Excellent
Folat (mkg)102,7625,722,0Excellent
Mangan (mg)0,3819,016,3Excellent
Vitamin E (mg)2,8114,112,0Excellent
triptofon (g)0,0412,510,7Excellent
Serat pangan (g)2,811,29,6Excellent
Kalsium (mg)103,610,48,9Very good
Kalium (mg)282,88,16,9Very good
Vitamin B6 (mg)0,147,06,0Very good
Protein (g)3,166,35,4Very good
Tembaga (mg)0,126,05,1Very good
Fosfor (mg)57,45,74,9Very good
Besi (mg)0,985,44,7Very good
Vitamin B2 (mg)0,095,34,5Very good
Magnesium (mg)215,34,5Very good
Vitamin B1 (mg)0,064,03,4Good
Vitamin B3 (mg)0,613,02,6Good
sumber: www.whfoods.org
keterangan: AKG= angka kecukupan gizi.
Kandungan vitamin K pada sawi sangat tinggi, yaitu mencapai 419,3 mkg per cangkir. Konsumsi satu cangkir sawi sudah dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin K per hari.
Vitamin K sangat berguna untuk membantu proses pembekuan darah, sehingga sering disebut sebagi vitamin koagulasi. Vitamin K mempunyai potensi dalam mencegah penyakit-penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke, karena efeknya mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh faktor timbunan plak kalsium.
Vitamin K juga terkait dengan pengaturan protein tulang dan kalsium di dalam tulang dan darah, sehingga dapat menjaga tulang dari proses osteoporosis. Tanpa peran vitamin K, osteokalsin sebagai protein tulang tidak dapat bekerja dengan normal.
Vitamin K juga dapat digunakan untuk menangani kanker karena dapat bertindak sebagai racun bagi sel-sel kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel yang sehat.
Fungsi lain dari vitamin K adalah dalam mencegah penyakit alzheimer, pengontrolan kadar gala darah, serta mencegah sitokin, pembawa pesan yang berperan dalam menyebabkan pembengkakan sambungan tulang saat penuaan terjadi.
Kadar vitamin A pada sawi juga sangat tinggi. Konsumsi 1 cangkir sawi cukup untuk memenuhi 84,9 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A per hari. Vitamin A berperan menjaga kornea mata agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi.
Kekurangan vitamin A membuat sel epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam air dan bukan mukus. Bila sel-sel epitel mengeluarkan keratin, selsel membran akan kering dan mengeras, dan bila tidak segera diobati akan menyebabkan kebutaan.
Kandungan vitamin C pada sawi hampir setara dengan jeruk. Konsumsi 1 cangkir sawi cukup untuk memenuhi 59 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C per hari.
Peran utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen interseluler. Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan, kulit bagian dalam tulang, dentin, dan vascular endothelium.
Vitamin C sangat penting perannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi hidraksiprolin dan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kolagen penting. Selain itu, vitamin C sangat berperan dalam penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.
Asam Folat
Sawi juga sangat baik bagi ibu hamil karena mengandung asam folat yang cukup tinggi. Asam folat dibutuhkan tubuh untuk mengatasi anemia yang sering terjadi pada ibu hamil. Selain itu, asam folat merupakan koenzim untuk beberapa sistem enzim.
Salah satu peranan asam folat adalah biosintesis dan pemindahan satu satuan karbon seperti gugus metil. Dengan demikian memungkinkan terjadinya sintesis metionin, kolin, dan penambahan gugus metil pada pirimidin sehingga terbentuk timin. Senyawa terakhir ini merupakan salah satu komponen penting dalam molekul DNA.
Peran asam folat dalam proses sintesis nukleoprotein merupakan kunci pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam sumsum tulang. Asam folat juga terlibat dalam proses oksidasi fenilalanin menjadi tirosin.
Kebutuhan asam folat pada orang dewasa mencapai 400 mkg perhari. Kebutuhan ini menjadi dua kali lipat pada ibu yang sedang hamil dan bertambah 50 persen untuk ibu yang sedang menyusui.
Asam folat dan vitamin B6 dapat mereduksi homosistein di dalam tubuh. Homosistein dapat mencegah terbentuknya ikatan silang pada kolagen, sehingga tulang menjadi lebih mudah keropos.
Kandungan vitamin E pada sawi dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam sel. The George Mateljan Foundation (2006) menggolongkan sawi dalam kategori excellent sebagai sumber vitamin E. Kebutuhan rata-rata vitamin E mencapai 10-12 mg/hari.
Kandungan vitamin E pada sawi juga berperan balk untuk mencegah penuaan.
Unggul Serat, Kaya Mineral
Sawi juga memiliki keunggulan dalam hal serat pangan. Serat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja.
Semakin tinggi konsumsi serat, akan semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh. Hal tersebut secara otomatis akan mengurangi kadar kolesterol. selain untuk mengendalikan kolesterol, serat pada sawi juga sangat berguna mencegah diabetes melitus dan terjadinya kanker kolon.
Kandungan mangan pada sawi juga termasuk dalam kategori excellent. Mangan sangat esensial untuk proses metabolisme tubuh, sedangkan triptotan merupakan protein utama penghubung antarsaraf dan pengatur pola kebiasaan (neurobehaviour} yang berdampak kepada pola makan, kesadaran, persepsi atas rasa sakit, dan pola tidur.
Sawi juga memiliki kalsium yang sangat baik. Kalsium merupakan salah satu mineral terpenting yang dibutuhkan tubuh. Konsumsi kalsium kurang dari kebutuhan dapat menyebabkan rapuhnya integritas tulang dan osteoporosis di usia dini, terutama pada wanita.
Kandungan kalsium yang tinggi pada sawi dapat mengurangi hilangnya bobot tulang yang biasa terjadi pada usia lanjut. Tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium di dalam darah.
Mineral lain yang cukup berarti pada sawi adalah magnesium. Kandungan magnesium pada sawi sangat berguna untuk mereduksi stres dan membantu membentuk pola tidur yang baik.
Tangkal Macam-Macam Kanker
Sawi merupakan jenis sayuran yang sangat bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit, terutama kanker. Hal itu disebabkan tingginya kadar senyawa fitokimia pada sawi, khususnya glukosinolat. Di dalam tanaman, glukosinolat bereaksi dengan enzim mirosinase, menghasilkan komponen aktif indol dan isotiosianat.
Indol dan isotiosianat berfungsi untuk mereduksi potensi kanker karena kemampuan kedua komponen itu mengatur enzim yang berfungsi mendetoksifikasi hati. Indol dan isotiosianat juga dapat menghambat enzim yang dapat menyebabkan terbentuknya senyawa karsinogenik (penyebab kanker).
Sebuah penelitian yang dilakukan dari Ohio State University membuktikan bahwa senyawa isotiosianat dapat menghambat sel kanker. Senyawa ini berasal dari senyawa glukosinolat yang mengalami perubahan setelah sayuran digigit, dikunyah, dan dicerna.
Dari beberapa hasil studi epidemologi, Park dan Pezzuto (2002) melaporkan bahwa konsumsi sayuran dari genus Brassica (termasuk sawi) dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker, yaitu kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih, dan paru-paru. Konsumsi tiga porsi atau lebih sayuran tersebut mampu menurunkan risiko kanker prostat dibandingkan dengan konsumsi hanya satu porsi per minggu. Dilaporkan juga bahwa konsumsi sayuran Brassica sebanyak 1-2 porsi/hari mampu menurunkan risiko kanker payudara sebesar 20-40 persen.
Sawi juga bermanfaat untuk mencegah kanker kandung kemih. Kanker kandung kemih merupakan penyakit yang paling menakutkan. Tercatat 11.000 orang didiagnosis menderita kanker tersebut di Inggris dan lebih dari 30 persen-nya meninggal akibat penyakit ini. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Steven Schwartz dari Ohio State University membuktikan bahwa senyawa isotiosianat dapat memangkas sel kanker kandung kemih, khususnya sel agresif yang cenderung cepat menyebar ke seluruh tubuh.
Sawi juga mengandung sulforafan yang juga bersifat antikanker. Sebuah publikasi pada Journal of Nutrition pada tahun 2004 menunjukkan bahwa kandungan sulforafan yang banyak terdapat pada golongan Brassica sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker payudara. Paul Talalay, farmakologis dari Johns Hopkins, menegaskan bahwa sulforafan diketahui mampu meningkatkan produksi enzim fase II di dalam hati.
Enzim ini berperan mengangkut bahan-bahan karsinogen yang dihasilkan dari senyawa prokarsinogen dan membuangnya keluar dari sel.
Turunkan LDL, Naikkan HDL
Kandungan vitamin E, betakaroten, dan vitamin C pada sawi sangat baik untuk mencegah kolesterol dan penyakit jantung. Ketiga zat tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya oksidasi kolesterol LDL.
Kandungan vitamin B6, asam folat, dan magnesium pada sawi juga berpotensi untuk mencegah penyakit jantung. Vitamin B6 dan asam folat dapat menghambat terbentuknya homosistein, yaitu suatu senyawa yang mampu menyumbat pembuluh darah sehingga berpotensi menyebabkan penyakit jantung.
Sebuah studi di Amerika Serikat pada tahun 1995 menunjukkan bahwa konsumsi asam folat 400 mikrogram per hari dapat mencegah 28.000 kematian setiap tahun akibat penyakit jantung. Kandungan magnesium pada sawi juga dapat mencegah tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Sawi juga mengandung niasin. Niasin dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik). Niasin berperan dalam merangsang terbentuknya prostaglandin 12, yaitu hormon yang membantu mencegah pengumpulan agregasi trombosit. Dengan demikian, niasin dapat memperkecil proses ateroskerosis dan akhirnya menurunkan kemungkinan terjadinya serangan jantung.
Kurang Baik bagi Penderita Ginjal
Sawi merupakan salah satu bahan pangan yang banyak mengandung oksalat. Kandungan oksalat yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan kristalisasi yang menjurus pada terbentuknya batu. Karena itu, mereka yang mempunyai gangguan terhadap ginjal sebaiknya menghindari konsumsi sawi yang berlebihan.
Kandungan oksalat dapat menghambat penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kandungan vitamin C yang tinggi pada sawi juga akan mendorong terbentuknya oksalat di dalam tubuh.
Sawi juga mengandung goitrogen, yaitu senyawa yang dapat menghambat fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroksin dari bahan baku mineral iodium. Terhambatnya fungsi kelenjar tiroid akan menyebabkan terjadinya goiter (gondok).
Menurut Cahanar dan Suhanda (2006), meskipun belum memiliki data ilmiah secara pasti, proses pemasakan pada sawi dapat menginaktivasi komponen goitrogen. Karena itu, tidak perlu khawatir mengonsumsi sawi, sepanjang bahan tersebut telah dimasak hingga matang.
sumber: http://warnadunia.com/manfaat-khasiat-dan-kandungan-sawi http://richmountain.wordpress.com/flora/sawi/

Sabtu, 25 Januari 2014

3. KABAR BAIK DARI SURGA.

 
Pendahuluan:

   Syalom…

   Saat ini kita menerima kabar baik dari surga.  Kita sudah mempelajari keadaan kita yang menderita, alam yang sudah rusak dan tentunya kita semua ingin untuk meninggalkan tempat yang rusak ini.

  I S I :

   APAKAH KABAR BAIK DARI SURGA ITU?

1.   Kejadian 3:21 “Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka”.  Ayat ini melukiskan kurban pertama yang jatuh, darah pertama tercurah.

2.   Kejadian 4:4 “Habel juga mempersembahkan kurban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,…
   SISTEM PERIBADATAN DIPERKENALKAN

   Setelah dosa, maka hubungan Allah dengan manusia terputus; dan cara untuk berhubungan dengan Allah melalui upacara kurban.  Intinya harus ada darah yang tercurah.

3.   Ibrani 9:22 “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut Hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”.

APA KABAR BAIK DARI SURGA?

4.   Wahyu 13:8 “Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembah-Nya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.”
   Anak Domba yang telah disembelih sebelum dunia dijadikan.

   Ayat ini menerangkan bahwa sebelum manusia dan bumi ini diciptakan, Allah tahu bahwa manusia itu akan jatuh.  Itu sebabnya sudah disediakan pengampunan melalui kematian Anak Domba Allah.  Jadi dari semua keterangan ini dapat disimpulkan bahwa Yesus Anak Domba Allah telah mati untuk saudara dan saya.

5.   Ibrani 9:28 “demikian pula Kristus hanya satu kali saja diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.  Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”
    Saudara-saudara,…Anak Domba yang merupakan lambang Yesus itu telah menjadi kenyataan.  Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.  Itulah kedatangan Yesus yang pertama—dimana akhirnya Dia mati untuk saudara dan saya di kayu palang.  Ayat selanjutnya sesudah itu, Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
   Bila Yesus datang maka berakhirlah penderitaan yang kita alami di dunia ini.

   APAKAH PASTI IA AKAN DATANG LAGI?

6.    Wahyu 22:20 “Ya, Aku datang segera…

   Ia pasti akan datang segera.  Sekarang mari kita lihat tanda-tanda yang diberikan oleh Yesus sendiri sebagai tanda kedatangan-Nya yang keduakali itu.

7.   Matius 24:3 “Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepadaNya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia.  Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”.

I.NABI PALSU – Matius 24:5 “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang”.

Contoh I:
   Saudara-saudaraku,..Pada tahun 1984 ada seorang sopir dari Surabaya hendak berkunjung ke SLA Purwodadi.  Dia bertanyak kepada seseorang: “Percayakah Anda bahwa Yesus itu akan datang?”.  Orang yang ditanyak tersebut menjawab: “Ya, saya percaya”.  Lalu sopir tersebut melanjutkan: “Percayakah Anda bahwa bumi ini akan dikuasai oleh suatu kekuatan?”.  Orang yang ditanyak itu menjawab: “Ya, saya percaya”.  Selanjutnya sopir itu mengatakan: Bahwa sebenarnya Yesus itu sudah datang, hanya belum menunjukkan diri-Nya sekarang.  Tetapi sebentar lagi bulan Oktober 1984, saat itu dia katakan Yesus itu akan menyatakan diri-Nya.
   Kita tunggu-tunggu saudara,..tapi tidak pernah menjadi kenyataan.  Jadi, hati-hati saudara, banyak nabi palsu akan muncul.  Janganlah kita mencoba untuk membuat time setting kapan kedatangan Yesus yang keduakali.

   Contoh II:
  
   Daniel Wasna,…seorang warga Negara Kenya.
   Pada suatu hari siang di tahun 1965 dengan bersusah payah menaiki/mendaki sebuah bukit dan setibanya di atas bukit itu, ia disalibkan oleh isterinya atas petunjuknya sendiri.   Sementara ia tergantung di kayu salib itu, ia berkata kepada orang banyak yang mengerumuninya: “Aku mati bagi dosa-dosa semua orang Kenya”.  Sesudah memaku sang suami diatas salib itu, sang isteri jatuh ke tanah dan pingsan.  Tidak lama kemudian sang isteri itupun meninggal oleh karena shock melihat suaminya di salib.  Untuk selama setahun, Wasna telah merencanakan penyaliban dirinya, dan ia telah memberitahukan maksudnya itu kepada para tetangga dengan menyatakan bahwa ia telah dipanggil oleh Allah untuk maksud itu.  Para tetangga membujuk dia agar mereka boleh menurunkan dia dari kayu salib itu tetapi dia menolak semua bujukan mereka.  Namun akhirnya ia diturunkan juga dalam keadaaan yang masih hidup karena rupanya ia tak tahan lagi, dan akhirnya ia mati oleh karena luka bekas paku yang telah mengalami infeksi.

   Saudaraku,..Ini semua adalah Mesias-mesias palsu yang telah diramalkan oleh Yesus akan datang sebelum Yesus sendiri akan datang.

   III. DERU PERANG –Baca Matius 24:6,7.

   Menurut sejarah, perang dunia pertama telah mengikut sertakan 30 bangsa-bangsa dan telah membinasakan 9 juta serdadu serta 5 juta rakyat.  Perang Dunia kedua mengikut sertakan 50 negara dan telah membinasakan 55 juta rakyat dan serdadu.   Perang Dunia ke dua ini tidak mengakhiri perang di dunia ini sebab sejak saat itu telah terjadi lebih dari 140 perang atau konflik diantara bangsa-bangsa.

 IV. KELAPARAN—Baca Matius 24:7.
   Kita sudah mendengarkan tentang kelaparan di Afrika, Vietnam, Ethiopia dan lain-lain.  Menurut laporan dari para ahli Ilmu Pengetahuan mengatakan bahwa pada saat ini jumlah orang-orang yang kelaparan berlipat ganda.  Penyebabnya yang utama adalah bertambahnya penduduk di negara-negara yang sedang berkembang, dimana krisis bahan makanan itu sedang dialami.
   Banyak orang di dunia pada saat ini sementara menderita kelaparan.

   V. GEMPA BUMI.

   Menurut Dr.Johan Milne, seorang ilmuwan dari Inggris menyatakan bahwa gempa bumi telah banyak terjadi dari abad keabad.

   Abad I      - Terjadi      15x gempa bumi.
   Abad II                        11x
   Abad III                       18x
   Abad IV                       14x
   Abad V                        15x
   Abad XV                    174x
   Abad XVI                     253x
   Abad XVIII                   840x
   Abad XIX                   2119x
  
   Dalam abad ke XX, Milne mengatakan bahwa rata-rata 30 000 kali gempa bumi yang terjadi setiap tahun.
   Saudaraku,…Encyclopedia 7 700 menuliskan bahwa pada tahun 1556 telah terjadi gempa bumi di Shensi Tiongkok Tengah dimana 830 000 orang telah tewas.  Tanggal 28 July 1976 terjadi gempa bumi besar di Peking Tengah dimana 655 000 orang tewas dan 700 000 orang luka-luka.
    Point yang penting disini yang perlu kita ketahui bahwa ini adalah merupakan tanda-tanda dekatnya kedatangan Yesus itu.   Tanda-tanda yang lain dalam 2 Timotius 3:1-5 menyebutkan 19 dosa yang lazim terdapat di zaman kita ini.  Tetapi yang lebih celaka lagi ialah terjadinya apa yang disebut dalam Matius 24:37-39, dimana orang makan, minum, kawin, mengawinkan.  Dengan kata lain keplesiran dan kesenangan dicari untuk melupakan segala kesulitan.  Tidak heran, orang sekarang mengenal apa yang disebut dengan FREE LOVE, FREE SEX dan Homo sex sehingga lebih banyak orang yang dapat penyakit urat syaraf, bercerai dan bunuh diri, belum lagi penyakit AIDS yang menakutkan, dan lain sebagainya.
   Namun ingat,…ini semua merupakan tanda-tanda bahwa kedatangan Yesus itu tidak lama lagi.
   Saudaraku,…Dengan kedatangan Yesus, dosa itu akan dihapuskan, kejahatan serta kedurhakaan bisa di akhiri.  Kita akan hidup aman dan tentram serta damai sejahtera selama-lamanya.  Matius 24:13 “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”.

KONKLUSI:

   Saudaraku,…Yesus segera akan datang.  Kemana kita akan dibawanya?.  Selanjutnya kita akan pelajari tempat yang sudah disediakan Tuhan untuk kita tinggal selama-lamanya  dengan judul : RUMAHMU YANG BARU DI DUNIA BARU.  AMEN.                                       

Jumat, 24 Januari 2014

3.BERDOA DAN KESEHARIAN KITA.


"PEMURIDAN DAN DOA"

 PENDAHULUAN:  
Doa, hal pokok dalam pemuridan. 

   Sekalipun sukar untuk dimengerti, tapi kenyataannya banyak orang Kristen yang jarang sekali bahkan tidak pernah berdoa secara pribadi. Seseorang mungkin ikut dalam doa bersama pada acara-acara kebaktian, atau berdoa sebelum makan sebagai suatu kebiasaan, tetapi doa pribadi yang dilakukan sendirian di tempat yang terasing untuk berkomunikasi dengan Tuhan adalah bentuk doa yang jika dilaksanakan secara terjadwal dan terencana akan meningkatkan kualitas kehidupan rohani kita sebagai murid Kristus.

    Nasihat rasul Paulus agar orang Kristen "berdoa dengan tiada berkeputusan" (1Tes. 5:17, TL) itu tidak memperhitungkan doa bersama, doa waktu makan, doa ketika hendak bepergian, dan doa-doa sejenis itu. Meskipun pada prinsipnya setiap kali kita berdoa kita menempatkan diri di hadapan Allah dan menyelaraskan hati kita dengan surga, doa pribadi yang dilakukan secara khusus dalam ketenangan dan keheningan suasana itulah yang mesti dijalankan secara konstan dan konsisten oleh umat Tuhan. Teristimewa bilamana kita mengaitkan perlunya berdoa dalam pekerjaan penginjilan ataupun proyek pemuridan.

 "Apapun hal lain yang kita lakukan dalam pekerjaan untuk jiwa-jiwa, apapun program jangkauan keluar yang kita adakan, kita harus berdoa bagi mereka yang sedang kita usahakan untuk jangkau. Ini merupakan hal pokok tentang apa artinya menjadi seorang Kristen, apalagi sebagai seorang pencari murid. Betapa perubahan-perubahan yang penuh kuasa bisa terjadi jika doa yang terus-menerus dan tekun menjadi pusat dari metodologi kita dalam usaha mencari dan memelihara murid-murid!" [alinea pertama].

    Doa pribadi harus terintegrasi ke dalam usaha penginjilan maupun program pemuridan, sebab tanpa doa segala teori dan strategi apapun segera kehilangan daya dan makna. Untuk berhasil dalam sebuah proyek pemuridan Kristen seseorang harus lebih dulu menjadikan dirinya sebagai murid Kristus yang handal, dan hal itu hanya bisa terjadi jika seseorang menerapkan "pola hidup berdoa dan pola berdoa yang hidup."

    Doa dapat terbagi ke dalam 4 kategori. Kita merumuskannya dengan "4P" yang berturut-turut terdiri atas doa-doa pemujaan, pengakuan dosa, pengucapan syukur, dan permohonan. Dalam bahasa Inggris pengelompokkan ini disingkat dengan "ACTS":

1. Adoration (pemujaan/penyembahan)

2. Confession (pengakuan dosa)

3. Thanksgiving (pengucapan syukur)

4. Supplication (permohonan).

1. MOTIVASI DALAM BERDOA (Belas Kasihan yang Tahan Uji)

    Berdoa demi siapa? 

   Kalau secara sempit dan kaku kita menganggap sikap "memperhatikan kepentingan sendiri" adalah dosa (Flp. 2:4), oleh karena hal itu berlawanan dengan perintah Yesus agar "mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri" (Mat. 22:39; Mrk. 12:31), maka jika tak hati-hati berdoa bisa menjadi perangkap dosa. Misalnya kalau dalam doa kita selalu hanya meminta dari Tuhan apa yang berkaitan dengan keperluan hidup diri kita sendiri saja. Seperti memohon berkat, perlindungan, keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan yang pada dasarnya adalah hal-hal yang menyangkut kesejahteraan hidup pribadi. Sementara dalam segala keperluan hidup kita harus bergantung pada Tuhan, doa yang selalu hanya terpusat pada kepentingan diri sendiri saja akan menjadi doa yang cengeng.

    "Namun, doa pengantaraan yang terpusat pada kebutuhan-kebutuhan orang lain menghilangkan kecenderungan motivasi yang mementingkan diri. Sepanjang sejarah, doa-doa pengantaraan telah mewakili ungkapan-ungkapan pembicaraan rohani yang paling tinggi. Tanpa dinodai oleh keinginan akan kepuasan pribadi, percakapan-percakapan ini menunjukkan hal yang tidak mementingkan diri sendiri, belas kasihan, dan kerinduan mendalam akan keselamatan orang lain" [alinea kedua].

    Doa pengantaraan (intercessory prayer), atau dalam Alkitab disebut doa syafaat (1Tim. 2:1)--Grika: ντευξις, enteuxis--adalah doa yang kita layangkan demi kepentingan orang lain, baik pribadi maupun kelompok. Misalnya untuk orang-orang yang sedang sakit supaya beroleh kesembuhan, mereka yang perlu dikuatkan dalam pergumulan hidup, orang-orang yang sedang menghadapi tantangan hidup atau saat-saat genting dalam kehidupan, dan sebagainya. Setiap orang akan merasa senang jika mengetahui bahwa kita mendoakan mereka, tidak peduli apakah mereka itu seiman dengan kita atau tidak. Bahkan orang yang tidak beragama sekalipun akan merasa terkesan bila mengetahui bahwa kita berdoa demi kebaikan mereka. Dengan cara demikian secara tidak langsung kita telah mengajarkan mereka tentang kuasa doa.

     Bercermin pada kehidupan doa nabi Daniel. 

   Salah satu tokoh dalam Alkitab yang terkenal tekun berdoa secara teratur dan konsisten adalah Daniel, seorang nabi yang terkenal dengan nubuatan-nubuatan besarnya yang menyingkap peristiwa-peristiwa global hingga zaman akhir. Sebagai seorang penasihat utama kerajaan, baik semasa kekuasaan kerajaan Babel maupun Persia, Daniel tinggal di lingkungan istana dan di apartemennya itu dia memiliki sebuah kamar khusus yang jendelanya dibiarkan terbuka menghadap ke arah kota Yerusalem di mana dia biasa berdoa berlutut tiga kali sehari (Dan. 6:11). Apa saja hal-hal yang didoakan Daniel?

    Berdoa sehari tiga kali tiap-tiap hari akan terlalu banyak kalau isi doanya hanya melulu untuk keperluan pribadinya, dan Daniel yang hidupnya serba cukup dan terjamin itu tidak mempunyai banyak keperluan diri sendiri untuk didoakan. Sang nabi menggunakan hampir seluruh jam-jam doanya itu demi kepentingan orang-orang lain, yaitu untuk bangsanya sendiri serta demi raja dan bangsa kafir di mana dia hidup. Dalam pasal 9:2-19 kita membaca bahwa Daniel berdoa memohon pengampunan Allah atas dosa-dosa bangsanya sendiri supaya Allah memulihkan Israel. Perhatikan, ketika sedang berdoa itu malaikat Gabriel diutus Allah kepadanya untuk menjawab doanya. "Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!" (ay. 23; huruf miring ditambahkan). Inilah jawaban doa tercepat yang pernah tercatat dalam Kitabsuci!

    "Pemulihan Yerusalem pun tidak akan memulihkan keberuntungan pribadi Daniel. Tidak ada dalam doa Daniel yang menunjukkan kepentingan pribadi. Nabi zaman purba itu secara tegas memohon dengan sangat kepada Allah menyangkut masa depan bangsa Yahudi dalam pembuangan dan demi nama baik Yehovah sendiri. Pengakuan dosa yang panjang mendahului permohonan-permohonannya" [alinea terakhir: kalimat ketiga hingga keenam].

 Apa yang kita pelajari tentang doa dan belas kasihan yang terpantul dari padanya?

1. Meskipun berstatus sebagai tawanan namun kehidupan Daniel dalam ukuran masa itu tergolong sangat nyaman, tetapi keadaan itu tidak membuat dia lupa daratan. Kepedulian nabi itu terhadap nasib bangsanya ditunjukkan dengan melayangkan doa pengantaraan secara terjadwal dan konsisten.

2. Sebagai orang Kristen kita diajar untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri, tetapi doktrin ini tampaknya "terlalu ideal" untuk diamalkan dalam kehidupan nyata. Namun, setidaknya kita bisa mempraktikkan ajaran itu dalam berdoa, yaitu dengan mendoakan orang lain sesering mendoakan diri sendiri.

3. Tidak ada kekikiran yang melebihi kekikiran untuk tidak mau berdoa demi orang lain. Kalau untuk mendoakan orang lain saja anda begitu pelit, bagaimana anda mau berbagi hal-hal lain yang lebih konkret (berujud)? Bukankah jauh lebih mudah untuk berbagi doa dengan orang lain daripada berbagai sesuatu barang?

2. KAPAN KITA BERDOA (Waktu Untuk Berdoa)

    Kehidupan doa Yesus. 

   Sepanjang bisa kita cermati, masa hidup kedewasaan Yesus Kristus di dunia ini sebelum penyaliban hanya dihabiskan untuk dua hal: berdoa dan melayani. Murid-murid-Nya sering mendapati Yesus sedang berdoa sendirian, suatu kehidupan doa yang begitu mengesankan sehingga mereka ingin menirukannya. Lukas mencatat, "Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: 'Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya'" (Luk. 11:1; huruf miring ditambahkan). Tampaknya Yesus berdoa begitu kusyuk dan cukup lama sehingga murid-murid harus menunggu sampai Dia selesai berdoa. Tidak disebutkan apakah mereka bisa mendengarkan kata-kata dalam doa-Nya atau saat itu Yesus sedang berdoa dalam hati. Tetapi sesudah itu Yesus mengajarkan kepada mereka apa yang kemudian dikenal oleh sebagian orang sebagai "Doa Bapa Kami."

    Yesus biasa menyendiri ke tempat-tempat yang sunyi untuk berdoa (Luk. 5:16), selain berdoa bersama murid-murid (Luk. 9:28; 22:39-41). Yesus juga suka berdoa untuk Diri sendiri (Yoh. 17:1, 5) maupun bagi orang-orang lain (ay. 9) bahkan untuk anak-anak kecil (Mat. 19:14-15). Yesus pun berdoa sebelum membuat keputusan penting semisal memilih murid-murid terdekat-Nya (Luk. 6:12-13). 

    "Kristus sudah tentu mencontohkan kehidupan berdoa yang Ia perintahkan pada murid-murid-Nya. Pagi hari, petang hari, sesudah berkhotbah, sebelum berkhotbah, kapan saja memungkinkan--Yesus berdoa. Taman, pegunungan, tempat-tempat yang terpencil, di mana saja gangguan-gangguan mereda--Yesus berdoa. Terpisah secara ruang dari hadirat Bapa, Yesus dipersatukan secara rohani dengan Bapa melalui doa. Sumber kehidupan rohani Kristus mengalir melalui nadi rohani dari doa" [alinea kedua: lima kalimat pertama].

    Sedangkan Yesus berdoa. 

   Mungkin anda bertanya, mengapa Yesus perlu berdoa? Secara teologis kita dapat menyimpulkan sedikitnya ada tiga alasan: (1) Yesus berdoa untuk menjadi teladan bagi murid-murid dan semua pengikut-Nya; (2) penjelmaan membuat Yesus memiliki ciri sifat keilahian dan juga kemanusiawian; (3) hubungan Yesus dengan Bapa surgawi-Nya harus terjalin secara terus-menerus. Yesus bukan hanya mengajarkan cara berdoa dan menganjurkan murid-murid untuk berdoa, tetapi Dia memberi contoh dalam hal berdoa. Sebagai Oknum ilahi yang mengenakan kemanusiawian selama penjelmaan-Nya, Yesus sebagai manusia perlu untuk berdoa. Doa adalah satu-satunya saluran komunikasi yang menghubungkan Yesus yang berada di Bumi langsung dengan Bapa surgawi.

    "Juga, ketika Allah di dalam Kristus membungkus Diri-Nya dalam daging manusia, menerima keterbatasan-keterbatasan manusiawi, Dia juga merasakan perlunya doa. Walaupun tidak berdiri di hadapan Bapa dalam posisi yang sama seperti kita sebagai orang-orang berdosa yang telah jatuh, Yesus sebagai seorang manusia tetap melihat perlunya untuk berdoa" [alinea pertama: dua kalimat terakhir].

    Tatkala menjelma dan hidup sebagai manusia di atas dunia ini, Yesus "telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia" (Flp. 2:7). Untuk itu, "sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat" (Ibr. 5:8). Penjelmaan Yesus adalah penjelmaan secara totalitas, dan Ia melakukan itu demi untuk menunaikan kehendak Bapa-Nya. Seperti yang dikatakan-Nya, "Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku" (Yoh. 6:38).
  Apa yang kita pelajari tentang waktu yang digunakan Yesus dalam kehidupan doa-Nya?

1. Program pemuridan yang dijalankan Yesus Kristus di dunia ini telah dimulai dengan doa dan diakhiri dengan doa. Yesus berdoa sebelum memilih murid-murid-Nya, dan menjelang kenaikan-Nya ke surga Ia mendoakan mereka serta menyerahkan mereka kepada Bapa.

2. Kehidupan doa Yesus setara dengan kehidupan pelayanan-Nya; seberapa banyak waktu yang digunakan-Nya untuk melayani manusia sebanyak itu pula waktu yang diluangkannya untuk berdoa. Bahkan saat tubuh-Nya tergantung di atas salib, demi pelayanan-Nya yang terbesar bagi manusia sebagai Penebus, Yesus tetap berdoa.

3. Penjelmaan Yesus bukan mengubah status-Nya sebagai Anak Allah menjadi manusia, melainkan mengenakan rupa manusia pada sifat keilahian-Nya. Itulah sebabnya Yesus yang secara wujud lahiriah adalah seorang manusia biasa merasa perlu untuk berdoa terus-menerus kepada Bapa surgawi.

3. DOKTRIN TENTANG DOA (Pengajaran Tanpa Batas Waktu)

    Hubungan melalui doa. 

   Kata "doa" dalam PB berasal dari kata Grika προσευχ, proseuchē (baca: prosuké), yaitu sebuah kata benda feminin yang dapat diartikan sebagai "berhubungan dengan Tuhan" (Strong, G4335). Dalam pemakaiannya sebagai kata kerja berubah menjadi προσεχομαι, proseuchomai (baca: prosukomai), yang berarti "berdoa" atau "melayangkan doa" (Strong, G4336). Dalam konkordansi Grika dari Alkitab PB versi King James kata ini digunakan sebanyak 90 kali dalam 82 ayat.

 Pada dasarnya, berdoa adalah suatu pengalaman pribadi yang kita alami dalam berhubungan dengan Allah, yang dalam iman Kristiani hubungan itu dilakukan melalui Yesus Kristus sebagai "jalan masuk" kita (baca Yoh. 14:6). Kualitas kehidupan doa kita ditentukan oleh kualitas dari doa-doa pribadi yang kita layangkan kepada Tuhan, dan pada gilirannya hal itu mempengaruhi pula kualitas hubungan kita dengan Tuhan. Sebagaimana hubungan timbal-balik dalam rumahtangga--suami >< istri; orangtua >< anak--itu ditentukan oleh kualitas komunikasi yang terjalin, demikian halnya hubungan kita dengan Tuhan ditentukan oleh kualitas komunikasi yang kita jalin dengan Dia. Kualitas komunikasi juga berkaitan erat dengan kualitas waktu yang kita sediakan dan gunakan dalam komunikasi itu, semakin berkualitas komunikasi kita dengan Tuhan kian berkualitas pula hubungan kita dengan Dia.

 "Doa secara ajaib mengikat jiwa-jiwa yang terbatas dengan Pencipta mereka yang tidak terbatas. Doa adalah perekat rohani. Diikat dengan Bapa surgawi, umat percaya melampaui sifat-sifat duniawi dan kencenderungan-kecenderungan jahat mereka. Transformasi ini memisahkan mereka dari dunia" [alinea pertama: empat kalimat pertama].

   Janji atas doa. 

   Sebagaimana dalam suatu hubungan horisontal di antara sesama manusia dibangun atas dasar saling percaya, demikian pula hubungan vertikal antara umat percaya dengan Allah berlandaskan pada percaya. Ketika kita berdoa kepada Tuhan maka kita percaya bahwa Dia akan menjawab doa kita, dan bilamana Tuhan mengabulkan doa kita Dia pun percaya bahwa kita dapat memanfaatkan jawaban doa kita itu dengan baik. Allah bisa dipercaya dalam hal menjawab doa kita sekalipun itu dilayangkan secara diam-diam di tempat yang tersembunyi, sebab "Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu" (Mat. 6:6). Yesus sendiri sudah menjamin bahwa setiap orang yang meminta kepada-Nya akan menerima, "Karena orang yang minta akan menerima; orang yang mencari akan mendapat; dan orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu" (Mat. 7:8, BIMK).

    Tetapi selain janji atas doa juga ada syarat untuk berdoa, yang saya sebut sebagai "syarat teknis" dan "syarat esensial." Syarat teknis termasuk cara kita berdoa yang "tidak bertele-tele serta banyak kata-kata" (Mat. 6:6), dan juga jangan berdoa seperti sebuah pertunjukan sehingga menimbulkan kesan cari perhatian, baik dalam hal kata-kata maupun gaya (baca Luk. 18:11-12). Syarat esensial dalam berdoa ialah keyakinan bahwa Allah mendengar dan menjawab doa kita (Mat. 21:22). Selain itu, dalam memohon sesuatu melalui doa ialah motif atas apa yang diminta. Rasul Yakobus berkata, "Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" (Yak. 4:2-3).

    "Orang percaya yang tulus percaya pada kemampuan Allah untuk menghormati janji-janji-Nya. Belum pernah ada seorangpun mengajukan permohonan yang menggertak Allah. Kekuasaan-Nya tak terbatas, kekuatan-Nya tak tertandingi. Umat Allah menghampiri gerbang surga dengan keyakinan pada Tuhan--bahwa Ia akan melakukan apa yang terbaik bagi kita, sekalipun kita tidak bisa melihatnya sekarang...Keyakinan jangan dirancukan dengan kesombongan atau keangkuhan. Menghampiri takhta Allah dengan keberanian tidak dengan perasaan berhak. Sikap orang percaya ditandai dengan keberanian dan kerendahan hati" [alinea kedua: empat kalimat pertama; alinea ketiga: tiga kalimat pertama].

 Apa yang kita pelajari tentang doa sebagai sebuah pengajaran yang abadi?

1. Doa adalah sarana komunikasi yang disediakan Tuhan bagi manusia yang percaya dan rindu menjalin hubungan pribadi dengan-Nya. Bukan sekadar hubungan dangkal yang hanya sesekali saja bilamana perlu, melainkan hubungan berkualitas yang konsisten.

2. Mahatma Gandhi mengatakan, "Doa adalah kerinduan jiwa. Dalam berdoa lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hati." Kita berdoa karena ada kerinduan dalam jiwa kita terhadap Tuhan, dan karena keakraban yang terbangun di lubuk hati.

3. Keyakinan (percaya) adalah esensi dari setiap doa kepada Tuhan. Yesus berkata, "Sebab itu ingatlah ini: Apabila kalian berdoa dan minta sesuatu, percayalah bahwa Allah sudah memberikan kepadamu apa yang kalian minta, maka kalian akan menerimanya" (Mrk. 11:24, BIMK).

4. MAKNA DOA PENGANTARAAN YESUS (Belas Kasihan Tanpa Batas Waktu)

    Belas kasihan Yesus. 

   Tidak ada yang dapat menandingi rasa belas kasihan Yesus Kristus atas nasib umat manusia. Betapa tidak! Bukankah Dia telah datang ke dunia ini menjelma sebagai manusia biasa dan mati di kayu salib demi menyediakan keselamatan bagi umat manusia? Selama hidup di antara manusia Yesus juga telah menunjukkan belas kasihan-Nya melalui pelayanan dalam berbagai kebutuhan manusia, baik rohani maupun jasmani. Menjelang penyaliban, Yesus telah mengadakan doa pengantaraan secara khusus demi murid-murid-Nya bahkan untuk para pengikut-Nya sepanjang zaman (baca Yohanes pasal 17). Semua itu didorong oleh sifat belas kasihan yang merupakan salah satu ciri tabiat Kristus. Inilah makna dari doa pengantaraan (doa syafaat) itu.

 "Kristus adalah perwujudan dari kesempurnaan; yakni, semua kesempurnaan Allah dinyatakan dalam Dia. Jadi, pernahkah ada seseorang yang lebih berbelas kasihan daripada Kristus? Siapakah yang memiliki kerinduan lebih besar daripada Yesus untuk meringankan penderitaan manusia?" [alinea pertama].

 Doa Yesus yang tercatat dalam Yohanes 17 adalah doa pengantaraan paling penting yang dilayangkan-Nya menjelang kematian-Nya di kayu salib. Doa ini kerap disebut sebagai "doa pengantaraan yang agung" (great intercessory prayer) atau "doa keimamatan besar" (high priestly prayer), dan merupakan doa terpanjang yang pernah tercatat dalam Alkitab. Dalam doa ini pertama-tama Yesus mendoakan diri-Nya selaku persembahan kurban (ay. 1-5), kemudian mendoakan murid-murid-Nya (ay. 6-19), dan selanjutnya mendoakan umat Kristen sepanjang zaman sebagai hasil dari pemuridan yang dilakukan oleh murid-murid-Nya yang pertama (ay. 20-26).

 Kepedulian Yesus. 

   Hidup di antara manusia selama kurang-lebih 33 tahun sudah lebih dari cukup bagi Yesus untuk mengenal keadaan manusia, khususnya dalam tiga setengah tahun terakhir hidup-Nya sejak Ia memulai pelayanan-Nya pada usia 30 tahun (baca Luk. 3:23). Kemanusiaan Kristus adalah fakta alkitabiah, dengan maksud untuk mengalami suatu kehidupan sebagai manusia biasa yang tunduk di bawah hukum Allah. Seperti kata rasul Paulus: "Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak" (Gal. 4:4-5). Yesus mengerti apa itu godaan dan cobaan hidup, tetapi Dia tidak pernah jatuh ke dalam dosa akibat godaan dan cobaan hidup. "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" (Ibr. 4:15).
   Berdasarkan pengalaman-Nya sendiri, dan didorong oleh rasa belas kasihan pada kondisi manusiawi yang lemah dan tidak tahan godaan serta cobaan, maka Yesus menaruh simpati dan sekaligus prihatin melihat Petrus yang belum berpengalaman itu berjanji dalam ketulusannya untuk tetap setia. "Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu" (Luk. 22:31-32; huruf miring ditambahkan). Perkataan Yesus ini masih tetap bergaung hingga sekarang ini bagi anda dan saya yang harus bergumul setiap hari.

 "Yesus bisa secara efektif mengantarai demi murid-murid-Nya karena Dia terlibat aktif dalam hidup mereka, memahami mereka sepenuhnya, dan dengan kesungguhan menginginkan kebaikan mereka. Pengantaraan yang efektif dewasa ini menuntut tidak kurang dari itu...Pemuridan dewasa ini menuntut lebih dari sekadar membagikan traktat dan argumentasi alkitabiah tanpa cela. Berdoa dalam kesadaran yang simpatik terhadap penderitaan orang lain, dan dengan kerinduan yang sungguh untuk meringankan penderitaan itu, masih merupakan ukuran dari doa pengantaraan dalam pemuridan yang efektif" [alinea ketiga: dua kalimat pertama; alinea keempat: dua kalimat terakhir].
  Apa yang kita pelajari tentang belas kasihan dan kepedulian Yesus terhadap umat-Nya?

1. Besarnya belas kasihan Yesus atas umat manusia tidak terbantahkan. Yesus sudah mati untuk menebus manusia, Ia juga telah berdoa bagi kita dan menyerahkan kita ke dalam pemeliharaan Bapa surgawi. Tentu saja Yesus berkepentingan agar semua umat percaya selamat di dunia dan di akhirat.

2. Meskipun sebagian orang menganggap Yesus adalah manusia biasa semata (paham Ebionisme), sementara sebagian lagi melihat Yesus sebagai oknum ilahi sepenuhnya (paham Docetisme), namun kemanusiaan dan keilahian yang menyatu dalam diri Yesus Kristus adalah fakta alkitabiah yang tak dapat disangkal.

3. Dalam sifat kemanusiaan-Nya yang nyata Yesus telah digoda, dicobai, dicerca, disakiti, dianiaya bahkan dibunuh. Yesus mengerti apa itu penderitaan dan cobaan, karena itu Dia berbelas kasihan atas umat-Nya yang harus menderita dan menghadapi cobaan. Itulah sebabnya Dia telah mendoakan kita dan menjadi Pengantara untuk doa-doa kita.

5. MENELADANI BELAS KASIHAN KRISTUS (Belas Kasihan Tanpa Batas Waktu Berulang)

 Mendoakan orang lain. 

   Kehidupan doa yang Yesus amalkan selama hidup di atas dunia ini adalah kehidupan doa yang berorientasi pada kepentingan orang lain. Tentu saja sebagai "manusia biasa" Yesus juga perlu berdoa bagi diri-Nya sendiri, tetapi porsi terbesar dari kehidupan doa Yesus selama berada di Bumi ini dibaktikan untuk orang lain. Mendoakan orang lain adalah ciri doa Yesus, dan itulah yang ditularkan kepada murid-murid-Nya.

    "Persembahan pujian yang paling tulus adalah peniruan. Murid-murid Kristus yang mula-mula menirukan kehidupan doa Guru mereka. Secara alamiah mereka berdoa untuk keselamatan pribadi, bagi keperluan-keperluan mereka sehari-hari, dan demi tuntunan kerohanian perorangan. Namun demikian, doa pengantaraan telah menjadi satu bagian penting dari pemuridan mereka" [alinea pertama].

    Soal berdoa bagi kepentingan orang lain ini sudah diterapkan dalam pelayanan para rasul. Murid-murid dan para pengikut Kristus yang mula-mula terbiasa mengadakan doa bersama (Kis. 1:13, 14), dan para rasul itu mendorong dilayangkannya doa syafaat. Misalnya untuk mendoakan para penguasa dan pejabat-pejabat pemerintah (1Tim. 2:1-4), mendoakan saudara-saudara seiman yang sakit atau sedang menderita (Yak. 5:13-16), yang terjebak dalam perbuatan dosa (1Yoh. 5:16), mendoakan mereka yang bimbang (Yud. 20-22), dan bagi penguasaan diri (1Ptr. 4:7).

 Berkat saling mendoakan. 

   Gereja yang mula-mula berkembang pesat antara lain oleh kebiasaan saling mendoakan. Para rasul selaku pemimpin rohani mendoakan jemaat, dan jemaat balik mendoakan para rasul di dalam perjalanan penginjilan mereka. Doa pengantaraan (=doa syafaat) kerap dilayangkan, bukan saja oleh rasul-rasul tetapi juga oleh sesama umat Tuhan. Allah mendengar doa setiap orang percaya, rohaniwan ataupun kaum awam. "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar..." (Mzm. 34:18), itulah sebabnya "doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yak. 5:16).

 "Kitabsuci mengatakan bahwa doa menyenangkan hati Allah karena Ia menginginkan keselamatan bagi setiap orang dan mengusahakan kemajuan dari kebenaran. Melalui doa--dipadukan dengan pengajaran, khotbah yang bersemangat, mukjizat, dan persekutuan kasih dari para rasul--gereja yang mula-mula bertambah dengan cepat. Kendati terjadi penganiayaan hebat, Kekristenan menyelimuti kekaisaran. Beribu-ribu orang menerima injil. Nyawa-nyawa yang telah diubahkan dibakar menjadi sebagai obor-obor hidup dari istana Caesar hingga ke tempat-tempat yang tak diketahui" [alinea kedua: lima kalimat terakhir].
   Pena inspirasi menulis: "Doa adalah nafas jiwa. Itulah rahasia kuasa rohani. Tidak ada sarana kasih karunia lain dapat digantikan dan kesehatan jiwa terpelihara. Doa membawa hati ke dalam hubungan langsung dengan Mata Air kehidupan, dan menguatkan urat serta otot pengalaman rohani. Lalai berdoa, atau berdoa secara tidak teratur, terkadang kelihatannya mudah, dan anda kehilangan pegangan anda pada Tuhan. Kecerdasan rohani kehilangan vitalitasnya, pengalaman rohani kekurangan kesehatan dan kebugarannya..." (Ellen G. White, To Be Like Jesus, hlm. 33).

 Apa yang kita pelajari tentang belas kasihan Yesus dipantulkan dalam doa pengantaraan kita?

1. Belas kasihan adalah alasan utama mengapa Yesus mendoakan murid-murid yang mula-mula, dan juga mendoakan para pengikut-Nya di kemudian hari. Doa pengantaraan (doa syafaat) menjadi bagian utama dan terbesar dalam kehidupan doa Yesus selama di dunia ini.

2. Sebagaimana Yesus mendoakan orang-orang lain demikianlah murid-murid pun menirukan doa pengantaraan Guru mereka itu, dan pada gilirannya umat Tuhan sepanjang masa juga meneladani doa syafaat seperti itu. Dengan cara demikianlah rasa belas kasihan Kristus terus dipantulkan melalui doa-doa pengantaraan umat-Nya.

2. Rahasia utama dari pesatnya pertumbuhan gereja mula-mula di zaman para rasul adalah kebiasaan saling mendoakan di antara mereka. Gereja dewasa ini pun dapat bertumbuh dengan cepat, secara kuantitas maupun kualitas, apabila tradisi saling mendoakan ini terus dipelihara.

PENUTUP

 Berdoa dan bekerja. 

   Sementara berdoa adalah penting, bekerja (=berusaha) juga jangan diabaikan. Keberhasilan program pemuridan ditentukan oleh perpaduan kedua unsur ini, yaitu bekerja dan berdoa. Doa bagi pekerjaan Tuhan adalah ibarat pupuk bagi tanaman yang menjamin pertumbuhannya hingga menghasilkan buah. Tetapi supaya doa kita tidak terkesan mementingkan diri, kita juga perlu mendoakan program penginjilan ataupun proyek pemuridan yang dilaksanakan oleh orang lain di tempat lain. Roh kasih dalam kebersamaan harus selalu melandasi setiap doa pengantaraan atau doa syafaat yang kita layangkan.
  "Orang yang tidak berbuat apa-apa selain berdoa segera akan berhenti berdoa, atau doa-doanya akan menjadi sebuah rutinitas...Doa-doa mereka menjadi bersifat pribadi dan mementingkan diri. Mereka tidak dapat berdoa tentang keinginan umat manusia atau pembinaan kerajaan Kristus, memohon kekuatan untuk bekerja" [alinea kedua: kalimat pertama dan dua kalimat terakhir].

 Doa syafaat yang paling penting adalah mendoakan kemajuan pekerjaan Tuhan, baik yang sedang dikerjakan sendiri maupun oleh saudara-saudara seiman lainnya. Pekerjaan pemuridan adalah bagian dari strategi untuk memperluas Kerajaan Allah di dunia ini, tetapi pekerjaan ini tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu kelompok tertentu dengan kekuatan dan sumberdayanya sendiri. Kita harus saling mendoakan supaya oleh bantuan kuasa Allah usaha ini akan berhasil.
   "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur...Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Flp. 4:6, 19).

DAFTAR PUSTAKA:

 1.   Dan Solis, PEMURIDAN -Pedoman Pendalaman Alkitab SSD,  Indonesia Publishing House, Januari - Maret 2014.

2.   Loddy Lintong, California, U.S.A-Face Book.