Rabu, 02 Mei 2012

Takut akan Tuhan permulaan hikmat.


(Amanat pada penamatan SD ADVENT KRAMAT JAYA, Tg. PRIUK-- THN.1999)

   Pendahuluan:
     
   Hari ini adalah hari yang berbahagia dan bersejarah karena saat ini kamu akan ditamatkan dari tingkat pendidikan Sekolah Dasar.  Yang tidak lulus, jangan patah hati dan yang lulus jangan merasa sombong.  Kita berkumpul bersama dengan orang tua/wali dan para guru untuk mensyukuri apa yang kita telah lakukan selama ini. 
  
   Pembahasan:
  
   Motto yang kamu telah tentukan adalah: Takut akan Tuhan permulaan hikmat, yang berdasarkan ayat firman Tuhan dalam Amsal 1:7a, dengan tujuan untuk: MENJADI PENERUS BANGSA.  Takut akan Tuhan –itu berarti: menghormati Tuhan Allah.  Takut akan Tuhan adalah sikap hormat yang disertai kasih.  Pernyataan “Permulaan” disini menyatakan bahwa, takut akan Tuhan bukan hanya langkah pertama dalam memperoleh kecakapan akan semua pengetahuan yang sejati, tetapi juga merupakan penekanan central dari pengetahuan.  Jika pengetahuan tidak menuntun kepada suatu penyerahan hidup kepada Yesus Kristus, maka tujuan pendidikan itu telah keliru/hilang.  Mutu atau keunggulan seorang manusia ditentukan oleh kepemilikan-Nya akan sifat Kristus.
   Hikmat dan pengetahuan sejati, sumbernya ialah Takut akan Tuhan.

   Dalam pengalaman hidup sehari-hari, kita dapat melihat banyaknya kekurangan-kekurangan kita sebagai manusia.  Bagi sebagian besar orang, Allah itu dijadikan sebagai: “afterthought”(Sesuatu hal yang dipikirkan kemudian atau terakhir).  Bila manusia ditimpa kesusahan, manusia itu masih berusaha berjuang, dan melihat kalau ada pertolongan dari lingkungannya.
   Anak-anak sekalian yang saya kasihi,
   Orang-orang yang mendapat kesusahan itu, lebih sering berharap kepada manusia, misalnya pergi kepada pemerintah, para akhli dalam penyelesaian persoalannya.  Setelah manusia itu sudah cukup letih, barulah mau berpaling kepada Tuhan.  Dengan perkataan lain, The Lord is last hope.  Tuhan itu menjadi pengharapan yang terakhir. 
   Adapun pendidikan yang benar adalah pertumbuhan dari pisik, mental dan kerohanian, sedangkan pendidikan duniawi hanyalah pertumbuhan pisik dan mental.  Pendidikan Kristen didasarkan atas takut akan Tuhan dan atas pengajaran Kitab Suci, sedangkan pendidikan duniawai didasarkan atas buku-buku karangan manusia.  Itulah sebabnya Raja Solaiman didalam bukunya yang di ilhamkan dalam Amsal 1:7 a berkata sebagai berikut: “Bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.”
   Agar mampu menjadi PENERUS BANGSA, maka perlu memiliki landasan yang sesuai dengan motto kamu ini.
   Ada pengalaman seorang muda bernama Yusuf yang ditulis dalam Kejadian Fasal 39.  Ketika dia dibawa oleh orang Ismael ke Mesir dalam usia 39 tahun, dia dibeli oleh Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Raja dan sebagai kepala pengawal raja.  Oleh karena Yusuf adalah seorang yang takut akan Tuhan maka dia menjadi seorang yang sukses.
   Kita boleh baca dalam Kejadian 39:2: “TUHAN MENYERTAI YUSUF.”

   Walaupun Yusuf telah menemukan dirinya berada disebuah negeri asing, disingkirkan dari posisi seorang anak kesayangan disebuah rumah tangga yang kaya ke status seorang hamba, namun Allah masih tetap berada disampingnya untuk memberkati dan membuat semua pekerjaan tangannya berhasil.  Oleh karena dia adalah sebagai hamba Allah yang setia dan rajin, keyakinan Potifar terhadap Yusuf semakin bertambah oleh karena dia telah mengamati berkat-berkat yang berasal dari Allah Yusuf yang telah berlaku atas semua harta milik Potifar, baik yang ada dirumah dan diladang/lapangan pekerjaannya.  Semuanya itu atas manajemen yang baik dari Yusuf.
   Anak-anak sekalian yang kekasih,..
   Sukses itu, jarang datang bagi orang-orang yang lalai dan malas atau orang yang bertabiat buruk.

   Kita dapati selanjutnya bahwa karakter Yusuf tetap teguh, meskipun mendapat serangan maupun penggodaan  yang bertubi-tubi(terus menerus).
   Apa yang menyebabkan krisis yang sedang terjadi saat ini?  Jawabnya ialah karena banyak diantara para penerus bangsa kurang dibekali dengan landasan “takut akan Tuhan”.  Tetapi di sekolah ini kamu telah dibekali dengan landasan ini, sehingga pengetahuan yang kamu telah miliki selama ini akan membawa sukses dalam kehidupan kamu dimasa depan, karena: “Kebutuhan terbesar dunia ini adalah kebutuhan akan manusia-manusia yang tidak dapat diperjual belikan, manusia yang dalam sanubarinya setia dan jujur, manusia yang tidak segan menyebut dosa sebagai dosa, manusia yang angan-angan hatinya setia kepada tugasnya seperti jarum kompas yang selalu menunjuk ke kutub utara, manusia yang mau berdiri demi kebenaran walau langit runtuh sekalipun.”  E.G. White, Pendidikan hlm.43.

   Tetap ingat dan amalkanlah motto kamu ini, agar tujuan kamu menjadi Penerus Bangsa berhasil.

Kasimpulan:

   Kepada semua kelas tamatan kami ucapkan selamat.  Kepada semua para orang tua/wali, para guru, kami ucapkan terimakasih banyak dan penghargaan kami yang sebesar-besarnya atas usaha saudara-saudara selama ini dalam menuntun dan mendidik semua anak-anak ini.
   Kepada semua anggota jemaat, kami anjurkan agar mengusahakan semua anak-anak kita berada didalam sekolah kita sendiri.  Ketahuilah bahwa anak-anak itu dididik di sekolah ini bukan hanya pisik dan mental tetapi juga dibalik hidup yang sekarang ini, yaitu Hidup yang Kekal.  Kiranya Tuhan senatiasa memberkati kita.  Amin.