Minggu, 12 Agustus 2012

Kutipan utk direnungkan: Dosa.

 DOSA    (1)  @ Kalau tinggal dlm hati, Yesus tdk bisa tinggal.
  
   “Kalau dosa tinggal dalam hati, Yesus tidak bisa tinggal disana…Hendaklah kita membuka hati kita, agar Yesus masuk dan dosa dapat keluar.”
                   E.G. White, Review & Herald 16 Maret 1886.

DOSA  (2) @ Membuat kita tdk dpt tinggalkan kebiasaan buruk.
 
    “Tidak cukup membuat hati itu kosong; kita harus mengisi kekosongan itu dengan kasih Allah.  Jiwa harus di isi dengan Rahmat Roh Allah.  Kita tidak dapat meninggalkan banyak kebiasaan yang buruk dan tidak benar-benar disucikan, sebab kita tidak mempunyai suatu hubungan dengan Allah.  Kita harus bersatu dengan Kristus.”
                   E.G. White, Review & Herald, 24 Januari, 1893.

DOSA          (3)                         @ Kristus pelepas dari dosa.

   “Mustahil, dengan diri kita sendiri, melarikan diri dari lubang dosa yang didalamnya kita tenggelam.  Hati kita jahat, kita tidak dapat mengubahnya.  Siapa gerangan dapat menerbitkan yang suci daripada yang najis?.  Seorangpun tidak.  Karena pikiran tabiat duniawi itulah maut; tetapi pikiran rohani itulah hidup lagi sentosa.  (Ayub 14:1; Roma 8:7).  Pendidikan, kebudayaan, penguasaan kehendak, usaha manusia, dan semuanya mempunyai kegunaannya masing-masing, tetapi disini itu semua tidak berdaya samasekali.  Semua yang disebutkan diatas mungkin saja menghasilkan tabiat yang amat baik secara lahiriah, namun tiada dapat mengubah hati; tiada dapat membersihkan sumber kehidupan batin itu.  Haruslah ada didalamnya satu kuasa yang bekerja dari dalam, satu kehidupan baru dari atas, sebelum manusia dapat di ubahkan dari dosa kepada kekudusan.  Kuasa itu ialah: Kuasa Kristus.  Hanya anugrah-Nya saja yang dapat menghhidupkan segala kuasa jiwa yang tiada berdaya itu, menariknya kepada Allah, kepada kekudusan.”
                   E.G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm 12,13.

DOSA(4)                         @ Perkembangannya seperti rumput.

   “Untuk menanam sayur-sayuran dan pohon buah-buahan, kita harus mempersiapkan tanah dengan mencabuti rumput dan memberi pupuk pada tanah.  Sebelum bibit tumbuh, banyak rumput mulai tumbuh.  Saya harus mencabutinya atau mereka akan membunuh tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan yang saya tanam.
   Dosa seperti rumput-rumput itu, jika dibiarkan, dosa akan berkembang dengan cepat, dan tidak lama akan mencekik buah roh yang baik yang harus kita tumbuhkan”. (Galatia 5:22-26).
                             Bersaks, Penuntun Guru SS. Trw.II/1999 hlm.63.

DOSA(5)                         @ Keangkuhan.

   “Dosa yang hampir tidak ada harapan lagi dan hampir tidak dapat diobati ialah KEANGKUHAN”.  E.G. White, Nasehat Bagi Sidang Jld1, hlm.102.

DOSA(6)               @ Allah mengaruniakan iman mengatasinya.

   “Melalui kelemahan tabiat, setan berusaha menguasai seluruh jiwa kita.  Ia tahu  jika kelemahan ini disayang-sayangi maka ia akan berhasil.  Itu sebabnya ia terus berupaya menyesatkan…sehingga mustahil bagi mereka mengatasinya.  Akan tetapi Yesus membela mereka dengan menunjukkan tangan-Nya yang terluka…dan Ia menyatakan kepada semua orang yang mau mengikut Dia: 2 Korintus 12:9 “Kasih karunia-Ku cukup bagimu”.
   Karena itu, janganlah  seorangpun menganggap  bahwa kekurangannya itu tidak teratasi.  Allah akan mengaruniakan iman dan kasih untuk mengatasinya.  Ingat hari grafirat.  Menyesali dosa—merendahkan diri dihadapan Tuhan supaya mereka tidak dilenyapkan. 
   Berdukacita karena dosanya…bertobat dengan sungguh-sungguh.  Penyelidikan jiwa harus dilakukan dengan jujur dan teliti.  Sikap semberono/anggap enteng harus dilenyapkan”.
                   E.G. White, Christ in His Sanctuary, hlm.125-126.

DOSA(7)                         @ Bila dilalaikan, resiko kehancuran.

   “Seorang wanita di St.Louis memperhatikan beberapa ekor lebah merayap-rayap di langit-langit rumahnya.  Ia tidak mempedulikannya karena hanya sedikit.  Selama musim panas pada saat itu, ia tetap tidak peduli sekalipun melihat beberapa ekor lebah masuk kelangit-langit.  Tetapi seluruh langit-langit itu sudah menjadi sarang lebah raksasa.
   Akhirnya, karena beratnya madu lebah tersebut, langit-langit kamar tidurnya runtuh.
   Kita melalaikan dosa---tetapi resikonya, kita menjadi HANCUR-- karena tekanan dosa harum yang telah bertimbun-timbun”.
                   Penuntun Guru Sekolah Sabat, Trw.IV/1989, hlm.83.

DOSA(8)                         @Betapa besarpun, terima Yesus.

   “Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri yang dapat memenuhi segala tuntutan Hukum Allah itu.  Tetapi Kristus telah membuat sebuah jalan kelepasan bagi kita.  Dia hidup di dunia ini ditengah-tengah pencobaan dan godaan, sama seperti yang kita hadapi.  Dia menghidupkan satu kehidupan tanpa dosa.  Dia mati untuk kita, dan sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan kebenaran-Nya pada kita.  Jika engkau mau menyerahkan dirimu sendiri pada-Nya lalu menerima Dia sebagai Juruselamatmu maka betapa besarpun dosamu dalam hidupmu di masa lampau, dengan tabiat-Nya itu engkau dianggap benar.  Sifat-sifat Kristus akan menggantikan tempatmu, dan engkau diterima dihadapan Allah seolah-olah seorang yang belum pernah berdosa.  Lebih daripada ini, Kristus mengubah hati itu.  Dia tinggal didalam hatimu karena iman.  Sepatutnya engkau memelihara perhubungan dengan Kristus---melalui iman serta penyerahan kehendakmu secara terus menerus.
   Dan selama engkau melakukan hal seperti ini maka Dia akan bekerja didalam dirimu baik dalam kehendak dan berbuat sesuatu dengan kehendak-Nya”.
   Baca: Galatia 3:13,14 dan Roma 8:1-4.
                                  E.G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm.58.

DOSA(9)                         @ Jangan menyimpannya.

   “Kristus mengasihi jemaat-Nya.  Ia akan memberi segala pertolongan yang diperlukan kepada mereka yang meminta kuat kuasa guna mengembangkan tabiat Kristus didalam diri mereka.  Akan tetapi kasih-Nya itu bukanlah kelemahan.  Ia tidak akan melayani orang-orang yang menyimpan dosanya, dan tidak akan mengaruniakan kemakmuran  kepada orang-orang yang terus melakukan yang salah.  Hanya dengan pertobatan karena iman maka dosa-dosa mereka akan diampuni; karena Allah tidak akan menutupi kejahatan dengan jubah kebenaran-Nya”.          E.G. White, Signs of the times IV, 13 Nopember 1901, hlm. 208.

DOSA(10)                       @ Nyata pada pemandangan Ilahi.

   “Dosa dapat saja disembunyikan, disangkal, dan ditutup-tutupi dihadapan ayah, isteri, anak-anak dan teman-teman; tak seorangpun kecuali orang yang bersalah itu yang menyimpan rasa curiga karena kesalahan tersebut; akan tetapi pada pemandangan Ilahi semuanya nyata dengan jelas.  Ia (Allah) tidak akan tertipu oleh muslihat peribadatan..Manusia mungkin saja tertipu oleh kejahatan hati orang, akan tetapi mata Allah menembus segala topeng dan membaca sampai ke lubuk hati orang”.  E.G. White, The Great Controvercy, hlm.486.

DOSA(11)                       @ Masalah dosa tersembunyi.

   “Satu hal yang menarik terjadi di pangkalan militer di Alabama.  Seorang kolonel sedang memeriksa pasukannya, lalu tiba kepada seorang prajurit yang tidak diterima. “Kancingkan kantongmu, hai prajurit”, katanya.  Dengan rasa takut dan gemetar dijawab:”Sekarang juga, pak?. “Tentu saja sekarang”, kata kolonel.  Dengan hati-hati prajurit itu mengulurkan tangannya lalu mengancingkan kantong kemeja kolonel.  Kelihatannya selalu lebih mudah melihat kantong kemeja orang yang tidak terkancing dari kita punya sendiri.
   Mungkin,..masalah kita terbesar dalam masalah dosa yang tersembunyi, kita sering tidak dapat melihat diri kita sendiri seperti yang dilihat orang lain”.
   Baca: 1 Korintus 4:5 –Allah akan soroti perkara-perkara tersembunyi (Pengkhotbah 12:14; Matius 12:36,37; Yesaya 65:6,7).
                   Penuntun Guru Sekolah Sabat, Trw IV/1989 hlm.81.

DOSA(12)                           @ Terhadap Roh Suci.

   “Tidak perlu seseorangpun memandang dosa terhadap Roh Suci itu seperti sesuatu yang misterius atau tidak terjelaskan.  Dosa terhadap Roh Suci ialah penolakan yang terus menerus untuk memberi respons terhadap undangan untuk bertobat”.
                   E.G. White, The Great Controvercy, hlm.597.