Jumat, 31 Agustus 2012

Berbagai Peristiwa Akhir zaman(1 Tes.5:1-11)


Ayat inti:
   “Tetapi kita yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan”.
   Kalimat kunci:
   Realitas kedatangan Kristus mengajak kita untuk selalu bersedia.

Pendahuluan:
   Pelajaran kita sabat ini berbicara tentang: betapa pentingnya untuk selalu bersedia bagi kedatangan Yesus dan masa penghakiman yang sedang berlangsung.  Dan pertanyaannya ialah, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk hal-hal itu.  Masalah yang terjadi di jemaat Tesalonika saat itu ialah adanya satu ajaran teologi yang menggabungkan “ damai dan keamanan”, dan ada beberapa anggota yang mencoba MENGHITUNG saat kedatangan Yesus yang kedua kali, dimana melalui nubuatan, mereka berharap dapat memprediksi saat peristiwa akhir itu tiba, dan agar mengetahui KAPAN WAKTU untuk mulai bersedia.
   Sebagai akibatnya ada beberapa orang yang hidup tanpa merasakan PENTINGNYA persiapan bagi kedatangan Tuhan.
   Itulah sebabnya kita perlu memperhatikan pelajaran ini supaya kita menyadari pentingnya mengadakan persiapan bagi kedatangan Yesus yang kedua kali.

I.Kedatangan Tuhan merupakan suatu hari : PENGHAKIMAN:
   Orang-orang yang baru bertobat di Tesalonika terganggu dengan kedatangan Kristus karena 2 alasan:
1.   Mereka khawatir tentang nasib teman-teman mereka yang telah meninggal tidak turut diangkat ke atas awan-awan pada saat kedatangan Yesus.
2.   Mereka prihatin terhadap penghakiman yang akan datang.
   Untuk point yang pertama, Rsl. Paulus telah menjelaskan tentang kebangkitan dalam 1 Tesalonika 4:13-18 yang memberikan berita yang menghibur bagi jemaat Tesalonika sekaligus menolong mereka untuk “saling menguatkan (1 Tes.4:18).
   Untuk point yang kedua, dalam pelajaran kita saat ini (1 Tesalonika 5:1-11), Rsl.Paulus menjawab keprihatinan mereka tentang masalah PENGHAKIMAN, dengan kabar baik yang juga bertujuan agar mereka “saling menguatkan satu sama lain (1 Tes.5:11) sehubungan dengan PENGHAKIMAN yang akan datang.

   Oleh karena mereka tidak dapat menyampaikan kekhawatiran mereka kepada Paulus maka para petobat baru itu menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk mengatasi rasa takut mereka tentang penghakiman ialah dengan cara mengetahui “KAPAN” hal itu terjadi.  Itulah sebabnya dikatakan dengan mengetahui ‘ZAMAN DAN MASA” (1 Tes.5:1) maka itu akan menolong mereka  mengetahui berapa lama mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi PENGHAKIMAN ALLAH.
   Rasul Paulus mengatakan bahwa rencana seperti itu TIDAK DAPAT BERHASIL dan benar-benar merupakan suatu KESALAHAN. Dikatakan bahwa upaya-upaya itu secara rohani merugikan, karena hal itu menyebabkan kekecewaan bila tanggal yang telah ditentukan akhirnya berlalu atau PENUNDAAN untuk melakukan persiapan ketika waktu yang diharapkan masih terlalu jauh di masa yang akan datang.
   Selanjutnya Rsl.Paulus mengingatkan tidak ada gunanya untuk mencoba menghitung tanggal kedatangan Yesus karena hal itu akan terjadi dengan tidak terduga dan secara tiba-tiba seperti kedatangan seorang pencuri(1 Tes.5:2; Mat.24:43, 44; Luk.12:39,40) dan rasa sakit yang datang tiba-tiba pada seorang wanita pada akhir masa kehamilannya (1 Tes.5:3; Yes.13:6-8; Yer.4:31). 
   Kombinasi pencuri di malam hari, rasa sakit pada saat melahirkan—semuanya menggambarkan maksud yang sama yaitu bahwa Kedatangan Yesus yang kedua kali akan terjadi secara tiba-tiba, tidak diduga, dan tidak dapat dielakkan oleh orang fasik.  Dan waktu itu pasti datang.
   Paulus memberi jaminan bahwa mereka tidak perlu takut, sebab Allah tidak datang dengan “murka” (1 Tes..5:9).  Dialah yang mengambil inisiatif dalam menyelamatkan mereka dengan mengutus Yesus untuk mati bagi dosa-dosa dunia (Yoh.3:16; Rm.5:6-10).  Penghakiman yang terjadi pada hari Tuhan merupakan suatu PENGADILAN YANG POSITIF untuk membela umat Allah(Yer.30:8,9).  Satu-satunya yang perlu takut pada hari itu adalah MUSUH ALLAH dan musuh umat-Nya.
   Banyak orang pada saat ini tidak nyaman dengan tema penghakiman.  Mengapa?.  Karena mereka tidak menyukai implikasi negatif dan ancaman.
   Kejadian 3:15 “Aku akan mengadakan permusuhan”…hal ini menyatakan satu PENGHAKIMAN atas si ular tua yakni SETAN dan sebuah nubuatan tentang kedatangan seorang PELEPAS/penebus.
   Kita perlu ketahui bahwa Rsl.Paulus menyatakan bahwa penghakiman Allah tidak terbatas pada apa yang terjadi di surga pada akhir zaman nanti namun juga memiliki konsekuensi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

   Namun konsep Alkitab tentang penghakiman lebih luas dari sekadar ancaman, kecaman atau eksekusi(sisi negatif dari penghakiman).  Tetapi ada juga sisi positif dari penghakiman.  Kita harus mengingat bahwa setiap tindakan rahmat dan kebaikan setiap hari tidak berlalu begitu saja tanpa mendapat perhatian dan upah. (Lihat  Matius 10:42).  Allah melihat semua yang kita lakukan, apakah itu positif atau negatif dan semuanya itu memiliki makna dalam skema akhir dari segala sesuatu.

   Pada permulaan kisah Alkitab ada 2 sisi sifat penghakiman.  Di Taman Eden, Allah menghakimi dosa Adam dan Hawa secara negatif .  Akibat dosa telah dirasakan sehubungan dengan kesakitan melahirkan anak, susah payahnya mencari rejeki, dll.  Pada saat yang sama Allah menghakimi mereka secara positif.  Dia mengadakan permusuhan antara mereka dengan setan dan dengan penuh rahmat mengenakan pakaian kulit binatang pada mereka agar mereka tidak terlalu menderita dalam lingkungan yang telah berubah( Baca Kejadian 3:15-24).

   Contoh yang berikutnya ialah dalam Kejadian 4, Allah menghakimi Kain secara negatif dengan mengirim dia ke pengasingan.  Namun dia juga menerima penghakiman positif dengan memberikan suatu tanda padanya supaya tidak ada orang yang membunuhnya.  Yang berikut, pada zaman air bah, Allah menghakimi manusia secara negatif, dengan membinasakan bumi dengan air bah namun juga secara positif dengan menyediakan BAHTERA sebagai sarana untuk meluputkan diri dari bencana itu (Kejadian 6-9:17).  Selanjutnya dalam Kejadian 11, Allah mengacaukan bahasa manusia dan menceraiberaikan mereka di seluruh bumi (Penghakiman negatif).  Sisi positifnya ialah dalam panggilan Abraham untuk menjadi berkat bagi segala bangsa di dunia(Kejadian 12:3), yaitu bagi orang yang sama yang telah dicerai beraikan dari Babel pada tahun-tahun sebelumnya(Kejadian 11:9).

II. CARA YANG BENAR UNTUK BERSEDIA:
   Jemaat Tesalonika bukan tidak mau mempersiapkan diri bagi penghakiman; namun CARA MEREKA untuk mempersiapkan diri bagi hari itu sangatlah salah.  Bagaimanakah cara yang benar untuk mempersiapkan diri bagi hari Tuhan?.  Ada 2 jawaban yang diberikan :
I.             Jemaat Tesalonika jangan percaya kepada kampanye dunia tentang “damai dan aman”.  Yang menyatakan bahwa dunia ini akan aman-aman saja.(Ini disebut juga dengan rasa aman yang palsu). Kita harus mengetahui bahwa dunia ini pasti mengalami kehancuran, dan kebanyakan orang tidak menyadari apa yang akan terjadi pada masa mendatang.  Jadi tidak ada yang aman di dunia ini.  Segalanya berlalu.
II.           Tetap terjaga dan hidup seolah-olah kita meyakini bahwa dunia yang sekarang segera berakhir dan dunia yang baru segera akan datang.
Rsl. Paulus melakukan ini dengan memanggil mereka untuk :

1 Tes.5:5 – menjadi anak-anak terang dan anak-anak siang bukan orang-orang kegelapan.  Pengawal harus tetap waspada di setiap waktu, siang dan malam.  Jadi seorang tentara perlu melebihi norma yang ada dalam hal berjaga-jaga.  Demikian juga umat Kristen diharapkan untuk melebihi standar yang biasa pada saat melakukan persiapan untuk kedatangan Yesus yang kedua kali.
   Umat yang tidak percaya akan terkejut oleh perisiwa-peristiwa akhir zaman, namun umat percaya tidak akan terkejut.  Mengapa.  Sebab mereka hidup dalam terang.

1 Tes.5:6- tetap berjaga-jaga dan bersedia gantinya tertidur. Tidur disini merupakan kiasan untuk kemalasan rohani atau tidak adanya minat.  Mereka semua sudah bangun namun diberikan nasehat lagi untuk tetap berjaga-jaga dan lebih bersedia lagi dari waktu ke waktu.

1 Tes.5:6-8 – sadar dan tidak mabuk. Artinya agar tetap memiliki pikiran yang sehat dan agar menjadi bijak dan berhati-hati dalam penalaran tentang Kitab suci karena beberapa orang menggunakan Alkitab untuk menentukan tanggal dan spekulasi.  Paulus mengingatkan umat percaya untuk lebih fokus, dalam penerapan Kitab Suci untuk mempunyai persiapan rohani mereka secara pribadi.

1 Tes.5:8 – memiliki persenjataan lengkap gantinya tidak memiiki senjata.  (Inilah ayat inti kita).  Alkitab adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105).
   Bagaikan seorang prajurit, umat Kristen harus mengenakan seluruh peralatan yang ada sebelum bertugas di pos jaga mereka.
  
   Persiapan bagi kedatangan Yesus mencakup meluangkan waktu yang banyak untuk mempelajari Firman Allah.   Ajakan Paulus diberikan kepada kita melalui koridor waktu.  Ada banyak gangguan dalam dunia saat ini, mulai dari pekerjaan sampai email, hiburan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi suasana hati kita. Mari kita singkirkan semua hal yang mengganggu.  Tempatkan Firman Allah menjadi hal yang utama dalam kehidupan Anda, maka Anda tidak akan dikejutkan oleh peristiwa itu, tidak peduli betapa mendadaknya kedatangan Yesus yang kedua kali pada akhir zaman nanti. 
Kesimpulan :
   Masa penutupan bukanlah waktu untuk mempersiapkan diri bagi akhir zaman.  Sekaranglah waktu untuk persiapan itu.

                                 Jon Paulien, Pelajaran Alkitab : 1 dan 2 Tesalonika.

                                      ================