Jumat, 07 September 2012

Kehidupan Jemaat (1 Tesalonika 5:12 - 28)


Ayat inti:
   “Dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat, ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tesalonika 5:20,21)

Kalimat kunci:
   “Kepada jemaat di Tesalonika, baik para pemimpin maupun anggota awamnya, Paulus memberikan saran praktis dan nasihat rohani tentang bagaimana berhubungan satu dengan yang lain”.

Pendahuluan:

   Rasul Paulus menyimpulkan suratnya(1 Tesalonika) dengan 17 amaran (1 Tesalonika 5:12-22):
1.   Menghormati mereka yang bekerja keras dan yang memimpin kamu didalam Tuhan.(ay.12)
2.   Menjunjung mereka dalam kasih.(ay.13)
3.   Hidup dalam damai seorang dengan yang lain.
4.   Tegor mereka yang hidup tidak tertib.(14)
5.   Hibur yang tawar hati.
6.   Belalah mereka yang lemah.
7.   Sabar terhadap semua orang.
8.   Jangan membalas jahat dengan yang jahat.(ay.15)
9.   Usahakan senantiasa yang baik.
10.                Bersukacita senantiasa.(ay.16)
11.                Tetaplah berdoa.(ay.17)
12.                Mengucap syukur dalam segala hal.(ay.18)
13.                Jangan padamkan roh.(ay.19)
14.                Jangan anggap rendah nubuat-nubuat.(ay.20)
15.                Ujilah segala sesuatu.(ay.21)
16.                Peganglah yang baik.
17.                Jauhkan diri dari segala jenis kejahatan.(ay.22)
DI IKUTI DENGAN DOA PENUTUP ( 1 Tesalonika 5:23-27).
          SEMOGA –Allah menguduskan kamu.
                         --Roh,jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna pada kedata-
                           ngan Yesus Kristus.  Kasih karunia Yesus Kristus, menyertai
                           kamu.
PEMBAGIAN PELAJARAN DIBAGI KEPADA  3 KELOMPOK :
I.             3(Tiga) nasehat(peringatan) tentang sikap anggota jemaat kepada pemimpinnya (1 Tesalonika 5:12,13).  Butir 1 – 3.

          *Ini berfokus kepada bagaimana tanggapan para murid terhadap pemimpin/pembimbing mereka.  Paulus mengajak agar anggota jemaat :
A. RESPONS PARA ANGGOTA KEPADA PARA PELAYAN(PEMIMPIN) DI GEREJA:
i. Mengenali pemimpinnya.  Arti mengenali adalah: memperhatikan, menghargai dan menerima mereka.
ii.  Menghormati OTORITAS para pemimpin.
iii. Agar semua anggota dapat hidup damai satu sama lain.
II.           6(enam) amaran tentang sikap pemimpin gereja kepada angggota jemaatnya ( 1 Tesalonika 5:14-15).  Butir 4 – 9.

*Bagaimana para pemimpin gereja memperlakukan orang-orang yang berada dalam asuhan mereka (anggota jemaat):
B.RESPONS PARA PEMIMPIN/PELAYAN KEPADA PARA ANGGOTA GEREJA:
          i. Untuk “menegur mereka yang hidup dengan tidak tertib).
                   -Yang tidak mau bekerja memenuhi kehidupan mereka.
                   -Menghadapi mereka yang sulit dihadapi.
          ii.Memberi semangat kepada mereka yang tawar hati=yang cemas akan banyak hal.
          iii. Membela yang lemah= Mereka yang memiliki keterbatasan moral dan spiritual, yang mudah tertipu dan putus asa karena kesulitan, takut akan hal-hal yang asing bagi mereka.
           iv. Sabar terhadap semua orang.
            
III.          8(delapan) nasehat selanjutnya :
a.    3(tiga) nasihat MEMPERTAHANKAN SIKAP KRISTEN YANG POSITIF(ayat 16-18): i. Bersukacitalah senantiasa:  Kita harus melakukannya
     lebih sering lagi.  Ini adalah salah satu dari buah roh(Galatia 5:22).Kuncinya ialah bersyukur senantiasa kepada Allah.
                 ii. Tetaplah berdoa tanpa henti.
              iii. Mengucap syukur dalam segala hal. Akar dari bobroknya kekafiran adalah tidak adanya rasa syukur kepada Allah(Rm.1:21).
   Karunia Allah ada di sekitar kita; namun kita lupa untuk bersyukur kepada-Nya atas semua pemberian itu karena kita terlalu terfokus kepada socaan dan pergumulan hidup.
               b. 5(lima) nasehat bagaimana berhubungan dengan terang baru
                   dalam bentuk nubuatan (ayat inti kita dalam ayat 19-22).
                   -Jangan padamkan roh.
                   -Jangan anggap rendah nubuat-nubuat.
                   -Ujilah segala sesuatu.
                   -Peganglah yang baik.
                   -Jauhkan diri dari segala jenis kejahatan.
“Janganlah padamkan roh, dan janganlah anggap rendah nubuat”:
          -Maksudnya disini agar lebih terbuka pada terang baru, menguji hal itu dan memastikan bawa hal itu benar-benar merupakan suatu terang baru(2 Kor.11:14).
          -Ada beberapa cara seseorang telah menganggap rendah nubuat:
i. Dengan memadamkan Roh.  Saat kita mengabaikan/menolak hasil karya dari seorang nabi yang benar.  Boleh diperhatikan bagaimana seseorang menanggapi karunia nubuat yang telah diberikan dalam hidup dan pelayanan Ellen White.

ii. Dengan cara menerima apa yang dikatakan roh nubuat namun menyalah artikan/menyalahgunakan hal itu.  Jadi hal ini perlu kita waspadai.

iii. Dengan memberikan otoritas kenabian kepada beberapa orang atau tulisan-tulisan yang tidak menerima karunia tersebut dari Allah.  Jadi gereja harus tetap waspada,  menguji segala sesuatu agar dapat melihat apakah pekabaran nubuatan itu membangun gereja.

YANG DITEKANKAN DALAM DOA PENUTUP/KATA-KATA TERAKHIR:
          -Rangkuman tema utama surat ini :
 Agar orang percaya di Tesalonika maupun yang ada diluar jemaat:
*Terus bertumbuh dalam kekudusan sampai kedatangan Yesus yang keduakali.(Hidup setiap hari dalam persiapan bagi kedatangan Tuhan).
-Agar umat Tuhan ditemukan tanpa cacat dalam kekudusan pasa saat kedatangan Yesus yang kedua kali.
-Setiap bagian dari pikiran dan tubuh kita harus diserahkan kepada Allah.  Allah harus mengendalikan sepenuhnya pemikiran kita, perasaan dan tindakan kita.
-Agar dapat terus bertumbuh dalam kasihkarunia melalui hubungan yang erat dengan Yesus.

KESIMPULAN :

Pemimpin dan anggota awam di gereja hendaknya melaksanakan tugas masing-masing dengan penuh kasih dan hormat terhadap satu dengan yang lain saat bekerjasama  untuk memajukaan pekerjaan Tuhan dan sama-sama menghidupkan suatu kehidupan yang saleh di Jemaat.

    Jon Paulien, Pelajaran Alkitab 1 dan 2 Tesalonika.