Senin, 07 Oktober 2013

Belajarlah Menghargai Pasangan Anda.

   Bersediakah Anda untuk menuliskan sekurang-kurangnya sepuluh hal yang baik dari masing-masing pasangannya?.  Sejumlah pasangan, tentu ada yang bisa menuliskan dengan  selengkapnya, tetapi dalam sebuah seminar yang membahas tentang Pernikahan Ideal, apabila hal ini ditawarkan maka ada juga sejumlah pasangan yang tampaknya sulit untuk menuliskan meskipun hanya satu hal yang baik dari pasangannya.  Coba kita bayangkan, menikah dengan satu orang tapi tidak dapat atau tidak mau menuliskan satu sifat dari pasangannya yang PANTAS DIPUJI!.   Pada hal kebutuhan akan penghargaan atau dipuji adalah merupakan salah satu dorongan manusiawi yang paling hakiki.   Dalam kehidupan pernikahan sehari-hari kita cendrung menganggap pasangan kita biasa saja.  Jarang kita memuji sifat-sifatnya yang patut dipuji, tetapi membesar-besarkan apabila terdapat kesalahan-kesalahannya yang kecil.

Kagumilah Suami Anda

   Kekaguman dan pujian adalah kebutuhan yang paling mendasar dari seorang laki-laki.  Kaum wanita ingin disayangi sedangkan kaum pria ingin dikagumi.  Ada sebuah pernyataan dari Ruth Peale seorang pakar dalam Rumah Tangga kepada para istri: “Kalau Anda mau seorang pria tetap mencintaimu, Anda cukup melakukan satu hal, yakni: HARGAI DIA dan biarlah dia tahu bahwa Anda menghargainya”.  Nasihat yang tampaknya sederhana ini kalau saja kaum wanita mau mempraktikkannya akan menyelamatkan banyak pernikahan.
  
Ilustrasi 1:
  
   Di suatu tempat ada seorang suami yang sukses pada waktu menyampaikan pidatonya di sebuah ruang makan yang besar yang dihadiri oleh seluruh anggota beserta para istri dan para tamu dari sebuah organisasi pengusaha muda tempat dimana sang suami bekerja. Setelah dia selesai berbicara banyak teman-temannya yang mengerumuni dia untuk menyalami dan memberi ucapan selamat untuk pidatonya yang bagus itu.  Wajar kalau dia senang.  Namun seorang yang paling dia harapkan pujiannya tidak mengeluarkan satu kata pun, dan orang itu adalah istrinya sendiri.

   Seorang laki-laki menghargai rasa hormat dan pujian dari orang lain, itu wajar, tapi ada satu orang yang paling ingin dia yakinkan jauh melebihi rekan-rekan bisnisnya, para sahabatnya, atau tetangganya –YAITU ISTRINYA.  Tentu hal ini perlu menjadi perhatian bagi para istri.
   Bagi banyak pria, ciri-ciri fisik itu sangat penting. Pria semacam itu ingin agar otot-otot mereka dikagumi.  Kalau suami Anda memiliki perasaan demikian, kagumilah kekuatan dan fisiknya—meskipun dalam hal-hal biasa yang dia lakukan seperti membereskan halaman rumah. 

Ilustrasi 2:

   Seorang pengantin baru menceritakan pengalamannya, bahwa suaminya tidak suka mengurus pekarangan, tetapi begitu dia dipuji karena otot-ototnya tampak menonjol waktu sedang memotong rumput di halaman dengan mesin pemotong rumput, maka selanjutnya tidak ada masalah lagi untuk menyuruh suaminya memangkas rumput di pekarangan.
   Pria tumbuh dengan kekaguman.  Semangat dan pengabdian pada karir pekerjaannya  serta gaji yang setiap bulan dia bawa pulang ke rumah , juga layak di kagumi dan dihargai.   Apakah seorang pria berbakat montir, ahli matematika, atau seorang yang gemar membaca, istri harus bisa menyatakan penghargaan kepada suaminya.  Apakah dia membiarkan Anda mengembangkan minat pribadi Anda?.  Mengantar jemput Anda?. Sekali-sekali membantu mencuci piring dan buang sampah?.  Tidak mengeluh kalau Anda terlambat menyiapkan makan malam?.  Mengingat hari-hari perayaan dan ulang tahun sehingga tidak mendadak?.  Apakah dia mengorbankan waktu dan tenaga untuk menjadi seorang suami dan ayah yang hebat?.  Kalau dia mengajak anak kecil Anda bermain atau jalan-jalan supaya tidak merepotkan Anda menyelesaikan urusan rumah tangga.  Semua kebaikan itu memerlukan penghargaan.  Apabila sang suami memberikan hadiah kepada sang istri pada suatu hari peringatan, sang istri haruslah dapat memperlihatkan sikap berterimakasih dan tidak mencela karena mencela itu akan mengecewakan.   Jangan mengembalikan hadiah tersebut atau menukarnya dengan barang lain, atau menggeletakkannya begitu saja tidak terpakai.  Hal-hal ini adalah merupakan sikap-sikap yang tidak ramah yang nyaris sulit diampuni.  Kalau memang Anda kurang menyukainya pakai dulu untuk beberapa waktu baru menyimpannya.  Prinsipnya adalah menghargai si pemberi, bukan pemberiannya.  Kita perlu memilih kata-kata yang tepat untuk menunjukkan penghargaan atas perhatian di balik pemberian itu.

Hargailah istrimu.

   Kaum wanita juga memiliki kebutuhan hakiki akan penghargaan, yang jarang sekali disadari oleh kaum pria.   Perbedaannya, seorang pria mendapatkan penghargaan dalam profesinya dengan kedudukan dan kenaikan gaji, kenaikan jabatan, dan bonus.  Bagi seorang wanita adalah berkisar di seputar urusan rumah, mengasuh anak-anak dan melayani suami karena itu adalah pekerjaannya.  Namun, hanya dengan sedikit kata-kata penghargaan dari suaminya, itu akan menghapus kesedihannya pada hari itu.
   Selain itu, wanita perlu mendengar secara berulang-ulang dari suaminya betapa menariknya dirinya.  Pujilah model rambutnya, bentuk badannya, atau bahwa pakaiannya selalu rapi.   Terutama setelah dia melewati usia empat puluh tahun.  Dia perlu diyakinkan lagi bahwa dirinya masih tetap cantik dan menarik.  Janganlah suami menunjukkan perhatian atau kasih sayang hanya kalau mereka ingin berhubungan seks.
 
                     Bagaimana Menjadi Seorang yang Lebih Menghargai.

Pelajari pasangan Anda.
  
   Ny. Ruth Peale memberi sebuah nasihat kepada para pengantin wanita : “Pelajarilah pasangan Anda….Cari tahu apa kesukaannya dan apa yang tidak disukainya, kekuatannya dan kelemahannya, suasana jiwa dan perangainya.  Mencintai seorang pria itu bagus, tetapi itu tidaklah cukup.  Untuk hidup bersama seseorang  dengan mulus Anda harus mengenali dia, dan untuk mengenali dia maka Anda harus mempelajari dirinya.”  Ini adalah tentu sebuah nasihat yang bagus untuk kedua pasangan.   Dengan mempelajari hal itu, Anda akan tahu apa saja yang membuat pasangan Anda kesal dan hal-hal apa yang membuat dia gembira.  Anda akan tahu kapan pasangan Anda itu membutuhkan dorongan dan kapan dia perlu ditenangkan dan berpikir secara lebih rasional.  Mempelajari pasangan Anda tidak pernah akan berhenti, sebab kalau berhenti, pasangan Anda itu mungkin akan mengatasi Anda dengan berlalunya waktu.  Namun, jika Anda benar-benar mengenali pasangan Anda setelah bertahun-tahun, Anda bisa mengenali dia lebih daripada Anda mengenali diri Anda sendiri.

Perhatikan pasangan Anda.

   Kembangkan kemampuan Anda mengamati sehingga Anda dapat mendeteksi dalam diri pasangan Anda itu berbagai sikap dan kemampuan baru atau sifat-sifat yang belum dikenali  yang dapat Anda hargai.   Sementara Anda lebih memahami dia, maka pasangan Anda itu akan menjadi lebih nyata bagi Anda, dan pola-pola perilaku baru akan muncul untuk Anda pelajari.   Perlihatkanlah kesediaan Anda untuk turut serta, setidaknya sekali-sekali, dalam kegiatan-kegiatan yang disukai oleh pasangan Anda.  Para istri senang kalau melihat bahwa suami mereka menunjukkan perhatian dalam usaha mereka merapikan rumah, dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, atau berbelanja.  Para suami mungkin gemar olahraga, berkebun, atau menyukai mobil sport, tetapi istri mungkin tidak menunjukkan minat pada soal-soal ini.  Jadi para istri perlu juga untuk turut serta menaruh minat meskipun itu hanya sekali-sekali. 
   Terkadang minat yang semula hanya basa-basi saja bisa berkembang menjadi kegemaran sungguhan.

Dengarkan  pasangan Anda.

   Sungguh suatu cara yang luar biasa untuk saling mengenal!.  Artinya disini bahwa kita semua membutuhkan seseorang dengan siapa kita dapat mencurahkan isi hati tanpa merasa khawatir akan ditertawai atau ditolak.  Perlihatkanlah perhatian dan ajukan pertanyaan-pertanyaan yang dengan senang hati akan dijawab oleh pasangan Anda.  Ingat,..bahwa semua orang menyukai seorang pendengar yang baik.

                          BAGAIMANA MENYATAKAN PENGHARGAAN:

Ungkapkan dengan kata-kata.

   Sebagian orang ada yang menganggap bahwa cinta dan penghargaan itu seperti perasaan dan sikap, sehingga mereka tidak tahu bagaimana mengungkapkan penghargaan itu dengan kata-kata.  Mula-mula Anda akan merasa kikuk untuk mengucapkan penghargaan, namun teruskanlah hal itu, karena pasangan Anda perlu mendengarkan Anda menyatakan bagaimana perasaan Anda dalam hati.  Anda mungkin merasa bahwa sudah mengungkapkan penghargaan dengan cara lain –misalnya dengan mengatur rumah, membawa pulang gaji, atau dengan menghidangkan makanan kesukaan.  Akan tetapi perbuatan-perbuatan ini belum memenuhi kebutuhan akan ungkapan penghargaan Anda melalu kata-kata.

Cari tahu sifat-sifat yang khusus.

   Nyatakanlah penghargaan atas suatu sifat atau ciri tertentu tapi apabila hal itu terbukti –misalnya model rambut, keramahtamahan, jas baru atau sosok diri yang menarik. 

Hindarilah sanjungan.

   Menyanjung dan menghargai itu adalah berbeda.  Menyanjung itu tidak tulus sedangkan menghargai itu adalah tulus.  Menyanjung itu adalah mementingkan diri sementara menghargai itu bukan mementingkan diri.  Yang satu dicerca orang sedang yang lain dipuji.  Ada sebutan orang yang mengatakan, “Jangan khawatir dengan lawan-lawan yang menyerang Anda tapi cemaskanlah mereka yang menyanjung Anda.  Penghargaan dan pujian, itu adalah didasarkan pada ciri-ciri tabiat dan perbuatan.

Memuji sifat yang baik setiap hari.

   Pastikan bahwa tidak ada satu hari pun yang berlalu tanpa ada kesempatan untuk memuji sesuatu sifat yang baik dari setiap anggota keluarga.   Menyatakan kasih sayang dan penghargaan dari hari ke hari merupakan salah satu teknik yang paling efektif untuk memperhalus segi-segi yang kasar dalam kehidupan keluarga.

                                    DAMPAK DARI PENGHARGAAN:

   Penghargaan adalah motivator paling dahsyat dalam mengubah perilaku.  Bagaimanakah caranya?.
  
   Ilustrasi:

   Dalam sebuah cerita dongeng disebutkan bahwa suatu kali angin dan matahari bertengkar soal siapa yang lebih kuat.  Sang angin berkata: “Aku akan buktikan siapa aku.  Lihat orang tua yang mengenakan jaket di bawah sana.  Berani bertaruh, aku bisa melepaskan jaketnya itu lebih cepat dari yang dapat kau lakukan.”  Maka bersembunyilah matahari di balik awan, dan sang angin pun berhembus kencang hingga nyaris seperti badai, namun semakin kencang dia bertiup makin ketat orang tua itu mengepit jaketnya.  Akhirnya sang angin berhenti berhembus dan menyerah.  Kemudian, tatkala sang mentari muncul dari balik awan dan tersenyum lembut pada lelaki tua itu, dia mengernyitkan dahi lalu buru-buru menanggalkan jaketnya.  Sang mentari pun berkata kepada sang angin(bayu) bahwa kelembutan dan persahabatan selamanya lebih kuat daripada kemarahan dan kekerasan.

Mengubah perilaku.

   Gantinya mencela ketika suami atau istri Anda melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai, berilah komentar dengan halus pada waktu mereka mengatakan atau berbuat sesuatu yang Anda sukai.
   Pasangan Anda akan membalas sama seperti apa yang Anda tunjukkan.  Gantinya mengomeli dia supaya mau membantu membuang sampah, mintalah agar dia mau menolong Anda dengan lengannya yang kuat.  Gantinya marah-marah kepada istri karena ada satu kancing kemeja yang copot, katakan kepadanya betapa dia adalah seorang ibu rumah tangga yang luar biasa.  Taktik-taktik seperti itu mendorong orang lain untuk melakukan yang terbaik.

Mempertebal citra diri yang positif.

   Para suami memerlukan seseorang dengan siapa mereka dapat bertukar pikiran bagaimana seharusnya yang harus dilakukan.  Mereka perlu mendapat respons dari istri mereka.  Mereka membutuhkan seseorang untuk memantapkan gagasan-gagasan mereka sesuai dengan pandangan mereka sendiri.  Konfirmasi ini apabila datang dari seseorang yang peduli akan mempertebal citra diri mereka dan membuat mereka merasa lebih yakin dan aman.   Para wanita juga memerlukan penghargaan untuk memantapkan suatu citra diri yang baik dalam diri mereka.  Kewajiban-kewajiban tradisional dari kaum wanita sekarang ini dilecehkan.  Beberapa cemohan memandang para wanita yang hanya menjadi ibu rumah tangga sebagai warga kelas dua.  Sebagai akibatnya, para wanita yang melaksanakan tanggung jawab-tanggung jawab mereka seringkali mulai merasa seperti ada yang salah dengan diri mereka---bahwa mereka itu menganggap diri bodoh atau tidak dibutuhkan oleh masyarakat.  Jadi,…para ibu rumah tangga perlu mengetahui bahwa mereka dihargai dan dihormati atas sumbangsih yang mereka berikan terhadap kehidupan sebuah keluarga yang berjalan lancar.   Tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat membangun harga diri seorang istri lebih cepat daripada suaminya yang mengakui nilainya sebagai satu pribadi, sebagai seorang istri, dan seorang ibu rumah tangga.
   Kita dapat membuat pasangan kita merasa penting, bersemangat dan berharga, atau sebaliknya juga kita dapat membuat mereka merasa tidak layak dan tidak berguna.

                                                KONKLUSI :
   “Salah satu alasan yang paling penting mengapa pernikahan itu gagal adalah—suami dan istri beranggapan bahwa karena mereka sudah resmi menikah maka sudah ada jaminan akan sukses.  Kalau karena pra  duga seperti itu, lalu Anda melupakan rasa hormat oleh mana Anda dapat saling memikat, maka Anda cenderung akan merusak pernikahan Anda itu.”
            -Clovis G. Chapell, “Sermons from the Parables”.

   Jadi,..cara terbaik untuk digunakan dalam menyembuhkan, mengangkat, dan menolong, adalah PENGHARGAAN.

Daftar Pustaka

- Pelt van Nancy, The Compleat Marriage (terj.) Bandung: Indonesia 
  Publishing House, 2006.