Selasa, 08 Oktober 2013

Siklus Belajar 1-Bait Suci Surgawi.

GAMBARAN KESELAMATAN (The picture of salvation)
   Penyataan Allah yang terbesar tentang kasih dan karakter Allah adalah pada Salib, dimana Tuhan telah mempersembahkan diri-Nya sendiri in the person of Jesus Christ sebagai suatu korban(sacrifice) bagi dosa-dosa dunia, yang dari awalnya tidak harus berdosa.
   Untuk menolong kita mengerti lebih baik makna pengorbanan besar ini, Allah telah merancang/menciptakan Bait Suci duniawi(Earthly Sanctuary), sebagai satu alat peraga(pictorial representation) rencana keselamatan.
   Bait Suci duniawi ini, bagaimanapun, hanya mencontoh yang surgawi (only modeled the heavenly one), yang adalah pusat sejati dari hadirat Allah dan kegiatan-Nya di alam semesta.

   Ketika Allah mendirikan kaabah diatas dunia/bumi, Dia telah menggunakan itu sebagai satu alat mengajar(sebagai sarana pembelajaran/as a teaching tool).   Bait Suci/kaabah orang israel dan upacara-upacaranya menggambarkan/menunjukkan kebenaran-kebenaran penting tentang penebusan, tentang karakter Allah dan tentang berakhirnya dosa(the final disposition of sin)

   Bait Suci merupakan patokan untuk membantu kita mengerti Yesus sebagai korban dan Imam Besar kita.   Ketika Yohanes pembaptis mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Yesus adalah “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia”.(Yoh.1:29,36 NKJV), mereka mengerti apa yang dimaksudkan Yohanes, karena mereka telah mengerti sesuatu tentang Bait Suci.
   Kitab Ibrani telah mengandaikan/memperkirakan sebelumnya suatu pengetahuan tentang keimamatan Israel purba agar penerima awal surat itu dapat mengerti apa yang Yesus sedang lakukan bagi mereka di surga.

   Terminology Bait Suci juga digunakan untuk mengajarkan kebenaran-kebenaran tentang kehidupan kristen.  Singkatnya, pengetahuan tentang sistem Bait Suci(Kaabah) telah menjadi suatu landasan pekabaran baru tentang keselamatan dalam Kristus.   Namun, disepanjang sejarah kristen, pekabaran Bait Suci(the sancutary message) telah terlupakan (was largely forgotten).  Pada pertengahan abad ke 19, ketika GMAHK mulai menghargai kembali pola keselamatan Allah, termasuk pekabaran pengadilan Pra-Advent, barulah penekanan baru diberikan kepada Bait Suci.

   “Pelajaran tentang Bait Suci adalah kunci yang membukakan rahasia kekecewaan pada tahun 1844.  Pelajaran itu (Pel.Bait Suci) membukakan kepada pendengar suatu sistem kebenaran yang lengkap, berhubungan dan selaras, menunjukkan bahwa tangan Allah telah menuntun pergerakan Advent yang besar itu dan menyatakan tugas sekarang yang menyinari posisi dan pekerjaan umat-Nya”. (E.G. White, The Great Controversy, p. 423).
   Sebagai kunci untuk suatu sistem kebenaran yang sempurna/lengkap, Bait Suci dan pelayanan keimamatan Kristus menjadi landasan untuk iman MAHK—dan masih tetap begitu sampai sekarang.  Dalam kenyataannya, pekabaran Bait Suci adalah doktrin unik Adventist.
   E.G. White telah menganjurkan supaya memusatkan perhatian tertinggi kita pada Bait Suci karena “Bait Suci Surgawi “ adalah pusat pekerjaan Kristus demi manusia.  Bait suci itu menyangkut setiap yang hidup di dunia ini.  Ia memperlihatkan rencana keselamatan, membawa kita kepada akhir zaman dan menyatakan isu kemenangan dalam pertikaian antara kebenaran dan dosa.  Adalah sangat penting agar semua menyelidiki pokok pelajaran ini”.
            E.G. White, Alfa dan Omega Jld.8, hlm.511.

   Bait Suci mengungkapkan hati Allah.  Mempelajari Bait suci akan membawa kita dekat kepada hadirat yang Maha Tinggi dan kepada kepribadian Juruselamat kita dan menarik kita ke dalam jalinan hubungan yang semakin akrab dengan Dia.
   PELAJARAN KITA : Kaabah Allah, Model (Polanya) di dunia ini, dan Aslinya di surga.


Pelajaran 1:  BAIT SUCI DI SURGA (The heavenly sanctuary):

1. MOTIVATE : (Why is this lesson important to me?)
Fokus Alkitab (Spotlight on scripture) : 1 Raja-raja 8:49)

   Bait suci surgawi menunjukkan “Prinsip Immanuel” (God with us principles).
 Dari awal penciptaan sampai kekekalan :  Allah turun dari surga ke bumi ini :
1. Untuk mengambil tempat kediaman(residence)—bersama ciptaan-Nya.
2. Mengundang kepada persekutuan intim dengan diri-Nya(invites them to intimate fellowship with Him/worship), dan (setelah berdosa) membuka jalan untuk memulihkan kembali hubungan intim ini (maka a way for this intimate relationship to be restored).
   Kita akan fokus kepada Pelajaran : BAIT SUCI.
  
   Tahun 1906 E.G. White menulis :
   “Pengertian/pemahaman yang benar tentang pelayanan di dalam Bait Suci surgawi adalah dasar dari iman kita”.  E.G. White, Engangelism,  hlm.221.
  
    Uriah Smith(pelopor gereja Advent):
       “Pelajaran Bait Suci membuka kepada pengertian kita Rencana Keselamatan dan membentengi kebenaran-kebenaran luar biasa di hari-hari terakhir”.  Uriah Smith, Reflections on the sanctuary,”The Advent Review and
                                Sabbat Herald, 25 Maret 1858.

2. EXPLORE(Menyelidiki) : What do I need to know from God’s word?

-Alkitab berisi sejumlah referensi untuk Bait Suci Surgawi.
  (Lihat: Elias Brasil de Souza, The Heavenly Sancutary/Temple Motif in the Hebrew Bible, Adventist Theological Society Dissertation Series, Jld.7(Berrien Springs, Misch.:ATP Publications, 2005)
   *Yang meneliti : 43 ayat-ayat PL; 35 ayat-ayat PB mengenai Bait Suci Surgawi : “Bahwa Bait suci surgawi adalah sebagai suatu tempat yang benar-benar ada di surga"” (Wahyu 4:2; 11:9).

   Alkitab menyebutkan 5 Fungsi utama Bait Suci Surgawi :
1. God’s residence(Tempat kediaman Allah).
2. The Command Center of the Universe, where God rules from His throne(Pusat komando Alam Semesta, dimana Allah memerintah dari takhta-Nya.
3. The place of heavenly worship (Tempat ibadah surgawi).
4. The heavenly courtroom, where God conduct rigtheous judgement ((Ruang sidang surgawi dimana Allah melakukan penghakiman yang benar).
5. Tempat (bersama dengan salib) untuk menyelesaikan masalah dosa.(The place(along with the cross) for solving the sin problem.

GMAHK sering menekankan fungsi yang ke 4 dan ke 5 – yang muncul ke dalam penglihatan setelah dosa.

KOMENTAR ALKITAB :

I. Rumah Surgawi Allah(God’s Heavenly Home) –Review 1 Raja-raja 8:49.
   Dalam P.L – Bait suci surgawi sering dibicarakan ssebagai sebuah “Kuil/temple/bait”.  Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Allah ada didalam kuil-Nya :
 Temple : (Mzr 11:4; Yes.6:1; Mi.1:2; Hab.2:20).
  Kata Ibrani untuk “temple”/kuil/bait = hekal, berasal dari perkataan Sumerian purba EGAL, yang artinya: “rumah besar”(a great house).
  Bait Suci (Sanctuary) – sering disebut rumah Tuhan (“the house of the Lord)
  Contoh, lihat : Mzrm 23:6) dan “tempat tinggal” Allah (God’s habitation-NKJV) atau kediaman/dwelling-NIV.
  ( Habitation /tempat kediaman –lihat Ul.26:15; Mzr.68:6; Yer.25:30; Za.2:13).

Jadi, heavenly sanctuary/temple (Bait Suci surgaawi/Kuil pada akhirnya adalah: GOD’S RESIDENCE –His home! (Tempat kediaman Allah—rumah-Nya).
   Bait suci surgawi ini telah ada sejak awal penciptaan.
   Baca Yer.17:12 –Takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula, tempat Bait Kudus kita—yang bahasanya mencerminkan Kejadian 1:1.
   Meskipun metafisika keberadaan Allah sukar dimengerti, Dia rela merendahkan diri untuk tinggal dalam ruang dan waktu, menjadi dekat dengan ciptaan-Nya—“Allah beserta kita” (God with us).
   Dan Yesus sekarang menyediakan “kamar-kamar/rooms” bagi kita untuk hidup kekal didalam “rumah Bapa-Nya” (Yoh.14:1-3 NIV) yang mengacu kepada Bait Suci surgawi (which refers to the heavenly sanctuary).

II. Pusat Komando Alam Semesta (The command center of the universe)—Ulangi Maz.47:6-9.
-Banyak ayat Alkitab menggambarkan Allah di dalam ruang/kamar takhta-Nya dan berbicara dari Bait suci surgawi sebagai ruang/kamar takhta Allah (Lihat khususnya 1 Raja-raja 22:19; Maz.93:1,2; 97:2; 103:19,20)
*Sebagaimana Salomo, raja Israel, telah membangun sebuah “Aula Pengadilan” (Hall of judgment) bersama dengan tempat tinggal pribadinya (lihat 1 Raja 7:1,7,8 NKJV), dimana dia menjalankan urusan-urusan bangsa Israel, demikianlah juga kita dapat membayangkan bahwa Raja Surgawi memilih sebuah ruang/kamar takhta atau “Aula ruang/kamar takhta atau “Aula pengadilan”(Bilik Yang Maha Kudus) dan kediaman pribadi-Nya (Bilik Yang Kudus).  Dari “pusat komando-Nya” dalam Bait suci surgawi, Allah melakukan “urusan-urusan kenegaraan” bagi alam semesta.
(From His “command Center” in the heavenly sancutary, God conducts the “affairs of state” for the universe.

III. Tempat Ibadah Surgawi (The place of Heavenly Worship)—Ulangi Wahyu 4 dan Wahyu 5 : Ke 24 tua-tua dan ke 4 binatang; Kitab yang dimeteraikan & Anak domba.
*Banyak ayat Alkitab menjelaskan Bait Suci Surgawi sebagai tempat ibadah (as a place of worship).
   Yesaya 14:12-21 & Yeh.28:11-19 –tidak hanya menggambarkan kejatuhan Lucifer dan munculnya kejahatan, tetapi juga menggambarkan keberadaan Bait Suci Surgawi bahkan sebelum dosa, dengan Lucifer sebagai “kerub yang menaungi”( Yeh.28:14 NKJV) atau kerub yang berjaga (lihat Kel.37:9).
   Disini, kedudukan Lucifer sebagai kerub yang berjaga menyatakan Bilik Yang Mahakudus dari Bait Suci Surgawi di atas “gunung Allah” (Yeh.28:14 NKJV).
   Fungsi dari Bait Suci sebelum kejatuhan dinyatakan di dalam ayat yang paralel: itu adalah “bukit pertemuan” (Yes.14:13 NIV). 
   Pada Bait Suci surgawi, ciptaan yang berinteligensia yang tidak jatuh, berkumpul untuk menyembah pencipta-Nya.
   Setelah masuknya dosa, fungsi Pujian (doxologikal) dari Bait Suci surgawi berlanjut.
   Kepada Yesaya telah ditunjukkan Kuil surgawi ketika itu penuh dengan pujian; seraphim menyanyikan pujian mereka secara bergantian : “kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam” (Yes.6:3).
   -Wahyu 4 dan 5—menggambarkan pemandangan ibadah yang sama di Bait suci surgawi setelah kenaikan Yesus : -makhluk-makhluk surga memuji Pencipta mereka (Creator) dan Penebus/Redeemer(Wahyu 5).
    Dan Doxology(Pujian) akan terus muncul dari Bait Suci sepanjang puncak pertentangan besar hingga kekekalan (Wahyu 19:1-5; Yes.66:23, Wahyu 21:1-3).

Arsif: Pdt. H.M. Siagian.
Martin Probstle, Bait Suci.  Pedoman Pendalaman Alkitab SSD Trw IV,2013.