Jumat, 17 Februari 2012

7. Hari Raya Internasional.


Oleh: Pdt. H.M. Siagian, MPTh.

A. PENDAHULUAN

       Syaloom saudaraku yang kekasih,...Slamat bertemu lewat blogspot ini.  Sebelum kita melanjutkan pelajaran kita saat ini, mari kita berdoa: "Ya, Allah Bapa kami yang di surga.  Dipermuliakanlah nama-Mu.  Saat ini kami datang menghadap hadirat-Mu.  Mohon ampunilah segala dosa dan pelanggaran yang kami lakukan terhadap-Mu dan terhadap sesama kami.  Terimakasih atas kesempatan kembali mempelajari firman-Mu.  Tuntun kami melalui Rohulkudus-Mu.  Kami berdoa dalam nama Yesus, Amen!.  Saudaraku,..pelajaran kita saat ini berjudul: "Hari Raya Internasional".
     Kalau memang benar Alkitab itu satu, mengapa begitu banyak sekte agama di dunia ini sekarang?.  Kita mengetahui ada 2(dua) hari yang berbeda sedang dipelihara banyak orang di dunia ini, sehingga kelihatannya seakan-akan firman itu telah mengacaukan pikiran manusia.
     Kalau Alkitab itu adalah satu, mengapa firman itu mengacaukan manusia?.  Allah bukanlah Allah yang kacau.  Kalau demikian dimanakah letak kekacauan itu.

B. PEMBAHASAN:

1.      Mari kita buka Alkitab kita dalam 1 Yohanes 2:6 “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada didalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup”.
Jadi kekacauan itu terjadi karena manusia itu sendiri tidak menghidupkan kehidupan Kristus. Dengan kata lain, tidak ada penurutan.  Tuhan Yesus adalah seorang yang menurut Hukum.  Mari kita buka ayat selanjutnya dalam:
2.      Yakobus 15:10 “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal didalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal didalam kasih-Nya.”
     Salah satu diantara sepuluh hukum itu yakni:Hukum ke 4, itulah yang kita akan bahas pada saat ini(Keluaran 20:8) yang menyatakan: “Ingat dan kuduskanlah hari sabat”, dan ini kita sebut dengan HARI RAYA INTERNASIONAL. 
     Hari Sabat adalah merupakan Hari Raya Internasional.  Mengapa demikian?.  Karena pada hari itu, Allah telah berhenti. Allah telah menyucikannya, Allah sudah memberkati serta dijadikan untuk manusia.  Hari itu adalah Hari Sabtu.  Namun pada waktu itu di Palestina tidak menyebutkannya hari Sabtu melainkan menyebutnya Hari Sabat, hari ketujuh.

     Bangsa Roma Kafir telah menamakan hari-hari dalam minggu, menurut nama planet.
     Contohnya: The seventh( yang ketujuh) disebut dengan Saturn, berasal dari nama dewa Saturnus.   Darisinilah asalnya perkataan bahasa Inggeris: “Saturday”(hari sabtu).  Sesudah 300 tahun kemudian setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga, barulah orang-orang Kristen mulai menggunakan nama-nama hari seperti yang kita kenal saat ini.  Kita diminta oleh Allah supaya memelihara hari itu.  Mengapa kita harus memeliharanya?.
3.      Mari kita baca Keluaran 20:11 “Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”   Dan apakah dasarnya atau yang menyebabkan mengapa hari Sabtu(Sabat) itu sebagai hari Raya Internasional.?
4.      Firman Tuhan berkata dalam Markus 2:27: “Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari sabat”.
Jadi, Hari Sabat bukan diadakan hanya untuk orang Yahudi, melainkan untuk manusia.  Pada waktu Allah menciptakan dunia ini, Allah telah menciptakan dua lembaga, yakni:
i.                    PERNIKAHAN, dan
ii.                  S A B A T.
     Jadi hari sabat maupun pernikahan diciptakan atau ditetapkan Allah 2000 tahun sebelum orang Yahudi yang pertama ada atau sebelum bangsa Yahudi ada sebagai suatu bangsa.  Kedua-duanya diciptakan Allah dan kedua-duanya diakui syah oleh Kristus dahulu ketika ia berada di dunia ini.  Yang satu menyangkut Kesetiaan kepada Allah dan yang satu lagi menyangkut Kesetiaan/kewajiban kita terhadap sesama manusia.  Apakah artinya Sabat itu disucikan/dikuduskan?.  Disucikan artinya: diasingkan/dipisahkan bagi Tuhan.  Dari 7(tujuh) hari, kita berikan satu hari untuk Allah.  Apa ada lagi bukti yang menyatakan bahwa Sabat itu bukan untuk orang Yahudi?.
5.      Kita buka Alkitab kita kembali dalam Kejadian 26:5 “Karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku”.

Ayat firman Tuhan ini menyatakan bahwa sudah ada orang yang menurut/memelihara hari Sabat sebelum adanya bangsa yahudi sebagai bangsa, yakni Abraham.  Jadi Sabat itu bukanlah sesuatu yang baru diberikan di gunung Sinai.  Dalam sebuah buku berjudul: “The desk standard dictionary”, oleh  Funk & Wagnalls mengatakan bahwa: “Hari Sabtu, hari yang ketujuh atau hari terakhir dari seminggu”.
     Orang mungkin bertanya: “Apakah tidak mungkin bahwa hari sabat yang sekarang ini bukan lagi hari Ketujuh? atau sudah bergeser kepada hari-hari yang lain?.  Namun, tunggu dulu!.  Mungkinkah satu keluarga itu lupa akan suatu hari?.  Contohnya, hari apakah sekarang ini?.  Katakanlah seseorang lupa bila ditanyakan hari apakah saat ini, katakanlah itu mungkin.  Tentu kita boleh menanyakannya lagi kepada tetangga, bukan?.  Dan kalau mereka lupa lagi, kita boleh menanyakannya kepada lurah, dan seterusnya mungkin kepada Camat, bupati, walikota, Gubernur, seluruh Indonesia atau boleh ditanya sampai ke Amerika dan kemudian ke Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB).
   Tidak mungkin seluruh Jawa Timur lupa akan Legi, Pahing, Kliwon, dll. Apalagi orang yang sudah hidup saat itu dalam abad pencatatan.
BUKANKAH PERNAH TERJADI PERUBAHAN KALENDER PADA TAHUN 1582 ?
                                                            OKTOBER 1582.
                     M            S            S            R            K            J            S
                                     1            2             3            4           15           16
                     17            18           19           20         21           22           23
                     24            25           26            27         28           29          30
     Memang ada keganjilan pada tanggal 15 Oktober 1582(pada kalender Paus Gregory). 
     Paus Gregory XIII berusaha merubah kalender itu karena perhitungan kalender sudah tidak tepat lagi, sebab tahun permulaan kalender waktu dulu bukan dimulai dengan tahun 1(satu), melainkan tahun 4(empat).  Jadi tujuannya supaya dapat kembali kepada tanggal yang tepat.  Disini kita lihat, hanya tanggalnya yang berubah, sedangkan minggunya(pekannya) tidak pernah tergeser atau berobah.  Itulah sebabnya, hari Sabat yang sekarang pun tidak pernah tergeser.  Apakah benar, Yesus memelihara hari Sabat?.
6.      Mari kita baca Lukas 4:16: “Ia datang ke Nazareth tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab”.  Baca juga: Markus 2:28.
     Dalam hidup Yesus dahulu, Dia memelihara hari Sabat.  Yang sering ditemplak/ditegur Yesus dahulu ialah kefanatikan orang-orang Yahudi cara memelihara hari Sabat itu.  Sebagai contoh: Menolong orang yang melahirkan tidak diperbolehkan pada waktu hari Sabat.  Tetapi jika kambing mereka jatuh ke jurang, mereka menolongnya pada waktu hari Sabat.  Ini tentu keterlaluan!.  Ada orang yang berkata, bahwa sesudah Yesus disalibkan, maka hal itu juga berarti sudah memalangkan Sabat, apakah benar demikian?.
7.      Mari kita buka dan Baca Matius 24:20 “Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat”. 

   Hal ini digenapkan pada tahun 70 Masehi(40 tahun sesudah Yesus di salibkan). 
   Disini, Kristus telah memandang jauh kedepan, sedangkan para Rasul Kristus masih tetap hidup memelihara/merayakan hari Sabat.  Jadi. Tidaklah benar bahwa sesudah Yesus dipalangkan/disalibkan, itu berarti telah memalangkan Sabat.
   Apa yang terjadi sesudah Yesus di salibkan?.
8.      Kita baca Lukas 23:56b; 24:1 “Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat, tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka”.

     Disini dikatakan bahwa pada hari Sabat mereka beristirahat.  Murid-murid Yesus sendiripun tidak membawa rempah-rempah ke kubur Yesus, karena hari itu adalah Hari Sabat.
9.      Rasul Paulus pun memelihara/menguduskan hari Sabat.  Kita dapat lihat dalam Kisah fasal 17:2; Kisah 18:4,11 “Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu.  Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci”. “Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orag Yahudi dan orang-orang Yunani”.  “Maka tinggallah Paulus disitu selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka”.  Apakah Sabat akan dipelihara nanti di Dunia Baru?.
10.  Mari kita baca Yesaya 66:22,23 “Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap dihadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap”.  “Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman Tuhan”.
     HARUSKAH KITA MERAYAKAN SABAT?.  MENGAPA MESTI HARI SABAT,
     MENGAPA TIDAK HARI YANG LAIN?
            ILUSTRASI :
     Pada suatu hari seorang warga negara Amerika Serikat dituduh sebagai mata-mata di suatu negara.  Kemudian telah diputuskan untuk dijatuhi hukuman mati dengan menembaknya di lapangan.  Konsul Amerika di negara asing itu datang dengan mengendarai kuda sambil membawa bendeta.  Pada hitungan ke sembilan, bendera negara A.S. itu ditutupkan kepada orang yang tertuduh sebagai mata-mata itu.  Para penembak pun menurunkan senjatanya dan tidak meneruskannya karena menembak bendera  berarti menembak negara Amerika Serikat dan tentu itu berarti pula memaklumkan perang.  Orang itu selamat.  Begitu sederhana bendera kita, tetapi kalau di injak-injak, apa yang terjadi.  Hari Sabat itu adalah sebagai lambang,sebagai tanda/peringatan yang sangat penting.
     Bagaimana kita mengetahui bahwa hari Sabat itu adalah sebagai peringatan/lambang?.
11.  Keluaran 31:13 “Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu”.  Jadi Sabat adalah merupakan tanda kuasa Allah dan tak dapat dirobah.
     APAKAH BERKAT-BERKATNYA, BILA KITA MEMELIHARA HARI SABAT?
12.  Yesaya 58:13,14 “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan, “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan  tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan,..”  Tuhan mengatakan bahwa 6(enam) hari saja hari bekerja dan pada hari Sabat/Sabtu/Hari Ketujuh itu, tidak boleh bekerja (Keluaran 20:9).
     ILUSTRASI:
     Seorang yang jujur mempunyai suatu kedudukan tinggi dalam sebuah perusahaan.  Dia mempunyai gaji besar dan pekerjaan yang menyenangkan.  Dengan mempelajari satu seri pelajaran Alkitab, ia dapati kebenaran mengenai hari Sabat yang kudus.  Oleh karena ia benar-benar mencintai Tuhan, ia ambil keputusan untuk mulai memelihara Sabat Tuhan yang benar.  Ia menghadap pemimpinnya dan meminta izin untuk tidak bekerja pada hari Sabat, namun permohonannya ditolak.  Setelah banyak berdoa, dia pun minta berhenti dari pekerjaannya.  Setelah keluar dari pekerjaannya, ia mengalami kesulitan.
     Berbulan-bulan simpanannya pun habis.  Rumahnya dijual dan tinggallah mereka dalam rumah yang kecil.  Namun mereka percaya bahwa Allah yang mereka sembah itu sanggup memelihara.  Akhirnya sampai tidak ada makanan  di rumah mereka.  Namun, mereka tidak bimbang dan menyerah.  Dia selalu berpegang kepada janji Tuhan dalam Mazmur 37:25 yang menyatakan: “Dahulu aku muda, kemudian jadi tua, tetapi tiada pernah kulihat orang yang benar itu ditinggalkan atau anak cucunya meminta sedekah.”
     Keluarga itupun berkumpul minta doa.  Iapun keluar mencari pekerjaan seperti yang sering dia lakukan.  Belum jauh ia berjalan, ia bertemu dengan seseorang yang berhenti dan memberi hormat kepadanya.  Heran,...orang yang tak dikenalnya itu mengulurkan tangannya dengan penuh kesopanan untuk berjabat tangan.  Pada waktu keduanya berjabat tangan, tamu itu menekankan sesuatu ke tangan ayah ini sambil berkata: “Apakah tuan mencari pekerjaan?”.  Jawaban yang diberikan: “Ya, benar!, dapatkah tuan menolong saya?”.  Orang asing itu kemudian berkata:”Diseberang sungai dalam kota ini, ada satu perusahaan yang memerlukan seorang pegawai”.  Singkatnya, merekapun berpisah.  Saudara dapat gambarkan perasaan gembira yang memenuhi  hati ayah ini ketika ia memandang/melihat, ada uang ditangannya dari orang yang tidak dikenalnya itu.  Kemudian ia berbalik untuk mengucapkan terimakasih, namun sudah terlambat, orang itu telah pergi dan tidak kelihatan lagi.

    Dengan segera ia membeli bahan makanan dan kembali ke rumah untuk membagikannya kepada keluarganya.  Doa syukur dilayangkan kepada Tuhan karena permohonan yang telah dijawab pada pagi itu dan berdoa lagi minta pimpinan karena ayah itu akan pergi mengajukan permohonan pada perusahaan yang disebutkan oleh orang asing tadi.  Setelah ia tiba di perusahaan itu, ia terharu mengetahui bahwa benar mereka membutuhkan seorang yang seperti ayah itu, apalagi ia telah pernah kerjakan pekerjaan itu.  Lebih daripada itu, gajinya sekarang lebih tinggi daripada gajinya dahulu dan kepadanya diberikan kebebasan berbakti pada hari Sabat.

C. KONKLUSI:
      Saudaraku yang kekasih,....Apakah saudara bersedia mengaku dan mengerti bahwa hari Sabat adalah merupakan Hari Raya Internasional?.
     Allah tidak meninggalkan umat-Nya.  Dalam hidup ini mungkin kita sering diuji.  Ia membiarkan ujian itu datang.  Namun Ia berkata dalam Yesaya 43:2 “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau”.
     Tuhan akan menyediakan satu umat yang setia, yang akan tinggal serta-Nya selama-lamanya.  Saya mencintai Tuhan Yesus karena segala sesuatu yang telah diberikan-Nya kepadaku.
     Saudaraku,..katakanlah : “Saya mencintai hari Sabat karena Tuhan juga mencintai dan memeliharakannya.  Saya senang memeliharanya agar saya dapat bersatu dengan sorga.  Saat ini perkenankanlah saya untuk mengundang saudara agar bersatu dengan jutaan orang Kristen diseluruh dunia yang dengan gembira menurut kemauan Allah dalam kehidupan Kekristenan yang penting ini.  Kiranya Tuhan Allah memberkati dan menolong kita, inilah pengharapan dan doa kami.  Tuhan memberkati kita semua!.
   Kita akhiri dengan berdoa: " Bapa yang penuh kasih,..Puji Syukur kami panjatkan kehadirat-Mu.  Kiranya Tuhan memberkati kami agar kami boleh melakukan kehendak-Mu dalam kehidupan kami.  Kami berdoa didalam Tuhan Yesus, Amen!.
                                                                        ==00==