Kamis, 09 Februari 2012

5. Dimanakah Sorga?

       Oleh: Pdt. H.M Siagian, MPTh.
            A.     PENDAHULUAN.
          
           Saudaraku yang kekasih dimanapun Anda saat ini berada!.  Kita kembali datang menghampiri hadirat Allah  memohon hikmat untuk firman-Nya yang akan kita pelajari.  Mari kita berdoa: "Bapa yang kami kasihi dan  yang mengasihi kami yang bertahta dalam kerajaan sorga.
          Kami sampaikan segala puji dan hormat bagi nama-Mu yang kudus.  Ampunilah kami dari segala dosa dan pelanggaran kami agar kami layak disebut sebagai anak-anak-Mu.  Kami bersyukur kembali untuk dapat belajar firman-Mu.  Tuntun kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami dapat mengerti pelajaran ini untuk menguatkan kerohanian kami.  Tuhan,..berkati semua orang yang telah menyempatkan diri untuk mempelajari firman-Mu ini dimanapun mereka berada.  Kami berdoa didalam nama Tuhan Yesus.  Amen!.  Saudaraku,..judul pelajaran kita saat ini adalah: "Dimanakan Sorga?". Sebelum kita memperbincangkan mengenai sorga, kita perlu mengerti lebih dahulu tentang penggunaan istilah atau perkataan SORGA dalam Alkitab.  Marilah kita  membandingkan dua ayat yang sama mengenai “sorga” dalam bahasa Yunani, tetapi didalam Alkitab bahasa Indonesia diterjemahkan dengan perkataan “langit” dan “sorga”.  Yang pertama dalam 1 Tesalonika 4:16 “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit,..”
     Kata asli dalam bahasa Yunani untuk sorga adalah OURANU.  Ayat kedua dalam 2 Korintus 12:2(Alkitab cetakan tahun 1965): “Bahwa aku kenal seorang yang didalam Kristus, maka empatbelas tahun lalu, orang itu telah terangkat sampai ke langit yang ketiga,(entahkan didalam tubuh tiada kuketahui, entahkan diluar daripada tubuh, tiada kuketahui, Allah juga yang mengetahui”.)  Disini “sorga” itu diterjemahkan sebagai “langit”, namun dalam bahasa Yunani, itu sama dengan “sorga” dalam 1 Tesalonika 4:16 tadi, yaitu OURANU(sorga).  Hal ini menyatakan bahwa penggunaan istilah/perkataan “sorga”dan “langit” adalah sama.  Kalau dalam bahasa Inggeris, perkataan”sorga” dalam ayat pertama(1 Tesalonika 4:16) ialah “langit”, bukan sorga.  Tentu bagi kita agak ganjil bila mengatakan bahwa kita “Yesus akan bawa masuk ke langit”, atau “Pesawat terbang kita turun dari surga”.
     Perkataan lain untuk “langit” dalam bahasa Indonesia artinya: “Tempat kediaman Allah atau “sorga”.  Ada beberapa orang yang bertanya: “Dimanakah sorga itu?”.  Dan ada mungkin yang menjawab: di “awang-awang”, dan sebagainya.
B.     PEMBAHASAN:
     Saat ini marilah kita membaca salah satu ayat yang menjadi dasar untuk perbincangan kita yakni: 2 Korintus 12:2-4 “Aku tahu tentang seorang Kristen; empatbelas tahun yang lampau- entah didalam tubuh, aku tidak tahu, entah diluar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.”(ayat 2).
     Ayat 3: “Aku juga tahu tentang orang itu,- entah di dalam tubuh, entah diluar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya- ayat 4: “ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia”.
    Ini adalah merupakan khayal Rasul Paulus sendiri, yang dituliskan dalam bentuk orang ketiga.  Bila kita perhatikan ayat 3 mengatakan: “Aku juga tahu tentang orang itu,..”  Ini menyatakan tentang dirinya sendiri.  Namun agar dia jangan menjadi sombong karena mendapat khayal itu, maka ia mengatakan dalam ayat 7 “Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu..”  Ayat 2 antara lain menyatakan: “orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga”.
     Jadi Rasul Paulus dibawa ke langit yang ketiga, yakni Firdaus.  Orang-orang Yahudi mempercayai adanya 7(tujuh) langit, sedangkan Alkitab menyebut adanya 3(tiga) langit sbb:



1.      LANGIT PERTAMA:
   Buku Kejadian menerangkan mengenai langit yang pertama.  Kita baca dalam Kejadian 8:20: “Lalu Allah menamai cakrawala itu langit.  Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua”.
   Ayat 20 “Berfirmanlah Allah:”Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala”.  Inilah langit yang pertama.  Langit pertama ialah: Tempat burung-burung terbang(Yeremia 4:25).  Nama lain untuk langit, tempat dimana burung-burung terbang ialah: “udara”(firmament atau atmosfir), didalam bumi yang diciptakan Allah.  Ilmu Bumi menyebut bagian atas dari udara adalah stratosphere. “Langit”, itu bukanlah sesuatu kekosongan melainkan suatu hal yang konkrit.  Dan langit yang pertama inilah yang dikatakan Alkitab akan dibakar pada waktu kedatangan Yesus yang keduakali bersama dengan bumi/planet ini yang kemudian akan diperbaharui.
2.      LANGIT KEDUA:
   Mengenai langit kedua, marilah kita membaca Kitab Mazmur 19:2 “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya”.
   Alam bintang-bintang, planet-planet dan gugusan adalah merupakan langit kedua.  Langit inilah yang menceritakan kemuliaan Allah.  Berapa luas dan lebarkah langit kedua ini?.

Newcomb, dalam bukunya berjudul “Astromy for everybody” halaman 8 menyatakan:”Bahwa bumi kita ini(yang sudah kita anggap besar), ternyata hanyalah sebesar biji sesawi//bayam.  Ini adalah secara perbandingan, yakni, sama dengan sebesar titik dalam gambar.  Bulan adalah sebesar ¼ dari titik tersebut dan letaknya kita-kira 2 ½ cm dari bumi.  Dimanakah matahari?.  Besarnya hanya sebesar apple(bola kasti) dan jaraknya dalam perbandingan adalah 13 m dari bumi.  Planet-planet lainnya, ada yang hampir-hampir tak terlihat dalam perbandingan ini, dan ada yang sebesar kacang hijau saja.  Dan jaraknya 5 m dari matahari, dan ada yang ½ km jauhnya dari matahari.  Diluar solar system(Tata surya) ini  terdapatlah suatu tempat kosong(ruang angkasa kosong) yang luasnya lebih luas dari seluruh benua Amerika.  Bintang yang terdekat bernama ALPHACENTAURIS.

   Dan setelah ruang angkasa luar yang luas dan kosong ini, barulah kita tiba pada bintang terdekat tersebut.  Kalau kita menyalakan lampu di ruangan ini dengan kecepatan cahaya 186 000 mil/detik, maka cahaya itu baru kelihatan di bintang terdekat setelah 4 tahun kemudian.  Perbandingannya lagi, kalau kita naik pesawat Garuda Airways, maka 600 tahun barulah kita tiba dibintang terdekat.
   Bintang –adalah satu benda langit yang mengeluarkan cahayanya sendiri.
   Bumi –tidak mengeluarkan cahaya.  Bintang yang paling terang yang terlihat dengan mata manusia ialah: Dog star(Sirius).  Bintang Sirius ini begitu besar sehingga 63 matahari sebesar matahari kita, dapat dimasukkan kedalamnya.  Inilah yang disebut ‘LANGIT KEDUA” yang Raja Daud katakan “menceritakan kemuliaan Allah”.
   Bintang yang berkumpul banyak seperti susu tercurah, disebut bintang: MILKY WAY(Bimasakti/jalan susu).
   Dengan pesawat teropong bintang yang ada di Palomar(Amerika Serikat) yang 200 inchi, maka telah dapat dilihat bahwa ada 40 billiun matahari dalam Milky Way.  Matahari dikelilingi oleh planetnya.  Kalau rata-rata tiap matahari mempunyai 9 planet, dikali dengan 40 billiun maka hasilnya 360 billiun planet yang ada di Milky Way.  Namun kita perlu ingat bahwa ada 200 juta Milkyway/Bimasakti itu.
   Mari kita baca Mazmur 8:4,5 “Jika aku melihat langitMu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?”.
   Dari penjelasan ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa dunia ini adalah kecil, dan kita manusia ini adalah sangat kecil.  Akan tetapi betapapun kecilnya dunia, dan betapapun kecilnya manusia, namun Allah begitu cinta akan dunia ini.(Yohanes 3:16).

   Ada yang menanyakan, apakah Alkitab menyatakan bahwa planet-planet yang berjuta-juta itu didiami oleh makhluk ciptaan-Nya?  Apakah ada penduduknya disana?.  Nabi Yesaya menjawab dalam Yesaya 48:18 “Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit, Dialah Allah- yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami-“ Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain..”.  Namun, kita tidak mengetahui yang manakah dari planet-planet dalam tata surya kita yang dididami(selain dari planet/ bumi kita ini), dan yang manakah yang tidak didiami oleh makhluk seperti kita.

3.      LANGIT YANG KETIGA:
   Kepada Rasul Paulus, Allah telah menunjukkan langit ketiga.  Ia telah diangkat dalam khayal, jauh melewati Bimasakti/Milky Way kita, melalui langit kedua yang mengagumkan itu, lalu tiba di tempat kediaman Allah dan para malaikat-Nya yang suci, yaitu di langit ke tiga(Baca kembali 2 Korintus 12:2-4).
   Langit ke tiga adalah FIRDAUS.  Tetapi mungkin saudara bertanya: “Apakah buktinya bahwa Firdaus itu adalah SORGA?.
1.      Firdaus ialah tempat dimana kita dapati sebuah pohon yang bernama POHON ALHAYAT.  Samakah Firdaus dengan sorga?.  Kita buka Wahyu 2:7 “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada Jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.”
2.      Pohon Alhayat(pohon kehidupan) terdapat dekat takhta Allah di sorga, hal ini dikatakan dalam Kitab Wahyu 22:1,2 “Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.  Ditengah-tengah jalan kota itu, yaitu diseberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah duabelas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa”.
   Dari perbandingan ini jelaslah bahwa Firdaus itu adalah/dekat takhta Allah atau sorga, karena pohon Alhayat itu ada di dalam Firdaus dan pohon hayat itu ada dekat takhta Allah.
   Jadi Firdaus ialah tempat dimana takhta Allah(sorga) itu berada.
   Langit ke tiga berada diluar bintang-bintang itu.  Namun, kita tidak perlu memikirkan dengan apa kita datang kesana, karena Allah sudah sediakan itu bagi kita.  Rasul Paulus telah melihat dan mengetahui tempat itu dan dia juga telah melhat kemuliaan langit yang ketiga itu.  Dia bahkan sudah melihat juga langit I, II dan ke III.

   Penglihatan inilah yang mendesak Rasul Paulus untuk tetap setia sampai mati meskipun melalui pukulan dan siksaan yang pernah dialaminya semasa hidupnya dahulu.
C.     KONKLUSI:
   Kalau manusia rela mengorbankan apapun asal memperoleh dunia ini, maka Paulus pun rela mengorbankan jiwanya untuk memperoleh hidup yang kekal beserta Allah.  Apakah anda rindu untuk tinggal didalam sorga, di langit ke tiga yang telah disediakan oleh Allah bagi kita semua?.  Saya percaya kita semua rindu kesana!.  Mari kita berdoa: "Ya Allah, ya Tuhan kami.  Kembali kami memuji kebesaran dan kasih sayang-Mu.  Berkenanlah Engkau menerima kami sebagaimana kami adanya serta mengampuni kami dari segala dosa kami agar kami selalu layak menerima berkat-berkat-Mu.  Terimakasih atas firman-Mu.  Kami rindu bersama-sama Tuhan nanti didalam kerajaan sorga yang Tuhan telah sediakan bagi kami.  Kami berdoa didalam nama Yesus, juruselamat kami.  Amen!. Semoga Roh Tuhan membuka mata rohani kita agar dapat melihat kemuliaan tempat yang telah disediakan untuk orang-orang yang percaya kepada Allah, melalui Yesus sebagai Juruselamat.  Sampai jumpa dalam pelajaran selanjutnya  yakni pelajaran yang ke enam dengan judul : "Hukum Internasional".  Tuhan Allah memberkati kita!.