ADMINISTRASI(1) @ Pentingnya Tujuan.
“Kita semua kerjasama dalam menentukan goals(tujuan). Jika kita mau memindahkan sebuah lemari besar dan berat maka kita tidak akan berhasil bila kita lakukan sendirian saja, tetapi dibutuhkan beberapa orang dan melakukannya dengan kerjasama. Rahasia yang paling penting untuk memperoleh sukses yang lebih besar adalah menggabungkan Kuasa Ilahi dengan usaha manusia. “The secret of success is the union of divine power with human effort”. E.G. White, Patriarch & Prophets, hlm.509.
“An aimless life is a living death.” E.G. White, Testimonies Jld.4, hlm.417.
Apakah yang tujuan(goal) dapat lakukan bagi saya?.
1. Memberi pengarahan(direction) dalam pekerjaan anda.
2. Menunjukkan bila ada kemajuan.
3. Menyediakan kontrol sukarela dan
4. Memberi motivasi. Tujuan mengilhami semangat.
John Dewey: “When you are no longer interested in climbing mountains to see other mountains to climb, LIFE IS OVER. Goals & objectives are mountain to climb.” Mereka yang tidak tertarik dalam sasaran-sasaran akan berhenti memanjat(climbing). Kita perlu mempunyai tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Jika tidak maka mereka disamakan seperti drifting clouds(awan yang terombang-ambing). They never bring rain. Orang selalu dirangsang(stimulated) banyak oleh sukses daripada kegagalam. Dalam menentukan goal, harus ada saling pengertian antara worker dan team leader. Tujuan itu harus dimengerti oleh kelompok dan diterima”.
Pdt. H.M. Siagian, Kutipan utk direnungkan, 23 Mei 2012.
ADMINISTRASI(2) @ Arti administrasi.
“Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, menurut The Liang Gie, dapat dirangkum dalam satu istilah saja, yakni ADMINISTRASI.”
Drs.Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Administrasi Negara, hlm.2.
ADMINISTRASI(3) @ Organisasi & Manajemen.
“Kalau dengan organisasi kita berbicara mengenai struktur atau wadah kerjasama, maka dengan Manajemen kita berbicara mengenai pengerahan segala sumberdaya dan fasilitas yang ada. Definisi organisasi yang sederhana bahwa organisasi adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan melengkapi karakteristik yang terdiri dari tujuan, spesialisasi, dan koordinasi, justru memungkinkan kita mengenali sesuatu itu apakah organisasi atau tidak. Misalnya OSIS adalah organisasi karena: 1) Mempunyai tujuan tertentu; 2) Ada spesialisasi yang berupa pembagian tugas diantara mereka, ada Ketua, Sekretaris, anggota dan sebagainya, dan 3) Unit-unit kerja yang telah diadakan itu selalu di koordinasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm. 3.
Catatan: Ada spesialisasi(pembagian tugas): contoh – Kesebelasan sepakbola, ada penjaga gawang, back, gelandang, penyerang, poros halang, dan sebagainya.
ADMINISTRASI(4) @ Definisi Organisasi.
“S.P. Siagian mendefinisikan organisasi sebagai: “setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.” Jadi organisasi sebagai wadah dan sebagai rangkaian hirarki. Chester I. Barnard: “satu system yang mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas dan kekuatan personal dari dua orang atau lebih”.
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.3-4.
ADMINISTRASI(5) @ Rumusan Organisasi.
“Organisasi adalah sebagai satu kombinasi dari dua individu atau lebih yang secara bersama-sama menyelenggarakan tugas-tugas tertentu. Dalam rumusan ini, terlibat 3 konsep organisasi, yakni: Spesialisasi, tujuan dan koordinasi. Istilah organisasi ialah, adanya aturan yang menghubungkan unit-unit, agar bekerja sebagai satu keseluruhan, dan setiap unit mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugasnya dengan tepat. Istilah mengorganisasikan: “mengatur unit-unit yang interdependen yang mempunyai satu fungsi yang jelas dan saling berkaitan.”
Drs.Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adm.Negara, hlm.7.
ADMINISTRASI(6) @ Organisasi dan Manajemen.
“Organisasi dan Manajemen, adalah dua muka pada sekeping uang logam. Organisasi lebih menekankan aspek statisnya, manajemen pada aspek dinamisnya. Terjemahan Manajemen menurut kamus Prof.Wojowasito dan Poerwadarminta: “pimpinan, redaksi, pengurus”. To manage: “mengemudikan, mengurus, memerintah”. Rumusan Koontz dan O’Donnel mengenai Manajemen ialah: sebagai “usaha untuk mendapatkan hal-hal yang dikerjakan melalui usaha orang lain.” Sondang P. Siagian: “kumpulan kegiatan-kegiatan orang lain”. The Liang Gie : “Suatu proses kegiatan penggerakan orang-orang dan pengerahan fasilitas kerja agar tujuan kerjasama benar-benar tercapai.”
Drs. Ali Mufiz, Pengantara Ilmu Adneg, hlm.9.
ADMINISTRASI(7) @ Definisi Manajemen.
“Waldo merumuskan Manajemen sebagai: “Suatu rangkaian tindakan dengan maksud untuk mencapai hubungan kerja sama yang rasional dalam suatu system administrasi.” S.P. Siagian: “Kemampuan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka penciptaan tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.” The Liang Gie: “Rangkaian kegiatan penataan yang berupa penggerakan orang-orang dan pengerahan fasilitas kerja agar tujuan kerjasama benar-benar tercapai.” Koantz dan Donnel :”Usaha untuk mendapatkan hal-hal yang dikerjakan melalui usaha orang lain.” George Tarry: “Pencapaian sasaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.” Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.12.
ADMINISTRASI(8) @ Organisasi dan Institusi.
“Ahli sosiolog W.A. Anderson dan Frederick B. Parker, merumuskan organisasi sebagai satu struktur hubungan manusia yang didalamnya terdapat tujuan-tujuan tertentu dan memiliki unit-unit yang diatur secara sistematis untuk memajukan dan mengejar tujuan atau kepentingan bersama yang secara spesifik tidak dinyatakan dalam institusi-institusi. Masing-masing anggota organisasi mempunyai satu status dan peranan formal dalam organisasinya. Institusi adalah sebagai satu mekanisme struktural dengan mana masyarakat mengatur perilaku warganya melalui seperangkat norma, yang mempertalikan bentuk-bentuk perilaku yang dipandang penting dengan penyelamatan sosial. Institusi adalah seperangkat prosedur sanksi yang melaluinya nilai-nilai fundamental masyarakat diwujudkan, tetapi lebih banyak nilai spesifik yang melengkapi dan melaksanakan hal-hal yang umum.” Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.2-3.
ADMINISTRASI(9) @ Fungsi-fungsi Manajerial.
“Berdasarkan pengamatan Paul Hersey, fungsi-fungsi manajerial terdiri dari:
1. Planning (Perencanaan) – penetapan sasaran. Penetapan tujuan organisasi dan mengembangkan peta kerja (work maps) untuk menunjukkan bagaimana sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan ini akan dicapai.
2. Organizing(Pengorganisasian): Pengerahan semua sumberdaya secara bersama-sama: apakah itu orang, modal dan peralatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan untuk mengintegrasikan semua sumber.
3. Motivating (Pemberian motivasi): Menentukan tingkat penampilan para karyawan. Pemberian pengarahan, komunikasi dan kepemimpinan. Menurut penelitian William James (Universitas Harvard): Bahwa pekerja harian, 20-30% menjadi 80-90%. Pemberian motivasi adalah sangat penting dalam fungsi manajemen.
4. Controlling(Pengendalian): Umpan balik dari hasil yang tercapai dan membandingkannya dengan rencana yang selanjutnya.
5. Coordinating (Fungsi koordinasi): Supaya aktifitas bagian-bagian organisasi tidak mengambil jalan sendiri, sebaliknya harus di satu padukan untuk menuju satu titik yang telah ditentukan.
6. Budgeting(Penganggaran): Merupakan alat yang paling efektif bagi koordinasi. Penganggaran sebagai urat nadi bagi aktifitas organisasi. Fungsi penganggaran adalah fungsi yang berkaitan dengan segi-segi pembiayaan aktifitas-aktifitas yang diselenggarakan.”
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adm.Negara, hlm.10.
ADMINISTRASI(10) @ POSDCORB .
“Luther H. Gullick & Lyndall Urwick menggambarkan organisasi, yaitu: POSDCORB—singkatan dari Planning(Perencanaan); Organizing(Pengorganisa-
an); Staffing(Penyediaan staff); Directing(Pengarahan); Coordinating(Koordi-
nasi); Reporting(Pelaporan) dan Budgeting(Penganggaran).
PLANNING(Perencanaan): Garis-garis besar yang harus dikerjakan dan metode-metode untuk melaksanakan –dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Perencanaan biasanya dibagi dalam perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan jangka panjang dan menengah:
1. Apa yang harus dikerjakan? –persiapan untuk menyatakan sasaran.
2. Dimanakah sekarang kita berada? –penilaian internal mengenai operasi yang kita lakukan sekarang dan kecendrungan-kecendrungan yang muncul.
3. Apakah kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi kita?.
4. Bagaimanakah situasi lainnya?.
5. Apakah yang harus disediakan? –sumberdaya.
6. Siapa yang akan mengerjakan serta kapan dikerjakan.
7. Bagaimana caranya kita mengetahui cara kerja kita? –umpan balik dan evaluasi.” Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.18-19).
“ORGANIZING(Pengorganisasian) adalah: aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancangkan untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Proses yang mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan missi mereka yang utama.
STAFFING(Penyediaan staff)- Pengerahan dan latihan sekelompok orang untuk mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang menyenangkan. Agar staff memiliki tanggungjawab yang besar, maka upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan staf. Metode-metode yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan staf adalah:
1. Latihan jabatan.
2. Pengalaman terpimpin dan penugasan khusus.
3. Konperensi, seminar, klinik dan pertemuan.
4. Kelompok diskusi khusus, permainan peranan, permainan insidenkritis,
simulasi dan latihan kelompok.
5. Satuan tugas atau kelompok kerja penelitian.
6. Pengembangan diri, seperti kursus privat, program baca, dan keanggotaan kelompok profesional.
DIRECTING(Pengarahan):
Sekalipun pembagian tugas setiap individu telah ada dalam organisasi, maka tidak dengan sendirinya organisasi dapat bekerja. Tetapi harus ada pembuatan keputusan-keputusan dan menyatukan mereka dalam aturan yang bersifat khusus dan umum yang dilakukan melalui instruksi-instruksi. Menurut Leonard J. Kazmier, fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran organisasi. Seorang supervisor harus mengadakan komunikasi yang baik dan efektif.
COORDINATING(Pengkoordinasian): Sebagai tujuan manajemen. Dimaksudkan untuk mempertalikan berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi. Kepincangan koordinasi terjadi bila gagal untuk menyelenggarakan fungsi perencanaan. Keberhasilan koordinasi tergantung pada efektifitas fungsi-fungsi manajemen dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.”
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.22.
PELAPORAN: Fungsi yang berkaitan dengan pemberian informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan kerja. Pelaporan kadangkala dicerna sebagai pendamping dari instruksi. Instruksi berjalan dari atas kebawah, sedangkan pelaporan meniti dari bawah ke atas. Tentu saja , yang dilaporkan adalah apa yang dihasilkan atau apa yang telah dijalankan sesuai dengan instruksi yang telah diberikan. Tetapi pelaporan berjalan tidak hanya secara vertical (dari bawah ke atas), tetapi juga berjalan secara horizontal yang melibatkan berbagai departemen atau bagian yang setaraf. Pengawasan mesti diselenggarakan selama kegiatan berjalan, bukan sesudah kegiatan selesai. Dan sarana yang paling baik untuk pengawasan adalah PELAPORAN.
BUDGETING(Penganggaran): Pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntasi.
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.22-23.
ADMINISTRASI(11) @ Tingkat Efisiensi.
“Pencapaian tingkat efisiensi yang lebih tinggi merupakan tugas utama organisasi. Luther Gullick dan Lyndal Urwick mengatakan dalam “Paper on the science of Administration”(1937) bahwa efisiensi merupakan aksioma nomor wahid dalam studi administrasi. Mereka berpendapat, agar sesuatu organisasi berjalan efisiensi, perhatian mesti dicurahkan pada bagaimana pekerjaan di dalam organisasi dibagi. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa semakin terperinci pembagian sesuatu pekerjaan, maka akan semakin mahir, terampil, dan terlatih pekerja yang melaksanakannya; dan semakin trampil dan terlatih pekerja, maka makin efisienlah keseluruhan organisasi.”
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.26.
ADMINISTRASI (12) @ Efisiensi.
“Tidak ada konsep efisiensi yang dapat memuaskan semua pihak. Orang boleh setuju dengan orientasi efisiensi, tetapi orang pun dapat berbeda pendapat mengenai hakekat dan ukurannya. Biasanya kita menterjemahkan efisiensi sebagai perbandingan terbaik antara masukan dan hasil (Input/output). Contoh: KUD A dikatakan efisien karena hasilnya 90% dari kapasitas mesin terpasangnya. KUD B- tidak efisien katena 45%. Tetapi bagi Administrasi tidak demikian. Apa yang dilakukan administrasi tidak semuanya bersifat kuantitatif justru lebih banyak yang bersifat kualitatif, yakni bentuk-bentuk pelayanan jasanya. Jadi pengukuran efisiensi harus juga disertai dengan pemahaman mengenai manfaat sosialnya. Adalah menjadi tanggung jawab Administrasi untuk menyelenggarakan programnya secara efisien. Artinya, mendatangkan sebesar-besarnya manfaat sosial dan dilakukan dengan kualitas yang optimal”.
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.124.
ADMINISTRASI(13) @ Staff dan Lini.
“Kalau kita mengamati sesuatu organisasi, misalnya suatu departemen, kita bisa melihat ada sekolompok orang yang berkenaan dengan pelaksanaan kebijaksanaan, dan sekelompok atau unit organisasi lainnya bertugas untuk memberikan nasehat kepada pimpinan. Kelompok yang pertama disebut LINI—yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat atau para penggunanya; sedang kelompok yang kedua disebut dengan STAFF—yang menyibukkan diri dalam pengembangan dan implementasi/pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasinya. Fungsi-fungsi LINI adalah:
· Implementasi kebijaksanaan, memberi nasehat kepada atasan mengenai progam-program utama.
Fungsi-fungsi STAFF: --Perencanaan, penganggaran, personalia, pengembangan kebijaksanaan, dan koordinasi. Contoh unit LINI : Presiden, Menteri, Gubernur KDH Tk.I, Bupati KDH Tk.II, Camat dan kepala desa.
Unit Staff : Sekjen, Sekretaris Wilayah dan Carik desa. Lini terlibat juga dalam fungsi Staff.” Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.5.
ADMINISTRASI(14) @ Koordinasi dan pengawasan.
“Kwalifikasi untuk sesuatu kelompok dapat disebut sebagai organisasi adalah adanya tiga karakteristik organisasi, yakni : TUJUAN, SPESIALISASI dan KOORDINASI. Koordinasi ini dipandang sebagai konsekuensi dari adanya spesialisai yang dilakukan didalam sesuatu organisasi. Setiap anggota organisasi akan menerima satu status dan peran formal tertentu, yang berbeda dari orang lain. Contoh: Kesebelasan sepak bola. Masing-masing pemain kesebelasan mempunyai fungsi tertentu yang amat spesifik: ada yang menjadi penjaga gawang, back, gelandang, penyerang, poros halang, dan sebagainya. Dengan kata lain, ada spesialisasi/pembagian tugas. Agar pembagian tugas yang telah dilakukan itu bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perlu ada kegiatan untuk menyatupadukan dan mengarahkan mereka ke satu titik tertentu. Kegiatan inilah yang disebut: Fungsi Koordinasi. Kapten kesebelasan yang akan mengkoordinasikan penyerangan ke gawang lawan dan pertahanan daerah gawang dari serangan lawan. (Rumusan James D. Moony dan Alan C. Reilay).”
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.6.
ADMINISTRASI (15) @ Gejala kurangnya koordinasi.
“Rumusan koordinasi(James D. Mooney dan Alan C.Reiley): Sebagai pengaturan secara tertib usaha kelompok, untuk memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar satu tujuan tertentu. Jadi satu-satunya prinsip dari organisasi adalah koordinasi. Setelah diciptakan pembagian tugas, adalah esensial tugas-tugas tersebut dikoordinasikan, jika ingin agar tujuan organisasi tercapai. Pariata Westra menunjukkan beberapa gejala dari kurangnya koordinasi :
1. Para karyawan bertengkar.
2. Terdapat saling lempar tanggungjawab, karena masing-masing merasa bahwa sesuatu wewenang/bidang kerja tidak termasuk dalam lingkungannya.
3. Adanya keputusan yang ternyata kurang sempurna, karena tidak terhimpunnya secara lengkap segenap keterangan pada satuan-satuan organisasi yang terkait.
4. Tumbuhnya banyak badan-badan khusus, misalnya: panitia, komisi, tim dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri untu menyelesaikan sesuatu tugas.
Untuk mencegah lahirnya gejala-gejala tersebut; harus diadakan usaha yang dapat dilakukan untuk mengefektifkan fungsi koordinasi :
1. Pembagian kerja yang jelas.
2. Pengembangan semangat kerjasama yang besar.
3. Tersedia fasilitas kontak da tata hubungan bagi semua pihak dalam organisasi.
4. Menciptakan tahap-tahap kegiatan, dan kemudian mempertahankannya sebagai satu proses yang kontinyu.
Jadi pengawasan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan. Adapun yang menjadi stadar/tolok ukur pengawasan adalah rencana itu sendiri. Semakin jelas dan terperinci sesuatu rencana, maka akan semakin mudah pula implementasi fungsi pengawasan.
Ada 3 macam orientasi pengawasan:
i. Dengan orientasi masukan (input orientation).
ii. Dengan orientasi hasil (output orientation).
iii. Dengan orientasi penampilan (performance orientation)
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.6-7.
ADMINISTRASI(16) @ Kepemimpinan.
“Kepemimpinan adalah: “segenap tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. Menurut Dr.Abdulrachman, pemimpin adalah “seseorang yang dapat menggerakkan orang-orang lain di sekitarnya untuk mengikuti pemimpin itu”. Jadi tugas seorang pemimpin adalah untuk memimpin. Pengambilan keputusan adalah inti, dari kepemimpinan. Sukses tidaknya seseorang menjalankan peranannya sebagai pemimpin akan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk mengambil keputusan, bukan oleh ketrampilannya dalam melakukan kegiatan-kegiatan operasional (seberapa jauh keputusan-keputusan yang diambilnya telah direalisasikan, dan sampai dimana keputusan-keputusan itu mempercepat pencapaian tujuan-tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.”
Drs. Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.14.
ADMINISTRASI(17) @ Pengembangan Organisasi.
“Sesuatu organisasi yang kurang maju (misalnya: LKMD). Pikiran yang terlintas untuk mengatasinya bisa bermacam-macam. Ada yang mengusulkan agar didirikan organisasi baru, semua pengurus dipecat termasuk ketua-ketuanya. Yang terakhir mengusulkan agar semua anggota pengurus dipaksa harus bekerja setiap hari, kalau tidak akan dijatuhi hukuman sanksi. Andaikan ketiga pikiran ini dituangkan, maka pagi-pagi telah dapat diramalkan bahwa ia tidak akan banyak membantu untuk menggerakkannya, bahkan sebaliknya justru akan lebih membenamkannya ke dalam situasi impotens. Siapa yang mau memelopori.? Langkah-langkah Pengembangan Organisasi yang diambil oleh konsultan sbb:
1. Menelusuri kebutuhan-kebutuhan yang di inginkan ---tanya pengurus.
2. Rundingkan program-program yang akan diselenggarakan.
3. Melakukan diagnosis untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi di dalam organisasi.
4. Lakukan intervensi dan pengubahan terhadap LKMD.
5. Mengamati penerapan dan perlakukan.
6. Penilaian.
7. Buat program lanjutan.
Drs.Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.30.
ADMINISTRASI(18) @ Konflik.
“Adalah menjadi tanggungjawab administrasi untuk menyelenggarakan programnya secara efisien. Tentu saja orientasi tersebut tidak seluruhnya terlaksana secara mulus dan lancar. Sekalipun organisasi administrasi merupakan bentuk kegiatan manusia yang kooperatif, namun para anggotanya adalah manusia biasa. Tidak sama. Alhasil, ada kepentingan-kepentingan pribadi yang tidak tentu selaras dengan kepentingan anggota-anggota lain dan kepentingan organisasi. Latar belakang inilah yang menjadi sebab timbulnya KONFLIK dalam organisasi. Ada 2 sumber Konflik: Intern dan Ekstern.
1. Sumber Intern—disebabkan oleh aneka peran yang harus dilakukan setiap anggota organisasi. Contoh: Kita – menjadi subyek organisasi. Disamping itu kita juga berperan sebaga kepala keluarga, anggota rumah tangga, dll. Peranan jamak ini tidak selalu terselenggarakan dengan harmonis. Seorang Evangelis Literatur harus menghadiri pentahbisan gereja disatu tempat, tetapi pada saat yang sama dia tidak kerja menjual buku, maka ketika esok harinya di kantor dia langsung diperingatkan oleh pimpinannya.
2. Sumber Eksternal Konflik: terjadi bila konflik timbul mula-mula tidak berasal dari pribadi/individu.
Drs.Ali Mufiz, Pengantar Ilmu Adneg, hlm.125.
Ilustrasi : Oleh Pdt. H.M. Siagian.