Minggu, 29 Januari 2012

Kebosanan


     Sementara kita melakukan pekerjaan penerbitan(menjual buku-buku) yang berisi kebenaran, sering timbul kebosanan. Dan ini pasti ada beberapa penyebabnya, namun yang penting kita ketahui bahwa ada juga cara-cara untuk menyingkirkan sifat kebosanan itu.  Marilah kita melihat persoalannya secara objektif.
          Beberapa penyebab kebosanan dalam pekerjaan MENJUAL sbb:
1.     Karena pekerjaan Canvass(menjual), sifatnya ber ulang-ulang.  Seorang Penginjil Literatur harus terus menggunakan waktunya untuk  MENJUAL(berbicara, menerangkan, memperkenalkan dirinya kepada setiap orang yang ditemui dan menerangkan lagi, dst.)  Tentu hal ini menyebabkan kelelahan/keletihan pada pita suara).  Ini adalah satu hal yang nyata.
Bagaimana resep/mencegah kebosanan itu?.
a.    Sadari dari sejak permulaan adanya kenyataan bahwa anda harus bersedia/mau melakukan perkara-perkara yang sama secara terus menerus.  Ini akan memberikan arti kepada pelayanan anda.
    1. Ketahuilah bahwa kebanyakan pekerjaan di dunia ini sifatnya BER ULANG-ULANG.  Revolusi industri telah membawa perhambaan terhadap MESIN.  Berjuta manusia harus menghadapi mesin secara terus menerus.  Dalam tugas penjualan buku, kita berterimakasih karena masih dapat menghadapi orang-orang yang berbeda menurut daerah-daerah tempat kita bekerja, bukan menghadapi mesin-mesin yang sama terus menerus seperti karyawan yang bekerja di pabrik atau industri.
  1. Penyebab kebosanan yang ke 2 dalam pekerjaan menjual ialah: PARA LANGGANAN KITA TIDAK TERTARIK.
Beberapa P.L. berkata:”Saya sudah capek mendengar alasan-alasan mereka untuk tidak membeli”.
          Apakah resepnya?
a.    Jangan biarkan semangatmu melayang seperti UAP.  Ingatlah bahwa meskipun anda telah mendengar canvass mu(pembicaraan menjual)_ 1000 kali, namun itu baru pertama kali didengar oleh pembeli anda.
b.    Jangan biarkan ada unsur-unsur kebosanan  terhadap langganan anda.  Dengan demikian akan membuat langganan anda tertarik lagi.
  1. Penyebab kebosanan berikut: Tidak menyadari pentingnya tugas yang anda jalankan, dan terlalu akrab dengan para langganan.  Ingat : “Familiarity breeds contempt”, artinya: Keakraban menimbulkan benih kebencian/rasa kurang hormat.  Jadi jangan terlalu akrab dengan para langganan anda.
Apa yang menjadi resepnya?
    1. Anda perlu membaharui penyerahan kepada Kristus.
    2. Menangkan jiwa-jiwa bagi Kristus, dan
    3. Selalu aktif belajar.  Carilah setiap hari perkara-perkara baru dari Firman Allah.
Rasul Paulus pernah menyebutkan 3 orang yang rajin dalam melakukan pekerjaan Tuhan.  Mereka tidak pernah bosan.  Kita baca dalam Roma 16:12 “Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan.  Salam kepada PERSIS, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan”.

“Kesucian akan menuntun kita untuk berbuah dan mengikat kita dalam semua tugas-tugas yang mulia.  Yesus tidak pernah bosan/lesu dalam pekerjaan mulia”. 
E.G. White, Sons and daughter of God, hlmn.10.

“Real happiness is found only in being good and doing good”.
(Kebahagiaan sejati diperoleh hanya didalam kebaikan dan berbuat kebaikan).
              My life today, hlmn.168.

*Pelajarilah bagian-bagian dari hafalan penjualan itu sekali seminggu dan coba buat suatu peragaan yang baru. Mari kita terus bekerja dengan penuh semangat.   Ingat,..anda dapat mengalahkan KEBOSANAN.

                                                HMS.