Selasa, 06 Maret 2012

Menjaga Aki Supaya Tetap Penuh.



*BUKAN SEPERTI DAUD, YUSUF SELALU MENJAGA AKINYA  TETAP TERISI.

PENDAHULUAN:
          Disuatu pagi, seorang ayah sedang mengantarkan putrinya ke tempat kerjanya dengan sebuah mobil.  Namun ditengah perjalanan, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya sehingga jalan yang mereka lalui banjir dan airpun telah sampai membasahi mesin mobil dan membuat mobil tersebut menjadi mogok.
          Sang ayah yang mengemudikan mobil tersebut merasa sedih melihat banjir yang telah meliputi jalanan sehingga menyebabkan mesin mobil mereka telah mati.  Sang ayah berulang-ulang mencoba menghidupkan mesin, namun usahanya sia-sia saja.
          Pada saat itu, hujan semakin deras.  Putrinya berkata:”Ayah, lihat air telah mulai pasang dan masuk kebawah pintu mobil dan sepatu saya mulai basah”.  Ayahnya pun bertanya :”Kalau demikian, apa yang harus kita perbuat, karena sekarang mesin mobil tidak mau hidup”?.  Mereka semakin cemas, jangan-jangan air semakin tinggi lagi.  Tiba-tiba sebuah ide telah muncul dalam pikiran sang ayah & berkata kepada putrinya: “Satu-satunya yang kita harapkan adalah menjaga agar AKI mobil tetap terisi, jangan sampai kosong”.
          Sambil berdoa dalam hati, sang ayah pun mengoper gigi ke gigi satu, kemudian kopling dilepaskan dan mobil pun mulai di stater.  Tenaga pun kelihatan mulai ada melalui AKI, dan mobil pun bergerak maju ke jalan ber aspal yang tidak kena banjir.  Kemudian sang ayah  bersyukur kepada Tuhan dan berkata: “Terimakasih kepada Tuhan, karena AKI(batre) yang terisi penuh”.  Melalui pengalaman tersebut, sang ayah memberikan kesaksian sbb:”Bila AKI saya tidak sanggup membuat mobil itu bergerak maju maka tentu saya akan gagal menghadapi krisis yang saya hadapi pada saat itu.”

PEMBAHASAN: Kita harus menjaga AKI Kerohanian kita supaya tetap penuh.
          Saudara-saudara,…
          Ketika isteri Potiphar merayu & menggoda Yusuf, apa yang dia lakukan?.  Jawabnya ialah: Yusuf melarikan diri!.  Anda boleh membaca Kejadian 39:7-12.  Yusuf memiliki cukup banyak tenaga cadangan untuk keluar dari perangkap wanita itu.  Tetapi berbeda dengan Raja Daud.  Raja Daud telah membiarkan AKI nya mati.
          Dalam 2 Samuel 11:2 “ SEKALI PERISTIWA PADA WAKTU PETANG”, saat itu Daud mempunyai waktu luang dan dia sedang berada di loteng rumahnya, sementara para pasukannya sedang sibuk berperang melawan Bangsa Ammon.  Ketika itu, jendelanya terbuka dan dari jendela itu dia melihat keluar.  Apa yang dia lihat?.  Dia melihat seorang perempuan yang cantik parasnya sedang mandi.  Lalu matanya mulai berhubungan dengan otaknya.  Dalam hatinya, Daud berpikir:”Saya harus menjadikan dia menjadi isteri saya, tetapi bagaimana caranya, ya?”.  Kemudian, Daud menyuruh orang untuk mengambil wanita itu dan wanita itupun datang kepadanya, lalu Daud pun tidur dengan dia.  Kemudian, kita tau kisahnya bahwa wanita itupun MENGANDUNG.  Untuk menutupi perbuatannya, dia mencoba memanggil URIA dari medan perang.  Setelah Uria menghadap, Daud berkata: “Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan?. Cobalah tinggal beberapa hari di rumah.  Uria saat itu menjawab:”Bagaimana saya pulang ke rumah, sementara anak buah saya sibuk berperang?”.  Uria pun pergi kembali ke medan perang dan selanjutnya Daud telah menitipkan sepucuk surat melalui Uria untuk diserahkan kepada Jenderal Yoab.  Uria tidak mengetahui bahwa surat itu adalah satu perintah yang membawa kematian baginya.  Setelah Yoab menerima surat yang dititip melalui Uria itu, diapun membacanya yang isinya kira-kira sbb:” Yoab, coba tempatkanlah Uria di garis depan, dan kemudian segera tarik pasukanmu, supaya ia terbunuh mati.  Terimakasih.  Tertanda: RAJA DAUD!.”
          Yoab pun melirik kepada Uria—dan berfikir dalam hatinya:”Oh. ..saya tidak sanggup melakukan hal itu.  Tetapi ini adalah surat dari RAJA yang harus dilaksanakan perintahnya.
          Motive dibalik surat itu adalah karena Daud sudah melihat Batsyeba.
          Yoab pun melaksanakan perintah itu dan menempatkan Uria di tempat peperangan yang paling seru, kemudian Yoab segera menarik pasukannya mundur dan Uria pun mati ketika itu.
          Setelah lewat waktu berkabung---Batsyeba telah diundang ke istana untuk menjadi isteri Daud.
          Bagi pemandangan Batsyeba, Daud telah meniadakan azas kesopanan dan pengendalian diri serta telah melupakan Allah.  Daud juga telah melakukan rantai peristiwa yang kemudian memuncak sampai kepada tindak pembunuhan.
KONKLUSI:
          Saudara2ku yang kekasih,…
          Kita perlu mengisi AKI atau batre kita setiap hari melalui jam-jam kebaktian bersama Allah. Doa penyerahan yang sungguh-sungguh yang kita lakukan diwaktu pagi dan petang hari akan memperlengkapi kita dengan kuasa atau dengan kekuatan yang kita perlukan pada sepanjang hari itu.
                             TUHAN KIRANYA MEMBERKATI KITA.!