Sabtu, 20 Oktober 2012

2.Peperangan Terbesar Yang Belum Pernah Berakhir.

Oleh: Pdt.H.M. Siagian, MPTh.

Pendahuluan:
   Pada waktu yang lalu kita telah mempelajari : “Mengapa orang jahat makmur”.  Judul pembahasan kita pada saat ini ialah: Peperangan Terbesar Yang Belum Pernah Berakhir.
  Sejak manusia dilahirkan kedunia ini sampai pada kematiannya, dia selalu menghadapi suatu peperangan, baik itu segala jenis penyakit, dan lain sebagainya.
   Para petani berperang untuk melawan hama-hama penyakit yang menyerang tanamannya, dll.

   I S I :
   Siapakah musuh kita yang terbesar?.  Dengan siapa lagi kecuali dengan Iblis(setan), mungkin itu yang kita pikirkan.  Namun, saudara-saudaraku, bukan setan yang kita akan pelajari pada saat ini.
   Musuh kita yang terbesar ialah, yang setiap pagi dan setiap petang kita lihat dihadapan kaca/cermin.

   Pada saat Abraham Lincoln berkampanye untuk diangkat menjadi presiden, dia berkata : “Saya tidak takut kepada orang lain, tetapi saya takut kepada diri sendiri”.    Dia takut kepada dirinya sendiri.
   Yang menjadi pertanyaan sekarang, kalau diri saya ini menjadi MUSUH, bagaimanakah saya melawan SAYA?.
   Mari kita buka Alkitab kita dan membaca dalam Roma 6:6 “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghampakan diri lagi kepada dosa”.

  Dalam ayat ini dikatakan bahwa manusia lama kita (the old man) sudah dikalahkan.  Kita ini sebenarnya bukan SATU tetapi DUA. 
   Kapankah kita dapati bahwa ada 2(dua) dalam diri kita? 
  
   Kita baca Roma 6:4 “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru”.  Ini menerangkan pada waktu kita menerima Kristus.

   Manusia lama ini tidak dapat mati selama kita hidup, kecuali dengan kuasa Kristus.
   Nama daripada manusia lama itu disebutkan adalah DOSA.
   Kita baca Roma 6:7 “Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa”.
   Apakah yang diperbuat oleh manusia lama itu?

   Kita baca Roma 6:17 “Tetapi syukurlah kepada Allah!  Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah  mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu”.
   Yang telah diperbuat oleh manusia lama itu adalah, memperhamba, memperbudak atau menjajah.
   Ada banyak diantara kita ini, walaupun sudah merdeka, namun masih di ikat oleh rantai dosa/tabiat lama.  Tetapi bila manusia menerima Kristus maka ada satu manusia baru yang masuk dan bertarung dengan manusia lama.  Hal ini tadinya Rasul Paulus tidak bisa mengerti.

   Didalam Roma 7: 15 “Sebab apa yang kuperbuat, aku tidak tahu.  Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat”.
   Dalam peperangan ini dia tidak bisa mengerti.  Dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hidupnya.
   Apakah yang menjadi jawabnya?
   Roma 7:19 “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat”.
  Roma 7:16-17 “Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.  Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada didalam aku”.
   Saudara-saudaraku,.. Dia tahu berbohong itu salah namun ia berbohong.  Karena apa?.  Karena manusia lama yang mengendalikan.

   Rasul Paulus menyadari bahwa :
i.             Dalam pikirannya terjadi pergumulan.
ii.           Hal ini adalah merupakan perang dalam pikiran.
iii.          Ada dua pihak yang berusaha mengalahkan satu sama lain.
iv.          Manusia lama yang lebih kuat.

   Itulah sebabnya dia berseru dalam Roma 7:24 “Aku, manusia celaka!  Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?.
   Jadi dia merasakan bahwa harus ada seseorang yang dapat melepaskan dirinya.  Dikatakan selanjutnya dalam ayat 25: “Syukur kepada Allah!  Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”.

   Kalau orang sudah menerima Kristus maka muncullah 2 manusia yang berperang.
   Roma 8:6 “Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera”.
   Saudara-saudaraku,..kita harus mengetahui bahwa peperangan ini adalah merupakan perang pikiran bukan perang pisik.  Setan dan Tuhan saling berlomba untuk merebut hati kita.  Dimanakah hati kita itu?  Hati yang bisa rindu dan mencintai?. 
   Ilustrasi: Kalau orang merasa tersinggung dan sakit hati, biasanya dada lah yang dipegang sambil berkata: “oh, sakit hatiku”, padahal itu adalah paru-paru kita.  Hati kita terdapat dalam otak kita bahagian belakang. 
  
   Apakah yang kita perbuat dengan musuh ini?.  Bagaimanakah kita dapat mengalahkan manusia lama itu?.  Kita harus mengetahui pula bahwa kedua manusia itu hidup dalam diri kita.
   Caranya kita dapat mengalahkan manusia lama itu:
i.             Adakan blokir/pemblokiran, jangan diberikan makan supaya pada akhirnya dia mati kelaparan.
ii.           Salah satu harus diberi makan.

   Jika manusia baru kita yang diberi makan, maka inilah yang kuat.  Tetapi kita cendrung untuk memberi makan dua-duanya.
   Kita harus mengetahui makanan apa yang disukai oleh keduanya.
   Manusia lama menyukai hal-hal seperti lagu-lagu sekuler, komik dan seks karena dikatakan, itulah yang enak.  Sedang manusia baru mengatakan, itu tidak baik.  Manusia lama itu lebih kuat karena kita hidup dalam dunia yang berdosa.
  
   Hanya dengan kuasa Tuhan kita dapat mengalahkannya.  Tanpa pertolongan Tuhan mustahil kita dapat mengalahkannya.
   Saudara-saudaraku,…Yang mana kita lebih sukai?  Membaca korankah(perkara-perkara sekular) ataukah membaca Alkitab (hal-hal rohani).

   Mengapa manusia sering tersinggung?.  Jawabnya ialah karena manusia lamanya belum betul-betul mati, jadi masih hidup.  Mengapa umat manusia sangat sensitif?.
   Ada statement yang biasa orang ucapkan: “Kalau saya ini sebenarnya orangnya baik, kecuali diganggu!”.
   Saudara-saudaraku,..terkadang kita diuji dengan pencobaan-pencobaan, diuji kesabaran kita.
    Dalam kehidupan kita ini, terkadang kita memegang kedua-duanya.  Tuhan dan mammon.  Tetapi mustahil orang hidup dengan Tuhan dan mammon.
   Hal ini dikatakan dalam Matius 6:24 “ Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.  Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.  Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”.

   Kita tidak dapat hidup dengan dua muka.  Kita harus mematikan manusia lama itu, jika tidak maka kita tidak akan mendapat “HIDUP YANG TERBAIK ITU”.
Ilustrasi:
   Ada seorang profesos theologia yang menceritakan pengalamannya.  Dia pernah ikut dalam Perang Dunia ke II di Amerika Serikat.  Pada saat dia bergaul dengan orang-orang muda, maka dia mempunyai sifat suka marah dan memaki orang.  Setelah perang berakhir maka dia sekolah Theologia, dia menikah kemudian mengajar di Perguruan Tinggi.  Pada suatu hari ketika dia bersama isterinya pergi dengan mengendarai mobil VW yang baru.
   Pada saat mundur, mobilnya terbentur dengan tunggul kayu dibelakang.  Tiba-tiba dia melompat keluar dan tiba-tiba keluarlah kata-kata makian dari mulutnya.  Kemudian, dia dan isterinya heran, mengapa manusia lama itu masih ada, padahal sudah lama.  Ini berarti manusia lama itu masih hidup. 
   Inilah PEPERANGAN TERBESAR YANG BELUM PERNAH BERAKHIR.
   Jadi  kita perlu selalu berjaga-jaga,  Memasukkan dan membiarkan Kristus memasuki hati kita.
   Perasaan jemu dalam diri manusia tidak pernah hilang, untuk itulah manusia perlu pernghiburan .
   Matius 11:28-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang  Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan”.
   Dia akan memberikan sebatang kayu sebagai alat pikulan.
Ilustrasi:
   Orang yang membawa pisang dengan kayu pikulan, yang sesuai dengan orangnya.  Beratnya sesuai dengan daya tahan orang itu.  Jadi alat memikul itu adalah untuk meringankan pikulan itu sendiri, jadi bukan untuk memberatkan.  Kuk = kayu yang digunakan kepada sapi atau kerbau.  Jakalau kita mendapat kayu pikulan yang tepat, misalnya memikul pisang maka pikulan kita ringan adanya.
    Oh,..mungkin tanggungan kita berat, tetapi kita harus mempelajari rahasia bagaimana caranya memikul beban itu.
   Bukan untuk menyingkirkan problema itu bila datang, tetapi menghadapinya. 

   KONKLUSI :

   1 Korintus 15:31 : “Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut.  Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar”. (I affirm, by the boasting in you which I have in Christ Jesus our Lord, I die daily”.)
   “ I die daily”—artinya disini, setiap hari saya mematikan manusia lamaku.
   Jadi kita harus mengalahkan manusia lama kita setiap hari.  Kita meminta dengan doa agar kita dapat mengalahkan manusia lama itu.

   Jika mata kita yang cendrung kepada seks, doakanlah agar Tuhan menolong kita untuk mengalahkan mata kita, lidah kita, dll.
   Kiranya dengan pertolongan Tuhan kita menang!.
  
   Tuhan kiranya memberkati kita.