Selasa, 18 Desember 2012

Kutipan Rumah Tangga: 1-31


RUMAH TANGGA (1)    *10 Peraturan menjadi Istri yang baik.

“Pada tahun 1620, seorang filosof Yahudi yang bernama Isaac orang Perea, menulis sebuah buku kecil untuk putrinya.  Buku tersebut  sangat laris di kalangan  para wanita Yahudi pada abad ke 17.  Buku itu berjudul “The good heart”, isinya antara lain 10 peraturan menjadi isteri yang baik :
1.   Hati-hatilah bila suamimu  marah...jangan  tertawa-tawa atau murung, senyum saja dan berbicara dengan lembut.
2.   Jangan terlambat menghidangkan makanannya.  Kelaparan adalah sumber utama kemarahan.
3.   Jangan bangunkan kalau ia masih tidur.
4.   Jagalah baik-baik uangnya; jangan  rahasiakan masalah-masalah uang daripadanya.
5.   Jangan bocorkan rahasianya.  Jikalau ia menyombongkan diri, itupun rahasiakanlah !.
6.   Jangan bersikap baik kepada lawannya atau membenci para sahabatnya.
7.   Jangan menentang pendapatnya atau memberi kesan bahwa nasehatmu lebih baik daripada nasehatnya.
8.   Jangan mengharapkan kemustahilan daripadanya.
9.   Jikalau engkau mengabulkan permohonannya, ia akan menjadi hambamu.
10.                Jangan ucapkan sesuatu yang menyakiti hatinya.  Jika engkau memperlakukannya selaku raja, ia akan memperlakukanmu sebagai Ratu.
Rabbi Morries N. Kertzer, “What is a Jew”, edisi ke empat (London: Collier McMillian, 1973 p.68).
RUMAH TANGGA(2)                          *Menjadi tempat kasih di amalkan.
“Ikatan keluarga itulah ikatan yang paling rapat, yang paling lemah lembut dan suci dari semua ikatan yang ada didalam dunia ini.  Ikatan itu dimaksudkan supaya menjadi suatu berkat kepada umat manusia.  Maka ikatan itu menjadi suatu berkat dimanapun sumpah pernikahan itu diadakan dengan hikmatnya, dalam takut akan Allah, dan dengan pertimbangan yang selayaknya untuk segala tugas kewajibannya.  Tiap-tiap rumah tangga itu haruslah menjadi tempat kasih di amalkan, suatu tempat dimana malaikat-malaikat Allah berdiam.  Dimana saja ada Kasih Allah itu dihargakan dalam jiwa, disana akan ada perdamaian, akan ada terang dan sukacita”.
          E.G. White, Rumah Tangga Advent, hlm.18; Ministry of Healing, p.356,357.

RUMAH TANGGA(3).      * Berperaturan tergantung pada ayah dan ibu.

“Apa yang perlu diberikan orang tua kepada anak-anak?. Tiap-tiap Rumah Tangga Kristen haruslah mempunyai peraturan; dan seharusnyalah para Ibu-Bapa memberikan  teladan dalam nperkataan, tingkah laku dan kehidupan mereka satu dengan yang lain, dengan mana mereka memberi contoh menjadi apakah anak-anak mereka dikemudian hari.  Kesucian dalam perkataan dan ramah tamah Kristen yang benar haruslah selamanya dipraktekkan.  Ajarlah anak-anak dan orang muda untuk menghormati dirinya sendiri, supaya jujur terhadap Allah, setia kepada prinsip; ajarkanlah mereka itu supaya menghormati dan menurut hukum Allah.  Prinsip-prinsip ini akan memerintahkan kehidupan mereka dan akan dijalankan dalam pergaulan mereka dengan orang lain.  Banyak hal tergantung pada Bapa dan Ibu.  Haruslah mereka mempunyai pendirian yag kokoh dalam disiplin mereka, dan mereka haruslah bekerja dengan tekun supaya mempunyai satu Rumah Tangga yang berperaturan dan tepat, sehingga malaikat-malaikat sorga akan tertarik kesana buat mencurahkan perdamaian dan pengaruh yang harum semerbak”.
                   E.G. White, “Rumah Tangga Advent”, hlm.16,17.

RUMAH TANGGA(4)                          *Buang Perselisihan.

“Apa yang harus kita buang jauh-jauh dari dalam Rumah Tangga kita?.
  Buanglah perselisihan jauh-jauh dari dalam Rumah Tanggamu.  Kelemah lembutan dan perdamaianlah yang kita sukai dalam Rumah Tangga kita”.
                   E.G. White, “Rumah Tangga Advent”, hlm.18.

RUMAH TANGGA (5)               *Bukan dengan tongkat besi.

Bagaimana kita menjalankan peraturan dalam Rumah Tangga?.
“Jalankanlah segala peraturan Rumah Tangga itu dalam kebijaksanaan dan kasih, bukan dengan tongkat besi.  Anak-anak akan menanggapi peraturan kasih itu dengan penurutan sukarela.  Ingatlah bahwa anak-anak bukan hanya memerlukan teguran dan perbaikan, melainkan anjuran dan pujian, ucapan kegembiraan dalam kemurahan”.
          E.G. White, “Rimah Tangga Advent”, hlm.l8.

RUMAH TANGGA(6)       *Dibangkitkan sesuai Perilaku dalam Rumah Tangga.

“Kalau engkau telah merasa orang asing dan tidak berhasil menjadi orang-orang Kristen yang menurut Kitab Suci, hendaklah engkau bertobat; karena tabiat yang ada padamu pada masa percobaan itulah  kelak yang akan ada padamu pada waktu kedatangan Kristus.  Kalau engkau mau menjadi seorang yang saleh di sorga, engkau harus lebih dahulu menjadi seorang saleh di dunia ini.  Ciri-ciri tabiat yang engkau sayangi ketika masih hidup tidaklah akan di ubahkan oleh kematian atau oleh kebangkitan.  Engkau akan bangkit dari kubur dengan perilaku yang serupa sebagaimana dinyatakan didalam Rumah Tanggamu dan dalam masyarakat.  Yesus tidak mengubahkan tabiat itu pada waktu kedatangan-Nya.  Pekerjaan mengubahkan haruslah dikerjakan sekarang.  Kehidupan kita setiap hari menentukan nasib kita di masa datang”.
          E.G. White, “Rumah Tangga Advent”, hlm.539.

RUMAH TANGGA(7)       * Komentar atas 3 Yohanes 4.

“Tidak ada sukacita yang lebih besar”= Sukacita yang terbesar memenuhi hati seorang pekerja Kristen bila dia melihat anggota-anggota gembalaannya berdiri kuat dalam kebenaran.  Dia jauh  lebih bahagia daripada bila dia mendengar keberhasilan mereka hanya di bidang kekayaan atau posisi.
“Anak-anakku” = Ini mungkin menyatakan bahwa Gayus adalah salah seorang dari orang yang telah ditobatkan oleh Yohanes.
“Hidup dalam kebenaran”=Terus menerus menyusun kehidupan selaras dengan penyataan karakter Allah seperti yang diberikan oleh Yesus Kristus.
                   SDA Bible Commentary Vo.7, p.695.

RUMAH TANGGA(8)       *Cara mendidik anak menurut cara petani.

“Hai orang tua,..dalam  mendidik anak-anakmu, pahamilah pelajaran-pelajaran yang telah diberikan Allah dalam alam.  Jika engkau hendak memelihara sebatang pohon kembang(mawar) ataupun bakung, bagaimanakah engkau akan melakukannya?. Tanyakanlah tukang kebun dengan proses apa ia berhasil mengurus setiap cabang dan daun sehingga berkembang dengan indahnya, serta bertumbuh dalam keadaan sejajar dan manis.  Ia akan mengatakannya kepadamu bahwa bukannya dengan jamahan yang kasar, ataupun dengan usaha secara keras; karena cara ini hanya akan mematahkan batang-batang yang halus.  Hal itu dilakukannya dengan perhatian  sedikit demi sedikit, tetapi sering di ulangi.  Ia membasahi tanah, serta melindungi tanaman yang sedang bertumbuh itu dari tiupan angin kencang dan dari teriknya panas matahari, dan Allah menyebabkannya bertumbuh subur dan berkembang dengan indahnya.  Dalam memperlakukan anak-anakmu, ikutilah cara yag digunakan oleh petani itu.  Dengan jamahan yang lembut, dengan pelayanan yang penuh kasih sayang, usahakanlah membentuk tabiat mereka menurut teladan tabiat Kristus”.
                   E.G. White, “Alpha dan Omega, hlm.133.

RUMAH TANGGA(9)                @ Sikap Ayah terhadap anak (Ep.6:4)
                                                          (Bacaan: Kolose 3:21; Maz.103:13).

   “Berikanlah sebagian dari waktu senggangmu kepada anak-aakmu; berkenalanlah dengan mereka; bergaullah dengan mereka dalam pekerjaan dan olah raga mereka, dan usahakanlah untuk mendapat kepercayaan mereka; peliharalah persahabatan dengan mereka, terutama anakmu laki-laki.  Dengan jalan ini engkau akan menjadi suatu pengaruh yang kuat untuk kebaikan”.  E.G. White, Ministry of Healing, hlm.391,392.

RUMAH TANGGA(10)              @Sikap ibu terhadap anak (Amsal 31:27).

   “Kalau saja ibu-ibu menginsyafi pentingnya tugas mereka(sebagai jantung), sudah tentu mereka akan banyak berdoa sembunyian, menghadapkan anak-anak mereka kepada Yesus, memohonkan berkat-Nya atas mereka, serta meminta hikmat untuk menunaikan kewajiban mereka yang suci dengan benar.  Biarlah ibu menggunakan setiap kesempatan untuk membentuk pembawaan  dan kebiasaan anaknya”.
                             E.G. White, Adventist Home, hlm.265.

RUMAH TANGGA(11)     @  Bergantung pada kaum perempuan.
   “Keadaan tanah air kita di Indonesia dikemudian hari sebagian besar bergantung pada kaum perempuan Indonesia(ini merupakan tekad Perikatan Perkumpulan Isteri Indonesia tahun 1930). Tanggal 22 Desember 1928 bukanlah awal pergerakan kaum ibu di Indonesia.  Sejarah mencatat nama besar kaum ibu kita: Martha Christina Tiyahahu; Cut Nyak Dhin; Cut Meutia dan R.A. Kartini”.  Harian Kompas, 22 Desember 1979, hlm.IV.

RUMAH TANGGA(12)     @ Tanggung jawab individu dalam keluarga.
  
   *Kepada para orang tua: Amsal 22:6 :“Didiklah orang muda…
                                          Kolose 3:21: “Tidak menyakiti…
   *Kepada anak-anak : Keluaran 20:12: “Hormatilah…
                                     Efesus 6:1 : “Taatilah…
   *Kepada para suami: Efesus 5:25: “Kasihi isteri.
   *Kepada para isteri : Efesus 5:22-23: “Tunduklah.
                   Dipersatukan oleh Firman Allah, Pekan Doa 2001, hlm.28.

RUMAH TANGGA(13)       @ Jadikan harum dengan sikap lemah lembut.
  
   “Suasana yang mengelilingi jiwa para bapa dan ibu memenuhi seluruh rumah dan dirasakan oleh setiap penghuni rumah tangga itu.
   Ibu bapalah yang menciptakan sebagian besar suasana lingkungan rumah tangga, maka apabila ada perselisihan paham diantara ibu dan bapa, anak-anak turut merasakan roh yang sama itu.  Jadikanlah rumah tanggamu itu HARUM SEMERBAK dengan sikap lemah lembut”.
                      E.G. White, Rumah Tangga Advent, hlm.16.

RUMAH TANGGA(14)              @ Firman Allah bagi para suami dan isteri.
1.   1 Korintus 7:3- Suami harus memenuhi kewajibannya terhadap isterinya (The  husband should fulfill his marital duty).
2.   Epesus 5:23 – Karena suami adalah kepala isteri(For the husband is the head of the wife).
3.   Epesus 5:25- Hai suami, kasihilah isterimu(Husband, love your wife).
4.   Epesus 5:33- Kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah  menghormati suaminya.
5.   1 Petrus 3:7-Hiduplah bijaksana dengan isterimu.
6.   Kejadian 2:24- Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya…
7.   Keluaran 20:17- Jangan mengingini isteri tetanggamu.
8.   Amsal 5:18-Bersukacitalah dengan isteri masa mudamu.
9.   Amsal 18:22- Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik.
10.                Matius 19:6-Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
11.                1 Korintus 7:33- Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya….
12.                1 Korintus 7:10,11- Seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya dan sebaliknya.
13.                1 Korintus 7:39- Isteri terikat selama suaminya hidup.
14.                Epesus 5:22- Hai isteri, tunduklah kepada suamimu(Submit to your husband).  1 Petrus 3:1.
15.                Amsal 12:4- Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya.
16.                1 Korintus 7:4-Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya.
17.                Amsal 19:13- Pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.
18.                Amsal 31:10- Isteri yang cakap lebih berharga daripada permata.
                             H.M. Siagian, Kutipan utk direnungkan, 24 Juli 2012.
RUMAH TANGGA(15)              @ Harus menjadi sorga kecil di dunia.

   “Rumah tangga itu harus menjadi satu sorga kecil diatas dunia ini, satu tempat dimana cinta kasih dipertumbuhkan gantinya ditindas dengan sengaja.
   Kebahagiaan kita bergantung atas pemeliharaan cinta kasih, belas kasihan dan ramah tamah yang benar terhadap satu dengan yang lain”.
                   E.G. White, Rumah Tangga Advent, hlm.16.

RUMAH TANGGA(16)              @ Jantung masyarakat.

   “Masyarakat terbentuk dari keluarga-keluarga, dan kepala-kepala keluarga, itulah yang membentuknya. ---Jantung masyarakat, jantung jemaat, dan jantung sesuatu bangsa ialah rumah tangga.  Kesejahteraan masyarakat, kemajuan jemaat, kemakmuran bangsa, tergantung atas pengaruh-pengaruh rumah tangga”.
                   E.G. White, Rumah Tangga Advent, hlm.15.




RUMAH TANGGA(17)              @ Yang menjadikan rumah tangga senang.

   “Jangan sekali-kali dilupakan bahwa engkaulah yang menjadikan rumah tangga itu senang dan berbahagia bagi dirimu sendiri dan bagi anak-anakmu oleh menghargai sifat-sifat Juruselamat.  Kalau engkau membawa Kristus kedalam rumah tangga, engkau akan mengenal yang baik daripada yang jahat.  Engkau akan menolong anak-anakmu menjadi pokok-pokok kebenaran yang mengeluarkan buah roh.  Kesusahan mungkin menyerang, tetapi inilah nasib umat manusia.  Biarlah kesabaran, pengucapan syukur dan kasih itu memeliharakan sukacita dalam hati meskipun hari mendung dan gelap”.
                   E.G. White, Rumah Tangga Advent, hlm.17-18.

RUMAH TANGGA(18)              @ Tidak bermain dengan pencobaan.

   “Keluh kesah Hosea terhadap tindakan Gomer kepada anak-anaknya –supaya kembali kerumah”.  Hosea 2:1- Imbauan ibumu…bujuklah supaya menghentikan persundalannya, berhenti menyodorkan dirinya kepada orang-orang lain.  Supaya membujuk Gomer untuk mengakhiri hidupnya yang jahat, lalu kembali ke rumah selaku seorang isteri dan ibu yang sejati.  DOSA –selalu menimbulkan kepiluan hati. (Dengan hati yang disayat-sayat Hosea katakan itu kepada anak-anaknya). “Guna melindungi kesucian kita, kita harus waspada dan berdoa.  Menjaga kestabilan penguasaan diri dan kesucian—Roh yang membujuk-bujuk itu tidak akan dapat mempengaruhi kita.  Barangsiapa yang tidak BERMAIN DENGAN COBAAN akan memperoleh kekuatan untuk melawan cobaan itu”.  My Life Today, hlm.72.

RUMAH TANGGA(19)              @ Jangan terpecah-pecah.

   “Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau Rumah Tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan”. (Matius 12:25).
   Markus 3:25 “Jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan”.
   Lukas 11:17 “Rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh”.
   “Setiap kerajaan” –Satu bangsa dimana terjadi perang saudara, tentu lemah dan tidak dihormati bangsa-bangsa lain.
   “Rumah Tangga” –Wilayah yang berada dibawah tanggung jawab kita.
                   SDA Bible Commentary, Jld.5 hlm.394.

RUMAH TANGGA(20)              @ Perlunya melatih anak.

   “One mother said, ten years from now who will remember the kind of clothes I wore, how old my car is, or the way my home was furnished?.  But every one will notice how I trained my children”.
   (Seorang ibu pernah berkata: sepuluh tahun dari sekarang ini, siapakah yang mengingat jenis pakaian yang saya telah pakai, bagaimana caranya rumah saya diperlengkapi dengan perabot rumah?.  Tetapi setiap orang akan memperhatikan bagaimana saya telah melatih anak-anak saya”.)
                   Literature Evanglelist, Januari-Pebruari 1985, hlm.6.

RUMAH TANGGA(21)              @ Manfaat cerita Alkitab bagi anak.

   “A five year old boy said, Mom,…do you know why I like to have you read a story every night from the Bible story?.  You see, mom…they help me to forget all those bad things I heard on the street during the day!”.
   (Seorang bocah cilik lelaki berumur lima tahun berkata kepada ibunya.  Mama,…apakah mama ingin mengetahui mengapa saya setiap malam menyukai dan meminta agar mama sudi membacakan sebuah cerita dari buku cerita Alkitab?.  Tahukah mama, bahwa hal itu telah menolong saya untuk melupakan perkara-perkara buruk yang telah saya dengar di jalanan sepanjang hari!”.)
                   Literature Evangelist, Jan-Febr.1985, hlm.6.

RUMAH TANGGA(22)              @ Perlunya dukungan kasih didalam keluarga.

   “Dr Sheldon Cohen dan rekan-rekannya dari Universitas Carnegie –Mellon dan Universitas Pitsburgh mempelajari apakah ikatan sosial (mengasihi satu sama lain) bisa menolong melindungi tubuh manusia terhadap penyakit infeksi.  Para  relawan yang sehat (berumur 18-55 tahun) diberi tetes hidung yang berisi RHINOVIRUS(virus yang menimbulkan selesma).  Lalu ditetapkanlah 12 jenis hubungan social (hubungan dengan pasangan, orang tua, mertua, anak-anak, anggota keluarga, tetangga, teman-teman, teman sekerja, teman sekolah, kelompok sosial, kelompok rekreasi, kelompok profesi dan kelompok agama).  Mereka yang memberikan dukungan sosial kepada orang-orang yang menderita, bertambah ketahanan mereka terhadap selesma yang sedang berkembang, walaupun mereka di infeksi dengan rhinovirus itu. 
   Betapa DUKUNGAN KASIH bisa memberikan dampak positif kepada kesehatan keluarga dan individu”.
                   S. Cohen, Social Ties and susceptibility to the common cold,
                   Journal of the American Medical Association 277(1997)

RUMAH TANGGA(23)              @  Jumlah yang berantakan.

   “Jumlah perceraian dan keluarga yang tidak berbahagia terus semakin bertambah.  Di Amerika Serikat sendiri 3.533 orang anak-anak dilahirkan oleh ibu yang tidak menikah setiap 24 jam; lebih dari 2.500 orang anak-anak mengalami perceraian/perpisahan dari orang tua mereka.  Dengan demikian setiap hari, lebih dari 6.000 orang anak-anak dituntun ke tepi barisan rumah tangga yang pecah, hubungan yang berantakan, dan keluarga rusak”.
         
          Kathleen & J. Kuntaraf, Pekan Doa tahun 2001, hlm.25.
          (Dwight Nelson, NET.’98 sermon, 24 Oktober 1998.)

RUMAH TANGGA(24)     @ Kuasa hubungan dengan kekebalan tubuh.

   Penelitian Dr.David C. Mc.Lelland: “Bagaimana kuasa hubungan mempengaruhi kekebalan tubuh kita”.  Sekelompok sukarelawan mahasiswa diminta untuk menonton film pelayanan penuh kasih Ibu TERESA kepada orang-orang sakit dan hampir mati di daerah kumuh kota Calcuta, India.  (Masa putar video: 50 menit), dibuat khusus untuk menimbulkan keadaan emosi yang positif dan suka menolong.  Sekelompok yang lain diminta untuk menonton video dokumenter Perang Dunia ke 2 yang secara khusus dirancang untuk menimbulkan EMOSI NEGATIF seperti marah.  Rata-rata mahasiswa yang menonton film video ibu Teresa mempunyai peningkatan immunoglobulin A air ludah yang signifikan (suatu antibody pelindung terhadap virus).  Kelompok yang menonton film video dokumenter mengenai perang dunia ke 2 tidak menunjukkan perubahan apa-apa”.
      D.C. Mc.Lelland and C. Kirshnit, “The effects of motivational arousal through films on salivary immunoglobulin A, “Psychology & Health 2”(1988):31-52).

RUMAH TANGGA(25)              @ Tingkatkan kerohanian anak.

   “Faktor-faktor yang membuat anak-anak tidak tertarik kepada perkara-perkara rohani dalam masyarakat modern sekarang antara lain karena:
1.   Banyak ibu-ibu yang sibuk kerja cari uang.
2.   Anak-anak yang dititipkan setiap hari.
3.   Pengaruh TV.  Menurut statistik: rata-rata keluarga Amerika menonton TV 44 jam/minggu (lebih 6 jam/hari).
4.   Kurangnya waktu untuk pendidikan rohani.
   Bila seorang anak menghasilkan waktu 7 jam di sekolah, 6 jam di TV, jadi hanya 3 jam makan dan main, dll.  2 jam Sekolah Sabat dan gereja.
   Pengaruh dunia hebat.  Apa yang kita buat untuk meningkatkan kerohanian anak-anak kita.”
                             Teaching Aids for Adult Lesson Trw.I, 07 Maret 1981.

RUMAH TANGGA(26)              @ Kebiasaan rajin, hemat perlu dipupuk.

   “Ada satu jenis keadaan berdiri diatas kaki sendiri yang patut dipuji.  Hasrat untuk mengurus diri sendiri dan tidak usah memakan hasil keringat orang lain adalah baik.  Cita-cita yang mulia dan luhurlah yang mendorong hasrat untuk membiayai diri sendiri itu.
   Kebiasaan-kebiasaan rajin, hemat perlu dipupuk”.
                   E.G. White, Warta Gereja Advent, September 1975, hlm.6.


RUMAH TANGGA(27)              @ Berusaha mengenal kelakuan anak.

   “Ayah, gunakan sebanyak mungkin waktu dengan anak-anakmu.  Berusahalah untuk mengenal pelbagai kelakuannya, agar engkau bisa mengetahui bagaimana mendidik mereka sesuai dengan firman Allah…(Ayah) berikan sebagian dari waktu senggangmu kepada anak-anakmu; berkenalanlah dengan mereka itu; bergaul dengan mereka dalam pekerjaannya serta didalam olah raganya dan tariklah keyakinannya”.
                   E.G. White, The Adventist Home, hlm.222.

RUMAH TANGGA(28)              @ Perhatian kepada anak.

    “Dimana-mana saya mengatakan, warisan paling bernilai yang dapat diberikan orang tua kepada anak-anak adalah PERHATIAN, paling sedikit satu jam dalam sehari. Sudah sering terbukti bahwa sebetulnya anak-anak itu berbuat, karena ingin menarik perhatian.  Kalau dia tidak mendapat perhatian dari orang tuanya, tentu mereka berbuat yang aneh-aneh supaya mendapat perhatian dari masyarakat”.
                   Daoed Joesoef, Kompas 15 April 1980 hlm.1
Catatan: Daoed Joesoef adalah Menteri P dan K –ketika menanggapi kejadian perkelahian pelajar SMA Bulungan Kebayoran Baru, Jakarta yang menyebabkan rusaknya gedung SMA XI.  Anak-anak yang terlibat sebagian besar anak-anak orang berada.

RUMAH TANGGA(29)              @ Memelihara pernikahan yang sehat.

   “Untuk memelihara pernikahan yang sehat ada beberapa langkah sebagai berikut: Saling mengagumi, berbicara, menyentuh, bermain, tertawa, mendengar, berbakti bersama-sama, saling memuji kwalitas dan bakat khusus yang dimiliki temannya, saling menerima keterbatasan temannya, saling membagikan sukacita dan kekuatan mereka yang paling dalam”.
                   H.M. Siagian, Kutipan utk direnungkan, 07 Desember 2012.

RUMAH TANGGA(30)              @ The first school.

   “From candidate Jimmy Carter’s first campaign speech, August 3, 1976: “The family was the first church.  The family was the first school.  The family was the first government.  If we want less government we must have stronger families, for government steps in by necessity when families have failed..”
                                                @ Doa orang tua.
   “Oh, Bapa di sorga, buatlah saya menjadi orang tua yang lebih baik.  Tolonglah saya supaya mengerti anak-anak saya, untuk mendengarkan apa yang mereka katakan dengan sabar dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan mereka dengan penuh rasa sayang.
   Cegahlah saya untuk menyela perkataan mereka, dan menentang mereka.  Buatlah saya sesopan mungkin kepada mereka.  Berikanlah keberanian kepada saya untuk mengakui dosa-dosa saya terhadap anak-anak saya dan meminta agar mereka memaafkan bila saya mengetahui bahwa saya telah berbuat salah”.
                           Garry C. Myers, Highlights for children


RUMAH TANGGA(31)                           @ Pernikahan ideal.
   Banyak pasangan yang jatuh cinta, lalu menikah dan mengira bahwa tugasnya sudah selesai.  Mereka cendrung merasa bahwa segalanya akan berjalan secara otomatis(berlangsung dengan sendirinya). 
   Kenyataannya tidaklah demikian.
  
   Pernikahan yang sukses tidak datang dengan spontan atau secara kebetulan (by chance).  Sebaliknya pernikahan yang bahagia/pernikahan yang sempurna(ideal) – melibatkan dua orang yang menyelesaikan kesulitan-kesulitan kecil maupun yang besar.  PLATO menggunakan sebuah tangga untuk menggambarkan pertumbuhan dalam hubungan pernikahan.  Dua batang tangga yang tegak lurus disamping mengibaratkan suami dan isteri, dan tiap anak tangga(janjang) menggambarkan sesuatu yang merekatkan dan mengikat mereka bersama-sama dalam persahabatan yang tidak dapat dipisahkan.
   Anak tangga yang paling bawah adalah penarikan pisik(physical attraction), dan anak tangga teratas adalah: Kasih yang murni bagi Allah.  Tiap jenjang pada tangga itu bergantung pada janjang-janjang yang lain(anak-anak tangga lainnya), jadi semua menjadi penting demi memelihara(mempertahankan) kesatuan tangga pernikahan se utuhnya.
   Seseorang telah pernah mendefinisikan PERNIKAHAN sebagai ‘THE TOTAL COMMITMENT OF THE TOTAL PERSON FOR A TOTAL WAY OF LIFE”.
                     Pdt.H.M. Siagian, Kutipan utk direnungkan 18 Des.2012.