Senin, 11 Februari 2013

Praktek Doa




Pendahuluan:
    
   Tak seorangpun dapat hidup suci tanpa doa.  Doa dari Raja Salomo merupakan doa terpanjang dalam Alkitab (1 Raja-raja 8:23-53).  Sebaliknya doa Simon Petrus merupakan doa terpendek dalam Alkitab, hanya satu ayat yang terdiri dari tiga kata dalam Matius 14:30 “Tuhan, tolonglah aku”.
   Kesimpulannya bukan panjang atau pendeknya sebuah doa, namun yang utama ialah doa itu harus lahir dari dalam hati yang tulus dan dilaksanakan dengan iman.

I.             KEPADA SIAPA DOA ITU DISAMPAIKAN?:
·         Kepada Bapa, oleh Roh Kudus dalam nama Yesus Kristus(Roma 8:15,16-27).

-Bapa yang kekal (Mazmur 93:2, 15,26,27; Yes.40:28)
-Bapa yang Maha Kuasa (Maz.21:2; 62:12)
-Bapa yang Maha Tahu (Kejadian 3:5; 1 Sam.2:3).
-Bapa Yang Setia (Maz.146:6)
-Bapa yang Maha Kasih (2 Sam.24:14; 1 Taw.21:13).
-Bapa yang Panjang Sabar (Kej.34:6; Mazmur 15:8).
    II.    BAGAIMANA POSISI KITA DALAM BERDOA?
          Posisi atau sikap tidak seberapa penting dibandingkan dengan sikap hati kita, tetapi Allah memberikan gambaran tentang sikap kita dalam berdoa :
          -Berdiri dalam doa (Mrk 11:25).
          -Duduk didalam doa (1 Taw.17:16-27)
          -Tunduk didalam doa (Keluaran 34:8).
          -Berlutut didalam doa (1 Raja-raja 8:54; Daniel 6:10; Lukas 22:41)
III.          DIMANA SAJA KITA BERDOA?

          -Di kamar seorang diri (Matius 6:6)
          -Di muka umum.
          -Ditempat yang ditetapkan (Gereja)
          -Dimana saja (Matius 18:20).