Pendahuluan:
Apakah anda pernah menonton berita sore yang diakhiri dengan semua
kejahatan dan ketidakadilan di dunia dan dalam keputusasaan bertanya, “Mengapa
Tuhan tidak melakukan sesuatu?. Mengapa
orang jahat dan tidak jujur itu makmur?.
Mengapa mereka terpilih untuk duduk di posisi empuk?.
Apabila Tuhan itu baik mengapa ada kejahatan di dalam dunia?. Dan apabila ada orang jahat mengapa mereka
harus makmur?.
Sebenarnya itu bukan perasaan yang baru.
Seorang raja yang bernama Daud telah merasakan dan telah menulis tentang
hal itu dalam Mazmur 73.
I S I :
Mari kita buka Alkitab kita dalam Mazmur 73:2 “Tetapi aku, sedikit lagi
maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir”.
Pemazmur disini hampir tergelincir dari batukarang iman kedalam lubang
ketidak percayaan atau keragu-raguan.
Dengan kata lain, dia hampir murtad.
Saudara-saudaraku,… Ada 3 perkara yang membuat Daud hampir murtad:
1.
Karena ia
melihat orang jahat itu mujur,
sentosa/makmur. Ayat 3: “Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual,
kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik”.
Bila kita baca selanjutnya, ayat 4 – 9 dia melihat orang-orang jahat itu
makmur. Inilah yang diperhatikan oleh
Daud. Setelah melihat, apakah
selanjutnya yang dia buat?.
2.
Mazmur
73:10-15 –Setelah melihat, ia mulai menimbang. Dia menimbang dengan dirinya sendiri (ayat
2).
3.
Namun
tidak puas dengan menimbang. Dalam ayat
16, dia pun mulai berpikir-pikir.
“Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di
mataku”.
Langkah I
: Hanya melihat. Kita melihat
tetangga kita dan berkata: Oh,…mobilnya sudah ganti dengan Alphard.
Langkah II : Menimbang, dan
Langkah III : Berfikir.
Apakah akibat dari langkah-langkah ini?
1.
Hatinya
jadi penuh dengan sangkaan ( ayat 7)
2.
Menuduh
mereka orang jahat, karena bertambah hartanya (ayat 12).
3.
Mulai
timbul dengki/cemburu (ayat 3).
4.
Mazmur
73:21 –hatinya merasa pahit. Karena
kurang sabar dia lekas marah. Ia suka
marah-marah di rumahnya hanya karena melihat mengapa orang jahat itu makmur.
5.
Ayat
16 “kesulitan dimataku”. Keluar air
matanya. Memikirkan nasibnya, dia mulai
menyesali dirinya.
6.
“Sia-sia
samasekali aku mempertahankan hati yang bersih”(ayat 13).
Percuma aku
beragama, percuma saya ke gereja. Apa
gunanya agama selama ini kalau hidupku begini.
Banyak orang yang beranggapan bahwa orang tidak dapat memperoleh “Hidup
Yang Terbaik” kalau tidak mempunyai uang atau harta.
7.
Ayat
14 “Namun sepanjang hari aku kena tulah”—Hidupnya merasa tersiksa. Orang jahat yang makmur, dia yang merasa tersiksa. Kenapa? Karena “Hidup Yang Terbaik” sudah
hilang daripadanya.
8.
Ayat
2 “Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku
tergelincir”. Hampir-hampir kakiku
menyimpang. Hampir-hampir dia melakukan
korupsi juga seperti tetangganya. Kalau
hampir ada penyakit yang begini, maka kita sedang mendapati bahwa kita sedang
sakit.
Daud sengaja
menuliskan pengalaman ini dalam Mazmur 73, agar kita mendapatkan pelajaran
melalui pengalamannya itu. Tetapi untung
saja hanya NYARIS(hampir). Namun apakah
yang mencegah dia sehingga tidak murtad?.
Mazmur 73:17
“sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan
mereka”.
Jadi sampai ia masuk ke gereja. Dicegah karena dia memasuki rumah Tuhan. Sesudah dia masuk ke tempat dimana Firman
Allah dibahas barulah dia mengerti bahwa ada jalan yang sempit namun itu
membawa kepada hidup yang kekal. Inilah
dasar Kehidupan Yang Terbaik.
Apakah arti tempat kudus Allah?
i.
Itu
tempat umat Tuhan berbakti kepada Tuhan.
ii.
Tempat
dimana Alkitab dibahas sebagai filsafat hidup.
iii.
Tempat
dimana penyerahan hidup diadakan.
iv.
Tempat
untuk bersyukur kepada Allah.
Saudara-saudaraku,…Kemiskinan adalah
merupakan BLESSING IN DISGUISE ( Berkat yang terbungkus).
Setelah Daud menjadikan Firman Tuhan sebagai
kesenangannya maka Daud baru mengerti mengapa orang-orang jahat itu MAKMUR dan
nasibnya sudah tentu.
Mengapa orang sekarang melakukan kejahatan
itu terang-terangan?.
Kita baca Pengkhotbah 8:11 “Oleh karena
hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia
penuh niat untuk berbuat jahat”.
Jadi karena pehukuman Allah itu tidak datang
dengan segera. Kalau seandainya kita
mencuri, begitu mencuri tangan dipotong,…maka apa yang jadi?. Pada zaman Jepang, sistim ini telah dilakukan. Apa yang terjadi?.
Jawabannya, tentu orang takut mencuri karena
hukumannya diberikan dengan segera
Apakah keputusan Daud sesudah SADAR?
i.
Ayat
28 “Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah;…DEKAT DENGAN TUHAN. Dia tinggal dekat dengan Tuhan karena dia
sudah sadar.
ii.
Mazmur
73:23 “Tetapi aku tetap di dekat-Mu;…
Rahasia supaya ia tidak cemburu dengan tetangga oleh sebab melihat
tetangga bertambah makmur—adalah dengan jalan selalu hampir dengan Allah. Dikatakan disini, tetap atau selalu di dekat
Tuhan. Agama itu haruslah dibawa ke
kantor pada waktu kerja atau pada waktu berdagang. Tetangga tentu tahu bahwa kita adalah seorang
Kristen.
Illustrasi:
Pada suatu hari seorang ibu minta tolong
dengan putrinya bernama Nancy untuk mengantarkan se ekor kucing kepada
tetangganya karena mungkin mereka telah mencari-carinya. Nancy berkata kepada ibunya: “Ibu, saya tidak
mau karena di rumah tetangga tersebut ada anjing dan anjing benci kepada kucing”. Ibunya berkata: “Nancy,.. jangan melepaskan kucing itu”. Kemudian Nancy pun menutup mata kucing itu
sehingga dia tidak berontak karena matanya sudah ditutup. Anjing juga tidak mengganggu karena tidak
melihat.
Saudara-saudara,..Kita juga perlu
mendisiplin mata kita. Apabila melihat
kenderaan orang lain maka kita yang dipusingkan.
Untuk memperoleh Hidup Yang Terbaik, kita
juga perlu mensisiplin MATA kita.
Mengapa kita membahas hal ini?.
Karena banyak orang takut kehilangan nama masyhur/ nama yang terkenal
sekarang ini.
Kita sering seperti anak sulung kepada anak yang bungsu. Kita seakan-akan menuntut bahwa agama itu
menuntut berkat-berkat materi.
Banyak diantara umat Tuhan yang menuntut
materi dari Tuhan, padahal Yesus berkata dalam Matius 6:25 “Karena itu Aku
berkata kepadamu: janganlah kuatir akan hidupmu,...Ayat 28 ..”perhatikanlah
bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,….”
Kekayaan itu sebenarnya bagi orang kaya,
mungkin tidak disadari adalah sebagai BEBAN.
Bila kita kaya, banyak pencobaan,yaitu
pencobaan untuk jauh dari Tuhan.
Raja Solaiman,.ia beristeri banyak! Apakah dia sudah cukup puas dengan isteri
banyak itu?. Jawabnya :TIDAK!
Membaca Firman Tuhan, Mazmur 73 ini adalah
suatu kepuasan.
Disini kita ketahui bahwa Daud tidak malu
untuk mengungkapkan rahasiaya agar kita bisa mengambil pengalamannya menjadi
pelajaran bagi kita.
KONKLUSI :
Yesus berkata dalam Matius 6:33 “Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.
Pilipi 2:12 “Hai saudara-saudaraku yang
kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut
dan gentar;..
Kalau kita
seorang yang beragama, marilah kita menghindarkan diri dari memandang,
menimbang dan berfikir/memikir-mikirkan akan mereka. Yang
perlu adalah: APAKAH KITA SELAMAT!.
Kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita !
===hms===