AKIBAT KURANGNYA KASIH SAYANG.
Sejak dari buaian sampai ke liang kubur kita semua memerlukan seseorang untuk dicintai dan seseorang yang dapat mencintai kita.
Memang untuk bertahan hidup, cinta itu sangat diperlukan. Tanpa itu kita dapat kehilangan keinginan untuk hidup, vitalitas mental dan fisik kita bisa menurun serta daya tahan berkurang, dan akibatnya adalah mendatangkan penyakit yang fatal. Apabila kita merasakan cinta maka kita akan memancarkan keceriaan yang mempengaruhi kita baik secara fisik, mental, sosial dan rohani.
Akibat kurangnya cinta , ribuan orang melakukan tindakan bunuh diri setiap tahun. Rumah sakit jiwa dipenuhi dengan para pasien yang tidak lagi mempedulikan dirinya akibat kurangnya kasih sayang.
Di rumah-rumah jompo ribuan ayah dan ibu lanjut usia terlantar tanpa cinta, dan setiap kali menitikkan air mata akibat kurang kasih sayang.
Ketika cinta gagal maka pernikahan menjadi puing-puing dan frustrasi akan melanda mereka yang terlibat maupun mereka yang berada disekitarnya.
Menurut pengamatan Dante : “Cintalah yang membuat alam semesta ini berputar, dan bila kita gagal menggunakan cinta ini dengan tepat maka seluruh kehidupan akan menderita”.
Sesungguhnya, kita semua mendambakan cinta dalam jumlah yang sangat besar. Bahkan, cinta adalah satu-satunya kekuatan yang paling penting yang memberi kita kesejahteraan seutuhnya.
WANITA MEMILIKI KAPASITAS UNTUK MEMBERI DAN MENERIMA CINTA.
Wanita memiliki kapasitas yang besar untuk MEMBERI CINTA DAN MENERIMA CINTA. Sebagai contoh: Kapasitas yang besar dari seorang wanita untuk mencintai :
- Muncul ketika dia mengambil jarum dan benang untuk menambal sehelai kemeja anak atau suaminya yang sobek.
- Di saat dia menyediakan makanan, cintanya bersatu dengan makanan yang dimasaknya.
- Tatkala dia bangun jam dua pagi untuk menyusui, dia melakukannya dengan cinta.
- Bilamana dia mengenakan pakaian pada bayinya, CINTA lah yang mengatur semua gerakannya.
Kapasitas seorang wanita untuk mencintai dapat mengilhami seorang pria sehingga dia bisa mengesampingkan kehidupan yang jahat. Lambaian tangannya ketika mengantar sang suami berangkat kerja di pagi hari dan sambutannya yang hangat saat suami pulang di sore hari membuktikan cintanya itu. Apabila suami merasa lemah dan tanda-tanda kelelahan muncul, cintanya membuat suaminya merasa nyaman dan bersemangat. Ketika kekecewaan melanda dan harapan serta impian suaminya hancur, dia dapat membantu sang suami untuk membangun harapan-harapan baru.
Namun sebagai wanita/isteri, apakah Anda benar-benar memiliki kapasitas cinta yang seperti ini kepada suami Anda?. Kalau belum tunjukkan hal itu sekarang juga kepada pasangan Anda.
Dunia membutuhkan sentuhan lembut, mesra dan penuh kasih sayang dari seorang wanita.
KUNCI HARGA DIRI SEORANG WANITA:
Kaum wanita bukan saja sanggup membagikan kasih sayang yang besar jumlahnya, tetapi sebaliknya juga mampu untuk MENYERAP CINTA. Lord Byron menulis dalam bukunya Don Juan: “Cinta laki-laki adalah bagian lain dari hidupnya, tapi inilah keberadaan atau eksistensi seorang perempuan seutuhnya” (I,194). Dan kunci kepada gudang cintanya sendiri berada di tangan pria yang menawarkan kebahagiaan pernikahan dan rasa aman dengan membalas kasih sayang yang dalam itu.
Ketika seorang pria berpacaran dengan seorang wanita, siang malam dia membanjiri pacarnya itu dengan ucapan/kata-kata cinta dan selalu menunjukkan perilaku yang lembut. Tetapi begitu sudah menjadi isterinya, seringkali pria itu tidak menyadari akan kebutuhan isterinya yang tinggi untuk MERASA DICINTAI tiap-tiap hari SEPANJANG SISA HIDUPNYA.
Jadi jelaslah bagi kita bahwa UNGKAPAN CINTA ROMANTIS setiap hari adalah penting bagi seorang wanita, karena itulah kunci HARGA DIRINYA, KEPUASANNYA DALAM KEHIDUPAN PERNIKAHANNYA, SERTA REAKSI SEKSUALNYA.
Para pria perlu memahami keberadaan seorang wanita. Kebutuhan seorang wanita bukanlah rumah dikawasan elit kota atau perabotan mewah tetapi adalah KATA-KATA PENUH KASIH SAYANG kepada dirinya yang disampaikan oleh suaminya. Perabotan mewah tidak membuat wanita bahagia, tetapi yang membuatnya bahagia ialah MERASA MENJADI SESEORANG YANG ISTIMEWA BAGI KEKASIHNYA/suaminya.
ROMANTISME ADALAH SEBUAH KEHARUSAN:
Kenapa banyak pria yang tidak menyadari kebutuhan wanita akan cinta yang romantis?. Karena selama berabad-abad masyarakat terfokus pada pandangan bahwa kaum wanita hanyalah untuk memenuhi kebutuhan seksual suami mereka. Romantisme mungkin sebagi bonus, tapi bukan sebuah keharusan. Hubungan seperti ini akan membuat wanita sangat frustrasi. Dia rindu menjadi seorang yang istimewa bagi suaminya---yakni untuk dihibur, dihargai, dihormati, dan dicintai.
Perlu kita sadari mulai sekarang ini bahwa dikatakan: kebutuhan seorang wanita akan pemuasan emosionalnya itu sama pentingnya dengan kepuasan seksual bagi seorang laki-laki. Sama tidak adilnya bagi seorang laki-laki untuk mengabaikan kebutuhan istrinya akan cinta yang romantisme dengan penolakan istri terhadap hasrat seksual suaminya.
Hal ini menjelaskan kepada kita, mengapa seorang ibu rumah tangga menghabiskan begitu banyak waktu memikirkan tentang suaminya sepanjang hari. Mengapa satu hari peringatan itu misalnya hari ulang tahun itu lebih penting bagi si istri ketimbang bagi sang suami, dan mengapa dia merasa begitu frustrasi apabila suaminya melupakan kebaikan-kebaikan seperti itu. Dan itulah sebabnya mengapa seorang wanita terus “menghampiri” suaminya ketika pulang pada petang hari yang langsung asyik di balik koran atau di depan TV.
KEBUTUHAN RASA AMAN EMOSIANAL BAGI SEORANG WANITA.
Rasa aman secara emosi adalah tujuan utama dalam hidup seorang wanita. Kesediaan sang suami melakukannya menjadi ukuran dari cintanya dan penghargaannya. Terkadang seorang wanita berharap agar suaminya mau mengerjakan apa yang dia sukai tanpa harus diminta lebih dahulu, misalnya mengganti selang gas, dll. karena hal itu dipandangnya sebagai bukti akan kadar cinta suami yang lebih besar terhadap dirinya. Terkadang istri akan menolak bahwa dia memang menginginkan sesuatu. Dan kalau sang suami hanya berpegang pada apa yang diucapkan istrinya saja, maka istrinya akan merasa terganggu. Karena istri menganggap bahwa dirinya begitu penting bagi suaminya sehingga suami seharusnya sudah mengerti kemauannya dan memenuhi kemauan itu.
Sebagai contoh:
Kesalahpahaman mungkin sering terjadi di kamar tidur sebagai akibat perilaku kewanitaan seperti itu. Suami memperlihatkan keinginan untuk berhubungan intim, tapi istrinya MENJAUH. Karena suaminya berusaha untuk menghargai istrinya maka dia langsung berbalik punggung lalu tidur. Pada saat seperti ini istri akan merasa SAKIT HATI DAN MARAH. MENGAPA?. Dia beranggapan bahwa dirinya begitu menarik bagi suaminya sehingga biarpun dia berpura-pura menolak, suaminya akan terus berusaha dan merayu. Kalau suami tidak ngotot, istri akan berkesimpulan bahwa suaminya tidak lagi mencintainya, maka RASA AMAN EMOSIANALNYA menjadi terancam.
Memang “Permainan” seperti itu kadang menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu para wanita harus belajar bagaimana mengungkapkan kebutuhan mereka dengan cara TERBUKA DAN JUJUR. Dan kaum pria harus menyadari kebutuhan yang besar akan rasa aman di pihak wanita.
PENDEKATAN KAUM PRIA UNTUK MENCINTAI.
Kaum pria memang adalah PECINTA juga dan secara alami memang penuh kasih sayang , tetapi pendekatan mereka untuk mencintai berbeda dari kaum wanita. Adalah suatu kekeliruan yang besar kalau menganggap bahwa sikap kasih sayang laki-laki itu hanya karena bertujuan seks. Cinta laki-laki, mungkin tidak secara langsung terkait dengan perasaannya terhadap seorang wanita, tapi tetap saja itu adalah nyata, hanya dia lebih sering bersikap PRAKTIS dan KURANG ROMANTIS dalam menunjukkan cintanya.
Ketika seorang pemuda mencetuskan pernyataan cintanya, dia mungkin akan membicarakan kepada calon isterinya tentang masa depan keuangan mereka yang cerah yang dianggapnya sebagai bukti cintanya—sama halnya seperti dengan ciuman-ciumannya. Jadi dia buktikan bukan dengan ciuman-ciuman tetapi melalui pernyataan masa depan keuangannya yang cukup baik.
Pendekatan-pendekatan lain bagi pria untuk mencetuskan cintanya:
1. Seorang ayah yang merangkak pelan-pelan kemudian menggelitik tubuh anak perempuannya sambil tertawa, itu bisa menunjukan cinta seorang ayah kepada anak perempuannya.
2. Seorang suami memperlihatkan cintanya dengan membelikan mesin cuci baru , sepasang sepatu kecil untuk anaknya yang masih kecil, atau gaun baru untuk istrinya.
3. Laki-laki yang menabung uangnya merencanakan masa depan untuk orang-orang yang dikasihinya. Bagi seorang wanita mungkin menganggap hal ini sebagai keperluan tetapi bagi laki-laki, ini juga adalah CINTA.
4. Seorang suami pulang dengan uang gaji pada akhir bulan dan menyerahkan seluruh pendapatannya demi kebutuhan keluarga.
5. Ketika seorang pria membukakan pintu mobil untuk istrinya, membantu dia masuk dan keluar kendaraan, lalu menggandeng tangannya sambil berjalan. Ini adalah bagian dari unsur cinta dari kaum pria.
Jadi, meskipun hanya sedikit laki-laki yang sanggup untuk mengelus-elus kaki wanita, tetapi mereka menunjukkan cinta mereka dengan cara-cara yang TENANG DAN RASIONAL.
Cinta yang mendorong seorang laki-laki untuk bekerja, membuat rencana, berkorban, menabung, mengejar kemajuan, dan berusaha. Adalah karena cinta maka dia meninggalkan masa lajangnya dan menikah, menerima tanggungjawab menyediakan kesejahteraan kepada istri dan anak-anaknya yang lahir kemudian, dan menanggalkan hartanya yang paling berharga –yakni kebebasan.
Oleh karena itu para wanita harus mengetahui bahwa tidak ada batasnya cinta yang dapat diterima seorang wanita dari seorang pria bilamana si istri itu mau belajar membuka pintu kepada hati suaminya, karena istri dapat menyediakan suasana emosi yang tepat bagi suaminya agar dengan bebas dapat menunjukkan perasaannya dan berani membagi cintanya juga kepada suaminya atau pasangannya.
CINTA SEJATI
Sudah kita tegaskan sebelumnya bahwa cumbu rayu(romans) adalah komoditas yang diperlukan dalam pernikahan dewasa ini, namun CINTA jauh lebih berarti ketimbang perasaan yang diungkapkan dalam tindakan kasih sayang. Tetapi keduanya itu adalah penting. Dr. Carl Menninger, seorang psikiater besar, menyatakannya seperti ini: “Kita bukanlah jatuh cinta; melainkan bertumbuh terhadap cinta.”
Cinta dalam pernikahan mematangkan kedua pasangan itu untuk menerapkan asas cinta dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, CINTA SEJATI itu adalah melampaui perasaan cinta dan menjadi suatu dasar atau asas yang harus dipraktikkan. Kita tidak boleh hanya berharap untuk diperlakukan dengan cinta dan perhatian, tetapi kita harus BERTINDAK dengan cinta dan perhatian.
Memang saudaraku, mungkin sukar bagi kita mengungkapkan cinta kita secara konsisten(terus menerus) setiap hari. Tidak banyak diantara kita yang merasa senang untuk berlaku lembut, bijak, penuh perhatian, dan siap menolong setiap hari dalam kehidupan kita. Oleh sebab apa?. Oleh sebab perasaan kita mudah berubah. Mungkin oleh makanan yang kita makan, oleh karena cuaca, penyakit, reaksi dari pasangan kita ataupun sejumlah faktor yang lain. Karena perasaan itu tidak stabil maka orang yang menganggap bahwa cinta itu adalah suatu perasaan akan membuat kasih sayang itu juga menjadi tidak stabil.
Memang perasaan adalah bagian dari cinta. Cinta itu tidak akan menarik atau menyenangkan jika kita tidak memiliki “perasaan itu”. Sesungguhnya penarikan pertama antara kedua pribadi itu utamanya terletak pada perasaan, dan hubungan cinta akan sulit terjadi kecuali timbul rasa cinta. Namun demikian,..dalam pernikahan sebagian dari perasaan mula-mula dari cinta yang masih muda itu menurun.
Pada saat-saat seperti ini kita harus menjalankan prinsip cinta yang diperagakan. Dengan melaksanakan prinsip-prinsip cinta, maka cinta yang masih muda itu dapat bertumbuh matang menjadi cinta yang lebih sejati yang akan mempertautkan kedua hati dan hidup bersama-sama –untuk melawan perasaan-perasaan yang negatif.
ASAS-ASAS CINTA YANG SEJATI
Mari kita coba pelajari tentang 6(enam) asas-asas cinta yang sejati.
1. Cinta sejati meliputi sebuah komitmen. Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri yang tercermin dalam tindakan kita. Oleh karena itu janji harus dipertahankan sampai akhir. Untuk berada dalam hubungan yang berkomitmen, komitmen pertama yang harus kita lakukan adalah komitmen kepada diri sendiri, jujur pada diri sendiri. Belajar untuk mengasihi diri sendiri adalah kunci untuk menyembuhkan ketakutan akan komitmen. Saat kita mengasihi diri sendiri, kita akan di isi dengan cinta dan Anda akan memiliki lebih banyak cinta untuk dibagikan kepada pasangan Anda.
Komitmen merupakan sebuah kemantapan hati untuk melakukan sesuatu/hal yang sangat penting dan urgent. Kepada suami/istri, disanalah komitmen cinta kita berlabuh. Tidak ada tempat lain yang lebih aman dan nyaman selain biduk rumah tangga yang dijalin bersama. Komitmen merupakan janji, malah lebih dekat dengan sumpah. Komitmen melibatkan akal dan perasaan, ketika keduanya menyatu dalam suatu ikatan pernikahan yang kudus.
Cinta akan berhasil kalau kita memeliharanya dalam suatu komit-
men seumur hidup. Ada sebuah sanjak komitmen dan cinta sebagai berikut: “Disaat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya. Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya. Disaat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah selalu saat terindah bersamanya. Disaat kamu ingin menduakannya, bayangkan jika dia selalu setia. Disaat kamu ingin membohonginya, ingatlah saat dia jujur padamu”.
2. Cinta sejati tidak bersyarat. Sebuah cinta yang mengandung syarat itu bukanlah sejati. Cinta suami kepada istrinya bukan didasarkan jika sang istri membuat rumah dalam keadaan bersih dan rapi sepanjang waktu. Atau sebaliknya sang istri baru mau memenuhi kebutuhan seks suaminya bila suaminya itu melaksanakan kewajiban-kewajiban sebelumnya atau memenuhi standar-standar perilaku tertentu. Pertunjukan yang sempurna dari cinta tanpa syarat tidak konsisten dengan perilaku manusia. Kelemahan-kelemahan emosional dan psikologis menghalangi kita untuk samasekali bebas membagikan cinta tanpa syarat kepada orang lain. Namun cinta tanpa pamrih menyediakan sesuatu yang ideal terhadap mana kita bisa berusaha.
3. Cinta sejati berusaha memenuhi kebutuhan orang lain.
Disini ada sebuah “ujian cinta “ : Seseorang harus bersikap lembut sekalipun pasangannya telah berbuat sesuatu hal yang tidak bijaksana. Abila kita dapat mengabdikan diri untuk memenuhi kebutuhan orang lain meski kebutuhan kita sendiri terabaikan, berarti kita sedang menunjukkan cinta sejati.
4. Cinta sejati menyanggupkan kita untuk mencintai diri sendiri.
Alkitab menyuruh kita untuk mencintai sesama seperti diri sendiri. Hal ini jelas : Apa pun yang kita ingin lakukan demi orang lain harus juga kita lakukan kepada diri sendiri. Dalam hubungan pernikahan, ini berarti bahwa kita berbuat demi pasangan kita apa yang juga kita perbuat untuk diri sendiri. Namun harus kita ketahui bahwa mencintai diri sendiri tidak harus berarti kesombongan ataupun tekebur. Sebaliknya itu perasaan aman berkat adanya rasa kecukupan. Bilamana seseorang memiliki harga diri seperti itu, maka dia menghargai martabatnya sendiri.
5. Cinta yang sejati membiarkan orang lain menjadi dirinya sendiri.
Cinta tidak ingin menang sendiri. Jadi, cinta yang sejati itu mengakui keunikan pribadi di mana suami-istri memberi kebebasan kepada pasangannya untuk menjadi dirinya sendiri. Tidak berusaha untuk menguasai ataupun memanipulasi orang lain. Hal itu juga berarti bahwa kita memelihara kebebasan pasangan kita untuk merenungkan pemikirannya sendiri, menjaga perasaannya sendiri, dan membuat keputusannya sendiri.
6. Cinta sejati itu abadi. Cinta tidak pernah gagal. Agar tidak rapuh, maka diperlukan disiplin diri untuk benar-benar mencintai seseorang. Jangan pernah lupa definisi tentang pernikahan ialah: “komitmen seutuhnya dari pribadi yang utuh demi kehidupan seutuhnya.” Kata kuncinya disini adalah komitmen, yang pada gilirannya menghasilkan keabadian. Jangan biarkan perasaan dan keadaan mengubah cinta Anda. Perasaan romantis bisa saja luntur, namun cinta sejati diantara pasangan biarlah selalu mengikat pasangan itu melalui masa-masa sulit. Rahasia untuk mempraktikkan prinsip-prinsip sejati itu ialah tidak mementingkan diri.
Supaya dicintai haruslah mencintai. Tuhan berkata: “Berilah maka kepadamu juga akan diberi,”, dan pengajaran ini berlaku juga dalam pernikahan. Jika Anda ingin memiliki hubungan yang saling mencintai, mulailah lebih mencintai pasangan Anda. Gantinya menunggu sampai pasangan Anda yang menunjukkan rasa sayang pada Anda, biarlah Anda yang memulainya. Cari tahulah apa yang diinginkan pasangan Anda dan mulailah memenuhi hal itu sekarang!.
TUHAN MEMBERKATI !
Daftar Pustaka
- Pelt van Nancy, The Compleat Marriage (terj.) Bandung: Indonesia
Publishing House, 2006.