Kualitas sebuah bangsa sangat bergantung pada kualitas keluarga sebagai
unit sosial terkecil masyarakat. Namun
potret keluarga Indonesia saat ini (2012) masih memprihatinkan karena
meningkatnya perceraian.
Menurut berita yang dilaporkan lewat www.beritasatu.com,
kamis 19 Juli 2012:
“Ketua Bidang perempuan DPP PKS Anis Byarwati dalam rangka peringatan
hari keluarga tahun 2012 di Jakarta menjelaskan bahwa tingkat perceraian paska
remormasi, naik hingga 4-10 kali lipat dibanding masa sebelumnya.
Tahun 2009 tercatat 250 perkara perceraian. Ironisnya, 70% kasus perceraian di pengadilan
agama adalah gugatan cerai dan dalam hal ini pihak isteri yang meminta
cerai. Dibandingkan negara Islam di
dunia, tingkat perceraian di Indonesia paling tinggi setiap tahunnya.
Disintegrasi ini terjadi karena faktor pendukung kekokohan keluarga
belum sepenuhnya diperoleh keluarga Indonesia.
Diantaranya pembekalan calon pasangan yang akan menikah tentang
bagaimana membentuk kelurga solid dan kokoh masih sangat minim. Menurut data yang diberikan oleh Dirjen Bimas
Islam, di Indonesia hanya 7 menit pasangan yang mendapatkan nasehat perkawinan,
itupun dilakukan saat berhadapan dengan penghulu”.
“Bagaimana keadaan di Amerika Serikat?.
Kendati disana lebih banyak jumlah perempuan yang berpendidikan tinggi,
ini tidak mengubah tingkat perceraian di negara paman Sam tersebut. Menurut data American Academy of Matrimonial
Lawyers(AAML), angka perceraian di Amerika Serikat relatif konstan. Selama 10 tahun terakhir ini, tingkat
pereraian di A.S. berkisar antara 46-53%. “Tidak terlalu bayak perubahan”, kata
presiden AAML Alton Abramowitz seperti dikutip Reuters, Senin 14 Mei 2012.
Saudaraku,..Mengapakah problema rumah tangga itu semakin menghebat
dewasa ini?. Bukan hanya di Indonesia atau
di Amerika, disegenap penjuru dunia, problema rumah tangga semakin
meningkat. Siapakah pemain atau aktor dibelakang
tirai?. Iblis mengetahui bahwa waktunya
sudah singkat. Kristus tidak lama lagi
akan datang untuk menyelesaikan segala persoalam umat manusia. Setan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menarik
dan mempengaruhi sebanyak mungkin umat manusia agar menyangkal Tuhan.
Tuhan melalui hamba-Nya telah menuliskan puluhan tahun yang lalu tentang
keadaan dunia sekarang ini. Nabi Tuhan menulis
sebagai berikut: “Adalah usaha setan yang sudah dipelajari masak-masak untuk
merusakkan lembaga pernikahan untuk melonggarkan ikatan-ikatannya serta
mengurangi kesuciannya. Sebab tidak ada
jalan lain yang lebih pasti daripada itu yang dapat merusakkan citra Allah
kepada manusia dan membuka pintu bagi kesengsaraan dan kejahatan. Menjelang akhir sejarah dunia ini Setan akan
bekerja dengan daya upaya yang ada padanya dengan cara penggodaan yang sama
dengan yang digunakannya untuk menggoda umat Israel dahulu kala langsung
sebelum mereka masuk ke tanah
perjanjian. Ia akan memasang perangkap
untuk orang-orang yang menyebut dirinya memelihara segala hukum Allah dan yang
sudah hampir di tapal batas Kanaan Surgawi”,
E.G.
White, Rumah Tangga Advent, 327,329.
Kutipan di atas mengatakan bahwa tidak ada jalan yang lebih pasti bagi Setan
untuk mengacaukan rencana Tuhan dari pada menggoncangkan rumah-rumah tangga di
dunia ini. Itu masuk akal, karena
jikalau rumah-rumah tangga itu sudah hancur lebur, maka suami maupun isteri
tidak akan mempunyai perhatian cukup terhadap kedatangan Kristus Yang Kedua
Kali dan anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga yang selalu bentrok akan
menjadi sampah dan perusak masyarakat.
Dunia ini dipenuhi dengan rumahtangga-rumahtangga yang pecah. Sebagai akibatnya, jutaan orang muda jatuh
menjadi alat di tangan Setan, karena mereka tidak memperoleh didikan yang layak
dari orang tua.
Semoga para orang tua sadar akan hal ini dan waspada.