Pendahuluan:
Kehidupan dalam pernikahan disamakan dengan suatu perjalanan melintasi
pedesaan dimana terdapat daerah-daerah yang tanahnya mendaki dan menurun,
jalan-jalannya ada yang tidak rata, terkadang ada juga yang mulus serta
berkelok-kelok.
Kerapkali suami-isteri memulai perjalanan tanpa disertai dengan PETA
yang lengkap atau tanpa mengetahui sedikitpun jalan yang akan dilalui dan juga
tentang cuaca buruk yang mungkin akan terjadi, yang kesemuanya itu dapat
mempengaruhi perjalanan mereka.
Saudaraku,…
Pernikahan adalah merupakan sebuah perjalanan mencapai ke intiman.
Sudah barang tentu, masing-masing mencoba untuk memperoleh bantuan yang
Allah telah sediakan untuk mengatasi kehancuran.
Pembahasan:
Pelajaran kita saat ini adalah untuk
memberikan MENU PERTUMBUHAN PERNIKAHAN atau ide-ide untuk menambah rasa cinta
kasih serta memperbesar penyerahan diri dalam sebuah pernikahan.
ADA 6 MASA yang khusus yang akan dijalani dalam sebuah kehidupan pernikahan antara lain:
1.
Masa
Berharap :
Hampir semua pasangan suami-isteri memulai
perjalanan mereka dengan membuat asumsi atau pengharapan masing-masing tentang,
seperti apakah kehidupan mereka jadinya kelak.
Apakah tugas yang paling utama pada masa ini?. Jadi tugas yang utama pada masa ini ialah:
i.
Mengenali hal-hal apa saja yang diharapkan oleh kedua
pasangan tersebut.
ii.
Meng-evaluasi
apakah yang diharap-harapkan itu realistik dan masuk akal.
2.
Masa-masa
berusia 20-30 tahun:
Pasangan suami-isteri di masa ini sedang memulai
suatu kehidupan yang tenang. Saat ini
adalah masa untuk mencurahkan kekuatan mereka dalam jumlah yang amat besar
untuk KARIR, dan lain-lain.
3.
Masa-masa
berusia : 40 dan 65 tahun:
Kaum pria yang berusia di antara 45 dan 65
tahun, letih akan tekanan atau stress ditempat pekerjaan. Sikap yang dapat menyesuaikan diri adalah
penting didalam tahap ini, yaitu untuk dapat menerima dengan baik apa yang
mungkin dan apa yang tidak mungkin atau mustahil terjadi.
Inilah masanya untuk belajar sabar, tahan
menderita serta merasa puas dengan apa yang ada.
4.
Masa/tahap
Sarang Yang Kosong:
Hal ini terjadi pada saat anak-anak semua
sudah bertumbuh dewasa dan meninggalkan rumah.
5.
Masa
Pengambil- alihan PERAN:
Di masa ini kita menjadi orang tua bagi
orang tua-orang tua kita yang sudah
ber-usia lanjut dan mengurus mereka dengan baik.
6.
Masa
kematian dari seorang yang kita kasihi, apakah menjanda atau duda.
Saat ini adalah menyelesaikan proses
pemulihan dari hati yang berduka.
Mengadakan penyesuaian untuk hidup, tanpa teman hidup lagi dan menjalani
hidup baru dengan segala macam tanggung-jawab serta segala
kemungkinan-kemungkinan yang baru pula.
Namun demikian jangan lupa untuk tetap
menambah rasa cinta kasih didalam hubungan pernikahan kita. Bagaimana caranya?
MUJIJAT
PERNIKAHAN:
Mari kita baca dan renungkan bersama kisah
didalam Yohanes 2:1-11.
Dalam peristiwa ini Yesus sedang menghadiri
sebuah pesta perkawinan di Kana.
Kehadiran Yesus dalam upacara jamuan makan pesta perkawinan ini
menunjukkan bahwa Yesus adalah seorang yang memiliki sifat suka
ber-sosial. Dia telah diundang dan
menyukai hal tersebut.
Urusan pekerjaan kerajaan-Nya yang sibuk
dilakukan tiap hari tidaklah menghentikan Dia untuk mengikuti acara-acara ramah
tamah dalam suatu acara resepsi pernikahan, suatu acara dimana keluarga,
tetangga dan anggota masyarakat lainnya bisa saling berjumpa. Letak persoalannya adalah soal kehabisan
anggur. Masalah kehabisan anggur ini
pastilah menimbulkan rasa malu, jika apa yang mereka hidangkan tidak
lengkap.
Ada kemungkinan Maria adalah kerabat
mempelai itu, sehingga ia terlibat dalam urusan konsumsi di pernikahan itu, dan
ia datang kepada Yesus untuk menceritakan bahwa persediaan anggur sudah habis.
Apa yang terjadi dalam pesta pernikahan itu
merupakan sebuah mujizat atau kejadian ajaib yang sifatnya supranatural. Air tawar mendadak berubah menjadi anggur,
dan anggur yang berkualitas lagi (Yohanes 2:9-10). Itu murni merupakan sebuah mujizat.
Semua itu menunjukkan betapa Tuhan ingin
menyatakan mujizat untuk pernikahan Anda.
Tuhan bukan hanya ingin menolong pernikahan anda secara ajaib, namun
membuat pernikahan ada indah penuh makna.
*Kehadiran Yesus mengubah sesuatu yang
mestinya menimbulkan rasa malu menjadi pujian dan penghormatan.
Kehadiran
Yesus di tengah-tengah pesta perkawinan di Kana menjadi jaminan sukacita bagi
tuan rumah dan banyak orang yang hadir di sana.
Yesus dengan rela hati mau
membantu orang ketika menghadapi kesulitan dan masalah. Keikut sertaan-Nya kepada pergumulan
kehidupan manusia dan memberi jalan, bahkan bertindak sebagai penyelamat,
mengubah yang semestinya menimbulkan rasa malu, menjadi pujian dan
penghormatan.
KESIMPULAN :
Kehadiran Yesus yang mengubahkan tentu menjadi dambaan kita semua.
Baiklah kita mengintrospeksi diri, apakah kita sudah mengundang-Nya
dalam rumah tangga kita?. Jangan ragu lagi,
undanglah Yesus dalam kehidupanmu, pernikahanmu, rumah tanggamu dan biarkanlah
Dia melakukan sesuai dengan cara-Nya, dengan demikian rasa cinta kasih semakin bertumbuh atau kian
bertambah dalam rumah tangga Anda.
Pernikahan telah di rusak oleh
dosa, namun Injil bertujuan memulihkan kesucian dan keindahannya.
Tuhan kiranya memberkati rumah tangga kita!.