Pendahuluan:
Tak seorangpun dapat hidup suci tanpa
doa. Doa dari Raja Salomo merupakan doa
terpanjang dalam Alkitab (1 Raja-raja 8:23-53).
Sebaliknya doa Simon Petrus merupakan doa terpendek dalam Alkitab, hanya
satu ayat yang terdiri dari tiga kata dalam Matius 14:30 “Tuhan, tolonglah aku”.
Kesimpulannya bukan panjang atau pendeknya
sebuah doa, namun yang utama ialah doa itu harus lahir dari dalam hati yang
tulus dan dilaksanakan dengan iman.
I.
KEPADA
SIAPA DOA ITU DISAMPAIKAN?:
·
Kepada
Bapa, oleh Roh Kudus dalam nama Yesus Kristus(Roma 8:15,16-27).
-Bapa yang
kekal (Mazmur 93:2, 15,26,27; Yes.40:28)
-Bapa yang
Maha Kuasa (Maz.21:2; 62:12)
-Bapa yang
Maha Tahu (Kejadian 3:5; 1 Sam.2:3).
-Bapa Yang
Setia (Maz.146:6)
-Bapa yang
Maha Kasih (2 Sam.24:14; 1 Taw.21:13).
-Bapa yang
Panjang Sabar (Kej.34:6; Mazmur 15:8).
II.
BAGAIMANA POSISI KITA DALAM BERDOA?
Posisi atau sikap tidak seberapa
penting dibandingkan dengan sikap hati kita, tetapi Allah memberikan gambaran
tentang sikap kita dalam berdoa :
-Berdiri dalam doa (Mrk 11:25).
-Duduk didalam doa (1 Taw.17:16-27)
-Tunduk didalam doa (Keluaran 34:8).
-Berlutut didalam doa (1 Raja-raja
8:54; Daniel 6:10; Lukas 22:41)
III.
DIMANA
SAJA KITA BERDOA?
-Di kamar seorang diri (Matius 6:6)
-Di muka umum.
-Ditempat yang ditetapkan (Gereja)
-Dimana saja (Matius 18:20).