Manfaat Sawi Hijau, diketahui
banyak mengandung serat, vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin B6,
vitamin C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat besi, dan protein. Dengan
kandungannya tersebut, Sawi Hijau berkhasiat untuk mencegah kanker,
hipertensi, dan penyakit jantung; membantu kesehatan sistem pencernaan;
mencegah dan mengobati penyakit pelagra; serta menghindarkan ibu hamil dari
anemia.
Sawi Baik untuk Ibu Hamil, khasiat
sawi luar biasa, mampu menangkal hipertensi, penyakit jantung, dan berbagai
jenis kanker. Manfaat lainnya adalah menghindarkan ibu hamil dari anemia.
Konsumsi sayur-sayuran sudah
menjadi kebutuhan primer karena kandungan gizinya yang sangat tinggi. Menurut
Gladys Block, Ph.D, dari University of California di Berkeley, Amerika
Serikat, konsumsi sayuran hijau secara teratur dapat menyusutkan risiko
penyakit kanker hingga separuhnya.
Dr. Joann Manson dari Harvard
Medical Scholl menyebutkan bahwa konsumsi sayuran hijau dapat menurunkan
risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke, jantung koroner, dan
hipertensi. Salah satu jenis sayuran yang sangat populer di Indonesia adalah
sawi.
Sawi sangat digemari oleh berbagai
lapisan masyarakat. Dalam bahasa Inggris, sawi dikenal dengan istilah
mustard. Dalam perdagangan internasional, sawi dikenal dengan beberapa
istilah, yaitu green mustard, Chinese mustard, Indian mustard, ataupun
sarepta mustard.
Sawi umumnya dimasak dengan cara
ditumis, oseng-oseng, asinan, atau digunakan sebagai pelengkap pada mi ayam,
bakso, dan gado-gado. Sawi termasuk ke dalam genus Brassica, spesies Brassica
juncea.
Cegah Osteoporosis
Sawi banyak mengandung vitamin dan
mineral. Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada sawi tergolong dalam
kategori excellent. Mineral pada sawi yang tergolong dalam kategori excellent
adalah mangan dan kalsium. Sawi juga excellent dalam hal asam amino triptofan
dan serat pangan (dietaryfiber).
Zat-zat gizi yang termasuk dalam
kategori very good pada sawi adalah kalium, tembaga, fosfor, besi, magnesium,
vitamin B6, vitamin B2, dan protein. Komposisi gizi lengkap dari sawi dapat
dilihat pada tabel.
Komposisi Gizi per Satu Cangkir
Sawi
sumber: www.whfoods.org
keterangan: AKG= angka kecukupan gizi.
Kandungan vitamin K pada sawi
sangat tinggi, yaitu mencapai 419,3 mkg per cangkir. Konsumsi satu cangkir
sawi sudah dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin K per hari.
Vitamin K sangat berguna untuk
membantu proses pembekuan darah, sehingga sering disebut sebagi vitamin
koagulasi. Vitamin K mempunyai potensi dalam mencegah penyakit-penyakit
serius, seperti penyakit jantung dan stroke, karena efeknya mengurangi
pengerasan pembuluh darah oleh faktor timbunan plak kalsium.
Vitamin K juga terkait dengan
pengaturan protein tulang dan kalsium di dalam tulang dan darah, sehingga
dapat menjaga tulang dari proses osteoporosis. Tanpa peran vitamin K,
osteokalsin sebagai protein tulang tidak dapat bekerja dengan normal.
Vitamin K juga dapat digunakan
untuk menangani kanker karena dapat bertindak sebagai racun bagi sel-sel
kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel yang sehat.
Fungsi lain dari vitamin K adalah
dalam mencegah penyakit alzheimer, pengontrolan kadar gala darah, serta
mencegah sitokin, pembawa pesan yang berperan dalam menyebabkan pembengkakan
sambungan tulang saat penuaan terjadi.
Kadar vitamin A pada sawi juga
sangat tinggi. Konsumsi 1 cangkir sawi cukup untuk memenuhi 84,9 persen
kebutuhan tubuh akan vitamin A per hari. Vitamin A berperan menjaga kornea
mata agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu
cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu
mencegah terjadinya infeksi.
Kekurangan vitamin A membuat sel
epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam air
dan bukan mukus. Bila sel-sel epitel mengeluarkan keratin, selsel membran
akan kering dan mengeras, dan bila tidak segera diobati akan menyebabkan
kebutaan.
Kandungan vitamin C pada sawi
hampir setara dengan jeruk. Konsumsi 1 cangkir sawi cukup untuk memenuhi 59
persen kebutuhan tubuh akan vitamin C per hari.
Peran utama vitamin C adalah dalam
pembentukan kolagen interseluler. Kolagen merupakan senyawa protein yang
banyak terdapat dalam tulang rawan, kulit bagian dalam tulang, dentin, dan
vascular endothelium.
Vitamin C sangat penting perannya
dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi
hidraksiprolin dan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen
kolagen penting. Selain itu, vitamin C sangat berperan dalam penyembuhan luka
serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.
Asam Folat
Sawi juga sangat baik bagi ibu
hamil karena mengandung asam folat yang cukup tinggi. Asam folat dibutuhkan
tubuh untuk mengatasi anemia yang sering terjadi pada ibu hamil. Selain itu,
asam folat merupakan koenzim untuk beberapa sistem enzim.
Salah satu peranan asam folat
adalah biosintesis dan pemindahan satu satuan karbon seperti gugus metil.
Dengan demikian memungkinkan terjadinya sintesis metionin, kolin, dan
penambahan gugus metil pada pirimidin sehingga terbentuk timin. Senyawa
terakhir ini merupakan salah satu komponen penting dalam molekul DNA.
Peran asam folat dalam proses
sintesis nukleoprotein merupakan kunci pembentukan dan produksi butir-butir
darah merah normal dalam sumsum tulang. Asam folat juga terlibat dalam proses
oksidasi fenilalanin menjadi tirosin.
Kebutuhan asam folat pada orang
dewasa mencapai 400 mkg perhari. Kebutuhan ini menjadi dua kali lipat pada
ibu yang sedang hamil dan bertambah 50 persen untuk ibu yang sedang menyusui.
Asam folat dan vitamin B6 dapat
mereduksi homosistein di dalam tubuh. Homosistein dapat mencegah terbentuknya
ikatan silang pada kolagen, sehingga tulang menjadi lebih mudah keropos.
Kandungan vitamin E pada sawi dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di
dalam sel. The George Mateljan Foundation (2006) menggolongkan sawi dalam
kategori excellent sebagai sumber vitamin E. Kebutuhan rata-rata vitamin E
mencapai 10-12 mg/hari.
Kandungan vitamin E pada sawi juga
berperan balk untuk mencegah penuaan.
Unggul Serat, Kaya Mineral
Sawi juga memiliki keunggulan
dalam hal serat pangan. Serat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar
kolesterol dan gula darah. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat
asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja.
Semakin tinggi konsumsi serat,
akan semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh. Hal
tersebut secara otomatis akan mengurangi kadar kolesterol. selain untuk
mengendalikan kolesterol, serat pada sawi juga sangat berguna mencegah
diabetes melitus dan terjadinya kanker kolon.
Kandungan mangan pada sawi juga termasuk dalam kategori excellent. Mangan
sangat esensial untuk proses metabolisme tubuh, sedangkan triptotan merupakan
protein utama penghubung antarsaraf dan pengatur pola kebiasaan
(neurobehaviour} yang berdampak kepada pola makan, kesadaran, persepsi atas
rasa sakit, dan pola tidur.
Sawi juga memiliki kalsium yang
sangat baik. Kalsium merupakan salah satu mineral terpenting yang dibutuhkan
tubuh. Konsumsi kalsium kurang dari kebutuhan dapat menyebabkan rapuhnya
integritas tulang dan osteoporosis di usia dini, terutama pada wanita.
Kandungan kalsium yang tinggi pada
sawi dapat mengurangi hilangnya bobot tulang yang biasa terjadi pada usia
lanjut. Tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan oleh rendahnya kadar
kalsium di dalam darah.
Mineral lain yang cukup berarti
pada sawi adalah magnesium. Kandungan magnesium pada sawi sangat
berguna untuk mereduksi stres dan membantu membentuk pola tidur yang baik.
Tangkal Macam-Macam Kanker
Sawi merupakan jenis sayuran yang
sangat bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit, terutama kanker. Hal itu
disebabkan tingginya kadar senyawa fitokimia pada sawi, khususnya
glukosinolat. Di dalam tanaman, glukosinolat bereaksi dengan enzim
mirosinase, menghasilkan komponen aktif indol dan isotiosianat.
Indol dan isotiosianat berfungsi
untuk mereduksi potensi kanker karena kemampuan kedua komponen itu mengatur
enzim yang berfungsi mendetoksifikasi hati. Indol dan isotiosianat juga dapat
menghambat enzim yang dapat menyebabkan terbentuknya senyawa karsinogenik
(penyebab kanker).
Sebuah penelitian yang dilakukan
dari Ohio State University membuktikan bahwa senyawa isotiosianat dapat
menghambat sel kanker. Senyawa ini berasal dari senyawa glukosinolat yang
mengalami perubahan setelah sayuran digigit, dikunyah, dan dicerna.
Dari beberapa hasil studi
epidemologi, Park dan Pezzuto (2002) melaporkan bahwa konsumsi sayuran dari
genus Brassica (termasuk sawi) dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker,
yaitu kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih, dan paru-paru.
Konsumsi tiga porsi atau lebih sayuran tersebut mampu menurunkan risiko
kanker prostat dibandingkan dengan konsumsi hanya satu porsi per minggu.
Dilaporkan juga bahwa konsumsi sayuran Brassica sebanyak 1-2 porsi/hari mampu
menurunkan risiko kanker payudara sebesar 20-40 persen.
Sawi juga bermanfaat untuk
mencegah kanker kandung kemih. Kanker kandung kemih merupakan penyakit yang
paling menakutkan. Tercatat 11.000 orang didiagnosis menderita kanker
tersebut di Inggris dan lebih dari 30 persen-nya meninggal akibat penyakit
ini. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Steven Schwartz dari Ohio
State University membuktikan bahwa senyawa isotiosianat dapat memangkas sel
kanker kandung kemih, khususnya sel agresif yang cenderung cepat menyebar ke
seluruh tubuh.
Sawi juga mengandung sulforafan
yang juga bersifat antikanker. Sebuah publikasi pada Journal of Nutrition
pada tahun 2004 menunjukkan bahwa kandungan sulforafan yang banyak terdapat
pada golongan Brassica sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker
payudara. Paul Talalay, farmakologis dari Johns Hopkins, menegaskan bahwa
sulforafan diketahui mampu meningkatkan produksi enzim fase II di dalam hati.
Enzim ini berperan mengangkut
bahan-bahan karsinogen yang dihasilkan dari senyawa prokarsinogen dan
membuangnya keluar dari sel.
Turunkan LDL, Naikkan HDL
Kandungan vitamin E, betakaroten,
dan vitamin C pada sawi sangat baik untuk mencegah kolesterol dan penyakit
jantung. Ketiga zat tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya
oksidasi kolesterol LDL.
Kandungan vitamin B6, asam folat,
dan magnesium pada sawi juga berpotensi untuk mencegah penyakit jantung.
Vitamin B6 dan asam folat dapat menghambat terbentuknya homosistein, yaitu
suatu senyawa yang mampu menyumbat pembuluh darah sehingga berpotensi
menyebabkan penyakit jantung.
Sebuah studi di Amerika Serikat
pada tahun 1995 menunjukkan bahwa konsumsi asam folat 400 mikrogram per hari
dapat mencegah 28.000 kematian setiap tahun akibat penyakit jantung.
Kandungan magnesium pada sawi juga dapat mencegah tekanan darah tinggi dan
penyakit jantung.
Sawi juga mengandung niasin.
Niasin dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kadar HDL
(kolesterol baik). Niasin berperan dalam merangsang terbentuknya
prostaglandin 12, yaitu hormon yang membantu mencegah pengumpulan agregasi
trombosit. Dengan demikian, niasin dapat memperkecil proses ateroskerosis dan
akhirnya menurunkan kemungkinan terjadinya serangan jantung.
Kurang Baik bagi Penderita Ginjal
Sawi merupakan salah satu bahan
pangan yang banyak mengandung oksalat. Kandungan oksalat yang terlalu tinggi
di dalam tubuh dapat menyebabkan kristalisasi yang menjurus pada terbentuknya
batu. Karena itu, mereka yang mempunyai gangguan terhadap ginjal sebaiknya
menghindari konsumsi sawi yang berlebihan.
Kandungan oksalat dapat menghambat
penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kandungan vitamin C yang tinggi pada sawi
juga akan mendorong terbentuknya oksalat di dalam tubuh.
Sawi juga mengandung goitrogen,
yaitu senyawa yang dapat menghambat fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid
berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroksin dari bahan baku mineral iodium.
Terhambatnya fungsi kelenjar tiroid akan menyebabkan terjadinya goiter
(gondok).
Menurut Cahanar dan Suhanda
(2006), meskipun belum memiliki data ilmiah secara pasti, proses pemasakan
pada sawi dapat menginaktivasi komponen goitrogen. Karena itu, tidak perlu
khawatir mengonsumsi sawi, sepanjang bahan tersebut telah dimasak hingga matang.
sumber:
http://warnadunia.com/manfaat-khasiat-dan-kandungan-sawi
http://richmountain.wordpress.com/flora/sawi/
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||