Pendahuluan:
Ada tiga kata yang biasa dan sederhana yang didalamnya terkandung
sesuatu yang memberikan gambaran keserasian, kerukunan dan damai yang di
impi-impikan oleh banyak orang dewasa ini.
Tiga kata yang biasa dan sederhana itu ialah: KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA !
Inilah yang menjadi judul pembahasan kita pada saat ini.
Pembahasan:
Saudaraku yang kekasih,. Jauh
didalam lubuk hati setiap manusia, apakah mereka itu para ibu, bapak dan anak-anak,
terdapat satu kerinduan untuk menikmati: “Kebahagiaan Dalam Rumah Tangga”. Setiap hari ribuan pasangan pengantin yang
memasuki bahtera rumah tangga untuk kemudian berlayar mengarungi samudera
kehidupan.
Samudera luas yang mereka tempuh kadang-kadang tenang, namun sering
bergelora, menempuh topan, dipenuhi oleh batu-batu karang serta gunung es. Dan amat disayangkan, banyak sekali
bahtera-bahtera rumah tangga itu karam karena membentur batu karang, dan
tinggallah anak-anak yang tidak bersalah sebagai korbannya. Hal ini terjadi oleh karena kurangnya
persiapan yang diadakan sebelum berlayar atau juga karena kurang waspada selama
dalam perjalanan.
Pembicaraan kita pada saat ini dimaksudkan bukan hanya bagi pemuda dan
pemudi yang akan berumah tangga tetapi juga bagi mereka yang sudah lama berada
dalam bahtera rumah tangga. Dimanakah
letaknya kunci kebahagiaan rumah tangga
itu? Agar kita mengetahui dimana
letaknya kunci kebahagiaan rumah tangga itu maka ada tiga hal yang perlu kita
pelajari :
I.
ASAL
MULA RUMAH TANGGA ITU.
Jikalau kita mempelajari firman Allah dengan
teliti maka kita akan menemukan bahwa salah satu lembaga yang paling tua
bukanlah sekolah, bukan gereja dan bukan pula pemerintah tetapi rumah tangga. Setelah Allah menciptakan Adam sebagai
manusia, apakah yang Allah katakan?.
Kejadian 2:18 “Tiada baik manusa itu seorang diri saja, Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”.
Dari ayat ini jelaslah bagi kita bahwa Tuhan
menjadikan manusia bukan untuk hidup seorang diri saja melainkan sebagai mahluk
yang ber sosial dan Tuhan Allah menanamkan dalam diri manusia itu perasaan akan
kebutuhan seorang teman hidup. Mari kita
baca ayat selanjutnya dalam Kitab Kejadian 2:19 – 24 (buka dan bacalah
ayat-ayat ini) yang menerangkan kepada kita asal mulanya rumah tangga itu
adalah dari Allah sendiri.
Saudaraku,…Dengan diberkatinya Adam dan Hawa
oleh Tuhan dalam ikatan pernikahan maka terbentuklah rumah tangga yang
pertama. Jadi rumah tangga bukanlah
hasil ciptaan peradaban atau ilmu pengetahuan manusia melainkan dari Tuhan
sendiri asalnya dan lembaga rumah tangga ini didirikan sebelum manusia jatuh ke
dalam dosa. Oleh sebab itu, rumah tangga
adalah satu lembaga yang suci. Inilah
konsep firman Allah mengenai rumah tangga.
Sekalipun manusia telah berbuat dosa, tetapi
Tuhan tetap menghendaki agar rumah tangga itu menjadi satu pelabuhan yang teduh
ditengah-tengah topan yang membinasakan, menjadi satu tempat yang TERDEKAT ke
sorga bahkan menjadi satu SORGA KECIL di dunia ini. Itulah sebabnya persiapan-persiapan yang
cukup harus diadakan sebelum sepasang muda-mudi memasuki jenjang rumah tangga,
karena syarat penting yang harus dipenuhi lebih dahulu adalah kematangan
jasmani, kedewasaan dalam pikiran serta rohani.
II.
KESADARAN
AKAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING ANGGOTA KELUARGA:
Inilah
hal yang perlu kita ketahui sebagai
kunci yang kedua kebahagiaan rumah tangga.
Tuhan yang telah membentuk rumah tangga yang pertama, Tuhan yang sama
itu pula yang telah menggariskan dalam firman-Nya adanya tanggung jawab
masing-masing anggota keluarga.
1.
Tanggung
jawab isteri:
Marilah
kita lihat tanggung jawab isteri yang pertama:
Epesus
5:22 -24 “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada
Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu”.
2.
Tanggung
jawab suami:
Terdapat dalam Epesus 5:25 :”Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengashi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya”.
3. Tanggung jawa anak-anak:
Terdapat dalam Epesus 6:1-2 “Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu – ini adalah
suatu perintah yang penting,..”
Inilah rule of the game (aturan main) yang
perlu diperhatikan.
Banyak rumah tangga yang menjadi keruh
suasananya oleh karena ada diantara anggota keluarga itu yang melanggar aturan
main yang digariskan dalam firman Allah ini.
Para isteri,..gantinya tunduk kepada
suami, namun sebaliknya ingin menguasai segala urusan rumah tangga…atau mungkin
suami,..gantinya mengasihi isterinya tetapi sebaliknya telah berbuat sekehendak
hati terhadap isterinya atau anak-anak,
gantinya menghormati serta mentaati perintah orang tua didalam Tuhan namun
sebaliknya pula telah mendurhaka.
Jadi
jelaslah bagi kita bahwa rumah tangga akan bahagia hanya bilamana aturan main
itu ditaati.
Saudaraku,…Kasih haruslah menjadi landasan
dari rumah tangga itu. Rumah Tangga
bahagia bukan berarti rumah tangga yang samasekali bebas daripada
persoalan-persoalan atau perbedaan pendapat antara ibu-bapa dan anak-anak. Kita menyadari bahwa semua rumah tangga,
baik yang baru maupun yang sudah lama berdiri pasti mempunyai masalah
sendiri-sendiri.
Untuk mengatasi hal ini, masing-masing harus
tetap belajar untuk saling menyesuaikan diri, saling mengerti satu dengan yang
lain karena rumah tangga adalah satu sekolah darimana kita tidak akan pernah
ditamatkan.
III.
KEBAKTIAN
KELUARGA.
Inilah hal yang ketiga yang perlu kita ketahui sebagai kunci kebahagiaan
rumah tangga bahagia.
Kita mungkin akan menemui persoalan keuangan, masalah anak yang tidak
dapat dikendalikan lagi ataupun kesulitan-kesulitan lainnya yang seringkali
menekan perasaan Namun demikian bilamana
KASIH kita jadikan landasan daripada rumah tangga kita, dimana Tuhan dijadikan
sebagai yang terutama maka tidak akan ada satu persoalan bagaimana rumit atau
gawatnya yang tidak dapat diatasi. Untuk
itu maka satu perkara penting yang menjadi keharusan didalam setiap rumah
tangga adalah KEBAKTIAN KELUARGA.
Mari kita baca firman Tuhan yang mengatakan pentingnya hal ini dalam
Ulangan 6:6-9 “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang
dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai
tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah
engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu”.
Saudaraku,…Keluarga yang berdoa dan berbakti bersama-sama kepada Tuhan
akan menjadi keluarga yang bersatu dalam kerukunan. Didalam doa, kita minta supaya Tuhan menjadi
nakhoda atau jurumudi bahtera rumah tangga kita. Bila kemudian rumah tangga ada di tangan
Tuhan, kita akan menikmati damai dan bahagia sekalipun topan menderu atau
gelombang memukul. Sekali acara
kebaktian rumah tangga dilalaikan oleh karena adanya kesibukan-kesibukan lain,
misalnya: suami pergi ke kantor, ibu pergi ke pasar dan anak-anak ke sekolah
tanpa lebih dahulu bersatu dalam doa.
Bila hal ini terus menerus terjadi, ingatlah bahtera rumah tangga kita
ada dalam bahaya.
Saudaraku,…Rumah Tangga bahagia tidak bisa dibeli oleh uang. Hal itu harus di bina oleh masing-masing
anggota keluarga dengan pertolongan Tuhan.
Janganlah hendaknya kita terlalu sibuk dengan usaha, dengan pekerjaan,
dengan karir atau aktifitas-aktifitas lainnya, sehingga mengorbankan Rumah
Tangga.
Konklusi:
Ilustrasi:
Seorang pria sedang mengendarai sebuah mobil merk Ford. Tiba-tiba mobilnya itu mengalami kerusakan
mesin dan mogok. Sejam lamanya ia
berusaha mencari dimana letak kesalahannya, namun sia-sia. Disaat yang menyulitkan itu, ia melihat
sebuah mobil lain datang dan iapun melambaikan tangan untuk meminta pertolongan.
Mobil tersebut berhenti dan dari dalamnya keluar seorang pria yang
kemudian dengan senang hati bersedia menolong.
Dalam sesaat saja mobil Ford tadi hidup kembali mesinnya. Setelah mengucapkan terimakasih, ia bertanya
kepada penolong yang baik hati itu, “Siapakah nama tuan?”. Dengan tersenyum penolong itu menjawab: “Nama
saya adalah HENRY FORD”. Dia mengetahui
seluk mobil itu dengan baik sekali oleh karena dia adalah penciptanya.
Saudaraku,…Tuhan adalah pencipta Rumah Tangga. Ia mengetahui cara-cara yang terbaik untuk
membina Kebahagiaan Rumah Tangga, Ia mengetahui cara-cara untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang timbul didalam rumah tangga.
Untuk itu marilah kita jadikan Tuhan sebagai yang terutama dalam rumah
tangga kita dan mentaati segala peraturan rumah tangga seperti yang telah
digariskan dalam firman-Nya serta biarlah kita menyerahkan rumah tangga kita
dengan segala persoalannya yang timbul setiap hari---dalam kebaktian keluarga.
Hanya dengan demikianlah kita akan menikmati Kebahagiaan dalam Rumah
Tangga. Kiranya Tuhan memberkati rumah
tangga kita!. hms