RUMAH TANGGA (1) *10 Peraturan menjadi Istri yang baik.
“Pada tahun 1620, seorang filosof Yahudi yang bernama Isaac orang Perea, menulis sebuah buku kecil untuk putrinya. Buku tersebut sangat laris di kalangan para wanita Yahudi pada abad ke 17. Buku itu berjudul “The good heart”, isinya antara lain 10 peraturan menjadi isteri yang baik :
1.
Hati-hatilah
bila suamimu marah...jangan tertawa-tawa atau murung, senyum saja dan
berbicara dengan lembut.
2.
Jangan
terlambat menghidangkan makanannya.
Kelaparan adalah sumber utama kemarahan.
3.
Jangan
bangunkan kalau ia masih tidur.
4.
Jagalah
baik-baik uangnya; jangan rahasiakan
masalah-masalah uang daripadanya.
5.
Jangan
bocorkan rahasianya. Jikalau ia
menyombongkan diri, itupun rahasiakanlah !.
6.
Jangan
bersikap baik kepada lawannya atau membenci para sahabatnya.
7.
Jangan
menentang pendapatnya atau memberi kesan bahwa nasehatmu lebih baik daripada
nasehatnya.
8.
Jangan
mengharapkan kemustahilan daripadanya.
9.
Jikalau
engkau mengabulkan permohonannya, ia akan menjadi hambamu.
10.
Jangan
ucapkan sesuatu yang menyakiti hatinya.
Jika engkau memperlakukannya selaku raja, ia akan memperlakukanmu
sebagai Ratu.
Rabbi Morries N. Kertzer, “What is a
Jew”, edisi ke empat (London: Collier McMillian, 1973 p.68).
RUMAH TANGGA(2) *Menjadi
tempat kasih di amalkan.
“Ikatan keluarga itulah ikatan yang
paling rapat, yang paling lemah lembut dan suci dari semua ikatan yang ada
didalam dunia ini. Ikatan itu
dimaksudkan supaya menjadi suatu berkat kepada umat manusia. Maka ikatan itu menjadi suatu berkat
dimanapun sumpah pernikahan itu diadakan dengan hikmatnya, dalam takut akan
Allah, dan dengan pertimbangan yang selayaknya untuk segala tugas
kewajibannya. Tiap-tiap rumah tangga itu
haruslah menjadi tempat kasih di amalkan, suatu tempat dimana malaikat-malaikat
Allah berdiam. Dimana saja ada Kasih
Allah itu dihargakan dalam jiwa, disana akan ada perdamaian, akan ada terang
dan sukacita”.
E.G.
White, Rumah Tangga Advent, hlm.18; Ministry of Healing, p.356,357.
RUMAH TANGGA(3). * Berperaturan tergantung pada ayah dan ibu.
“Apa yang perlu diberikan orang tua
kepada anak-anak?. Tiap-tiap Rumah Tangga Kristen haruslah mempunyai peraturan;
dan seharusnyalah para Ibu-Bapa memberikan
teladan dalam nperkataan, tingkah laku dan kehidupan
mereka satu dengan yang lain, dengan mana mereka memberi contoh menjadi apakah
anak-anak mereka dikemudian hari.
Kesucian dalam perkataan dan ramah tamah Kristen yang benar haruslah
selamanya dipraktekkan. Ajarlah
anak-anak dan orang muda untuk menghormati dirinya sendiri, supaya jujur
terhadap Allah, setia kepada prinsip; ajarkanlah mereka itu supaya menghormati
dan menurut hukum Allah. Prinsip-prinsip
ini akan memerintahkan kehidupan mereka dan akan dijalankan dalam pergaulan
mereka dengan orang lain. Banyak hal tergantung
pada Bapa dan Ibu. Haruslah mereka
mempunyai pendirian yag kokoh dalam disiplin mereka, dan mereka haruslah
bekerja dengan tekun supaya mempunyai satu Rumah Tangga yang berperaturan dan
tepat, sehingga malaikat-malaikat sorga akan tertarik kesana buat mencurahkan
perdamaian dan pengaruh yang harum semerbak”.
E.G.
White, “Rumah Tangga Advent”, hlm.16,17.
RUMAH TANGGA(4) *Buang Perselisihan.
“Apa yang harus kita buang jauh-jauh
dari dalam Rumah Tangga kita?.
Buanglah perselisihan jauh-jauh dari dalam Rumah Tanggamu. Kelemah lembutan dan perdamaianlah yang kita
sukai dalam Rumah Tangga kita”.
E.G.
White, “Rumah Tangga Advent”, hlm.18.
RUMAH TANGGA (5) *Bukan dengan tongkat besi.
Bagaimana kita menjalankan peraturan
dalam Rumah Tangga?.
“Jalankanlah segala peraturan Rumah
Tangga itu dalam kebijaksanaan dan kasih, bukan dengan tongkat besi. Anak-anak akan menanggapi peraturan kasih itu
dengan penurutan sukarela. Ingatlah
bahwa anak-anak bukan hanya memerlukan teguran dan perbaikan, melainkan anjuran
dan pujian, ucapan kegembiraan dalam kemurahan”.
E.G.
White, “Rimah Tangga Advent”, hlm.l8.
RUMAH TANGGA(6) *Dibangkitkan sesuai Perilaku dalam Rumah Tangga.
“Kalau engkau telah merasa orang asing
dan tidak berhasil menjadi orang-orang Kristen yang menurut Kitab Suci,
hendaklah engkau bertobat; karena tabiat yang ada padamu pada masa percobaan
itulah kelak yang akan ada padamu pada
waktu kedatangan Kristus. Kalau engkau
mau menjadi seorang yang saleh di sorga, engkau harus lebih dahulu menjadi
seorang saleh di dunia ini. Ciri-ciri
tabiat yang engkau sayangi ketika masih hidup tidaklah akan di ubahkan oleh
kematian atau oleh kebangkitan. Engkau
akan bangkit dari kubur dengan perilaku yang serupa sebagaimana dinyatakan
didalam Rumah Tanggamu dan dalam masyarakat.
Yesus tidak mengubahkan tabiat itu pada waktu kedatangan-Nya. Pekerjaan mengubahkan haruslah dikerjakan
sekarang. Kehidupan kita setiap hari
menentukan nasib kita di masa datang”.
E.G.
White, “Rumah Tangga Advent”, hlm.539.
RUMAH TANGGA(7) * Komentar atas 3 Yohanes 4.
“Tidak ada sukacita yang lebih besar”= Sukacita yang terbesar memenuhi hati
seorang pekerja Kristen bila dia melihat anggota-anggota gembalaannya berdiri
kuat dalam kebenaran. Dia jauh lebih bahagia daripada bila dia mendengar
keberhasilan mereka hanya di bidang kekayaan atau posisi.
“Anak-anakku” = Ini mungkin menyatakan bahwa Gayus adalah salah seorang
dari orang yang telah ditobatkan oleh Yohanes.
“Hidup dalam kebenaran”=Terus menerus menyusun kehidupan
selaras dengan penyataan karakter Allah seperti yang diberikan oleh Yesus
Kristus.
SDA
Bible Commentary Vo.7, p.695.
RUMAH TANGGA(8) *Cara mendidik anak menurut cara petani.
“Hai orang tua,..dalam mendidik anak-anakmu, pahamilah
pelajaran-pelajaran yang telah diberikan Allah dalam alam. Jika engkau hendak memelihara sebatang pohon
kembang(mawar) ataupun bakung, bagaimanakah engkau akan melakukannya?.
Tanyakanlah tukang kebun dengan proses apa ia berhasil mengurus setiap cabang
dan daun sehingga berkembang dengan indahnya, serta bertumbuh dalam keadaan
sejajar dan manis. Ia akan mengatakannya
kepadamu bahwa bukannya dengan jamahan yang kasar, ataupun dengan usaha secara
keras; karena cara ini hanya akan mematahkan batang-batang yang halus. Hal itu dilakukannya dengan perhatian sedikit demi sedikit, tetapi sering di
ulangi. Ia membasahi tanah, serta
melindungi tanaman yang sedang bertumbuh itu dari tiupan angin kencang dan dari
teriknya panas matahari, dan Allah menyebabkannya bertumbuh subur dan
berkembang dengan indahnya. Dalam
memperlakukan anak-anakmu, ikutilah cara yag digunakan oleh petani itu. Dengan jamahan yang lembut, dengan pelayanan
yang penuh kasih sayang, usahakanlah membentuk tabiat mereka menurut teladan tabiat
Kristus”.
E.G.
White, “Alpha dan Omega, hlm.133.
RUMAH TANGGA(9) @ Sikap Ayah terhadap anak
(Ep.6:4)
(Bacaan:
Kolose 3:21; Maz.103:13).
“Berikanlah sebagian dari waktu senggangmu kepada anak-aakmu;
berkenalanlah dengan mereka; bergaullah dengan mereka dalam pekerjaan dan olah
raga mereka, dan usahakanlah untuk mendapat kepercayaan mereka; peliharalah
persahabatan dengan mereka, terutama anakmu laki-laki. Dengan jalan ini engkau akan menjadi suatu
pengaruh yang kuat untuk kebaikan”. E.G.
White, Ministry of Healing, hlm.391,392.
RUMAH TANGGA(10) @Sikap ibu terhadap anak (Amsal
31:27).
“Kalau saja ibu-ibu menginsyafi pentingnya tugas mereka(sebagai
jantung), sudah tentu mereka akan banyak berdoa sembunyian, menghadapkan
anak-anak mereka kepada Yesus, memohonkan berkat-Nya atas mereka, serta meminta
hikmat untuk menunaikan kewajiban mereka yang suci dengan benar. Biarlah ibu menggunakan setiap kesempatan
untuk membentuk pembawaan dan kebiasaan
anaknya”.
E.G.
White, Adventist Home, hlm.265.
RUMAH
TANGGA(11) @ Bergantung pada kaum perempuan.
“Keadaan tanah air kita di Indonesia
dikemudian hari sebagian besar bergantung pada kaum perempuan Indonesia(ini
merupakan tekad Perikatan Perkumpulan Isteri Indonesia tahun 1930). Tanggal 22
Desember 1928 bukanlah awal pergerakan kaum ibu di Indonesia. Sejarah mencatat nama besar kaum ibu kita:
Martha Christina Tiyahahu; Cut Nyak Dhin; Cut Meutia dan R.A. Kartini”. Harian Kompas, 22 Desember 1979, hlm.IV.
RUMAH
TANGGA(12) @ Tanggung jawab individu
dalam keluarga.
*Kepada para orang tua: Amsal 22:6
:“Didiklah orang muda…
Kolose 3:21: “Tidak menyakiti…
*Kepada anak-anak : Keluaran 20:12:
“Hormatilah…
Efesus 6:1 : “Taatilah…
*Kepada para suami: Efesus 5:25: “Kasihi
isteri.
*Kepada para isteri : Efesus 5:22-23:
“Tunduklah.
Dipersatukan oleh Firman
Allah, Pekan Doa 2001, hlm.28.
RUMAH
TANGGA(13) @ Jadikan harum dengan sikap lemah lembut.
“Suasana yang mengelilingi jiwa para bapa
dan ibu memenuhi seluruh rumah dan dirasakan oleh setiap penghuni rumah tangga
itu.
Ibu bapalah yang menciptakan sebagian besar
suasana lingkungan rumah tangga, maka apabila ada perselisihan paham diantara
ibu dan bapa, anak-anak turut merasakan roh yang sama itu. Jadikanlah rumah tanggamu itu HARUM SEMERBAK
dengan sikap lemah lembut”.
E.G. White, Rumah Tangga Advent,
hlm.16.
RUMAH
TANGGA(14) @ Firman Allah
bagi para suami dan isteri.
1.
1 Korintus 7:3- Suami
harus memenuhi kewajibannya terhadap isterinya (The husband should fulfill his marital duty).
2.
Epesus 5:23 – Karena
suami adalah kepala isteri(For the husband is the head of the wife).
3.
Epesus 5:25- Hai
suami, kasihilah isterimu(Husband, love your wife).
4.
Epesus 5:33-
Kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
5.
1 Petrus 3:7-Hiduplah
bijaksana dengan isterimu.
6.
Kejadian 2:24-
Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya…
7.
Keluaran 20:17-
Jangan mengingini isteri tetanggamu.
8.
Amsal
5:18-Bersukacitalah dengan isteri masa mudamu.
9.
Amsal 18:22- Siapa
mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik.
10.
Matius 19:6-Apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
11.
1 Korintus 7:33-
Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia
dapat menyenangkan isterinya….
12.
1 Korintus 7:10,11-
Seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya dan sebaliknya.
13.
1 Korintus 7:39-
Isteri terikat selama suaminya hidup.
14.
Epesus 5:22- Hai
isteri, tunduklah kepada suamimu(Submit to your husband). 1 Petrus 3:1.
15.
Amsal 12:4- Isteri
yang cakap adalah mahkota suaminya.
16.
1 Korintus 7:4-Isteri
tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya.
17.
Amsal 19:13-
Pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya
menitik.
18.
Amsal 31:10- Isteri
yang cakap lebih berharga daripada permata.
H.M. Siagian,
Kutipan utk direnungkan, 24 Juli 2012.
RUMAH
TANGGA(15) @ Harus menjadi
sorga kecil di dunia.
“Rumah tangga itu harus menjadi satu sorga
kecil diatas dunia ini, satu tempat dimana cinta kasih dipertumbuhkan gantinya
ditindas dengan sengaja.
Kebahagiaan kita bergantung atas
pemeliharaan cinta kasih, belas kasihan dan ramah tamah yang benar terhadap
satu dengan yang lain”.
E.G. White, Rumah Tangga
Advent, hlm.16.
RUMAH
TANGGA(16) @ Jantung
masyarakat.
“Masyarakat terbentuk dari
keluarga-keluarga, dan kepala-kepala keluarga, itulah yang membentuknya.
---Jantung masyarakat, jantung jemaat, dan jantung sesuatu bangsa ialah rumah
tangga. Kesejahteraan masyarakat,
kemajuan jemaat, kemakmuran bangsa, tergantung atas pengaruh-pengaruh rumah
tangga”.
E.G. White, Rumah Tangga
Advent, hlm.15.
RUMAH
TANGGA(17) @ Yang menjadikan
rumah tangga senang.
“Jangan sekali-kali dilupakan bahwa
engkaulah yang menjadikan rumah tangga itu senang dan berbahagia bagi dirimu
sendiri dan bagi anak-anakmu oleh menghargai sifat-sifat Juruselamat. Kalau engkau membawa Kristus kedalam rumah
tangga, engkau akan mengenal yang baik daripada yang jahat. Engkau akan menolong anak-anakmu menjadi
pokok-pokok kebenaran yang mengeluarkan buah roh. Kesusahan mungkin menyerang, tetapi inilah
nasib umat manusia. Biarlah kesabaran,
pengucapan syukur dan kasih itu memeliharakan sukacita dalam hati meskipun hari
mendung dan gelap”.
E.G. White, Rumah Tangga
Advent, hlm.17-18.
RUMAH
TANGGA(18) @ Tidak bermain
dengan pencobaan.
“Keluh kesah Hosea terhadap tindakan Gomer
kepada anak-anaknya –supaya kembali kerumah”.
Hosea 2:1- Imbauan ibumu…bujuklah supaya menghentikan persundalannya,
berhenti menyodorkan dirinya kepada orang-orang lain. Supaya membujuk Gomer untuk mengakhiri
hidupnya yang jahat, lalu kembali ke rumah selaku seorang isteri dan ibu yang
sejati. DOSA –selalu menimbulkan
kepiluan hati. (Dengan hati yang disayat-sayat Hosea katakan itu kepada
anak-anaknya). “Guna melindungi kesucian kita, kita harus waspada dan
berdoa. Menjaga kestabilan penguasaan
diri dan kesucian—Roh yang membujuk-bujuk itu tidak akan dapat mempengaruhi
kita. Barangsiapa yang tidak BERMAIN
DENGAN COBAAN akan memperoleh kekuatan untuk melawan cobaan itu”. My Life Today, hlm.72.
RUMAH
TANGGA(19) @ Jangan
terpecah-pecah.
“Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu
berkata kepada mereka: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan
setiap kota atau Rumah Tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan”.
(Matius 12:25).
Markus 3:25 “Jika suatu rumah tangga
terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan”.
Lukas 11:17 “Rumah tangga yang
terpecah-pecah, pasti runtuh”.
“Setiap kerajaan” –Satu bangsa dimana
terjadi perang saudara, tentu lemah dan tidak dihormati bangsa-bangsa lain.
“Rumah Tangga” –Wilayah yang berada dibawah
tanggung jawab kita.
SDA Bible Commentary, Jld.5
hlm.394.
RUMAH
TANGGA(20) @ Perlunya melatih
anak.
“One mother said, ten years from now who
will remember the kind of clothes I wore, how old my car is, or the way my home
was furnished?. But every one will
notice how I trained my children”.
(Seorang ibu pernah berkata: sepuluh tahun
dari sekarang ini, siapakah yang mengingat jenis pakaian yang saya telah pakai,
bagaimana caranya rumah saya diperlengkapi dengan perabot rumah?. Tetapi setiap orang akan memperhatikan bagaimana
saya telah melatih anak-anak saya”.)
Literature Evanglelist,
Januari-Pebruari 1985, hlm.6.
RUMAH
TANGGA(21) @ Manfaat cerita
Alkitab bagi anak.
“A five year old boy said, Mom,…do you know
why I like to have you read a story every night from the Bible story?. You see, mom…they help me to forget all those
bad things I heard on the street during the day!”.
(Seorang bocah cilik lelaki berumur lima
tahun berkata kepada ibunya.
Mama,…apakah mama ingin mengetahui mengapa saya setiap malam menyukai
dan meminta agar mama sudi membacakan sebuah cerita dari buku cerita
Alkitab?. Tahukah mama, bahwa hal itu
telah menolong saya untuk melupakan perkara-perkara buruk yang telah saya
dengar di jalanan sepanjang hari!”.)
Literature Evangelist,
Jan-Febr.1985, hlm.6.
RUMAH
TANGGA(22) @ Perlunya
dukungan kasih didalam keluarga.
“Dr Sheldon Cohen dan rekan-rekannya dari
Universitas Carnegie –Mellon dan Universitas Pitsburgh mempelajari apakah
ikatan sosial (mengasihi satu sama lain) bisa menolong melindungi tubuh manusia
terhadap penyakit infeksi. Para relawan yang sehat (berumur 18-55 tahun)
diberi tetes hidung yang berisi RHINOVIRUS(virus yang menimbulkan selesma). Lalu ditetapkanlah 12 jenis hubungan social
(hubungan dengan pasangan, orang tua, mertua, anak-anak, anggota keluarga,
tetangga, teman-teman, teman sekerja, teman sekolah, kelompok sosial, kelompok
rekreasi, kelompok profesi dan kelompok agama).
Mereka yang memberikan dukungan sosial kepada orang-orang yang
menderita, bertambah ketahanan mereka terhadap selesma yang sedang berkembang,
walaupun mereka di infeksi dengan rhinovirus itu.
Betapa DUKUNGAN KASIH bisa memberikan dampak
positif kepada kesehatan keluarga dan individu”.
S. Cohen, Social Ties and
susceptibility to the common cold,
Journal of the American
Medical Association 277(1997)
RUMAH
TANGGA(23) @ Jumlah yang berantakan.
“Jumlah perceraian dan keluarga yang tidak
berbahagia terus semakin bertambah. Di
Amerika Serikat sendiri 3.533 orang anak-anak dilahirkan oleh ibu yang tidak
menikah setiap 24 jam; lebih dari 2.500 orang anak-anak mengalami
perceraian/perpisahan dari orang tua mereka.
Dengan demikian setiap hari, lebih dari 6.000 orang anak-anak dituntun
ke tepi barisan rumah tangga yang pecah, hubungan yang berantakan, dan keluarga
rusak”.
Kathleen & J. Kuntaraf, Pekan Doa
tahun 2001, hlm.25.
(Dwight Nelson, NET.’98 sermon, 24
Oktober 1998.)
RUMAH
TANGGA(24) @ Kuasa hubungan dengan
kekebalan tubuh.
Penelitian Dr.David C. Mc.Lelland:
“Bagaimana kuasa hubungan mempengaruhi kekebalan tubuh kita”. Sekelompok sukarelawan mahasiswa diminta
untuk menonton film pelayanan penuh kasih Ibu TERESA kepada orang-orang sakit
dan hampir mati di daerah kumuh kota Calcuta, India. (Masa putar video: 50 menit), dibuat khusus
untuk menimbulkan keadaan emosi yang positif dan suka menolong. Sekelompok yang lain diminta untuk menonton
video dokumenter Perang Dunia ke 2 yang secara khusus dirancang untuk
menimbulkan EMOSI NEGATIF seperti marah.
Rata-rata mahasiswa yang menonton film video ibu Teresa mempunyai
peningkatan immunoglobulin A air ludah yang signifikan (suatu antibody
pelindung terhadap virus). Kelompok yang
menonton film video dokumenter mengenai perang dunia ke 2 tidak menunjukkan
perubahan apa-apa”.
D.C. Mc.Lelland and C. Kirshnit, “The
effects of motivational arousal through films on salivary immunoglobulin A,
“Psychology & Health 2”(1988):31-52).
RUMAH
TANGGA(25) @ Tingkatkan
kerohanian anak.
“Faktor-faktor yang membuat anak-anak tidak
tertarik kepada perkara-perkara rohani dalam masyarakat modern sekarang antara
lain karena:
1.
Banyak ibu-ibu yang sibuk kerja cari
uang.
2.
Anak-anak yang dititipkan setiap hari.
3.
Pengaruh TV. Menurut statistik: rata-rata keluarga Amerika
menonton TV 44 jam/minggu (lebih 6 jam/hari).
4.
Kurangnya waktu untuk pendidikan
rohani.
Bila seorang anak menghasilkan waktu 7 jam
di sekolah, 6 jam di TV, jadi hanya 3 jam makan dan main, dll. 2 jam Sekolah Sabat dan gereja.
Pengaruh dunia hebat. Apa yang kita buat untuk meningkatkan
kerohanian anak-anak kita.”
Teaching Aids for
Adult Lesson Trw.I, 07 Maret 1981.
RUMAH
TANGGA(26) @ Kebiasaan rajin,
hemat perlu dipupuk.
“Ada satu jenis keadaan berdiri diatas kaki
sendiri yang patut dipuji. Hasrat untuk
mengurus diri sendiri dan tidak usah memakan hasil keringat orang lain adalah
baik. Cita-cita yang mulia dan luhurlah
yang mendorong hasrat untuk membiayai diri sendiri itu.
Kebiasaan-kebiasaan rajin, hemat perlu
dipupuk”.
E.G. White, Warta Gereja
Advent, September 1975, hlm.6.
RUMAH
TANGGA(27) @ Berusaha
mengenal kelakuan anak.
“Ayah, gunakan sebanyak mungkin waktu dengan
anak-anakmu. Berusahalah untuk mengenal
pelbagai kelakuannya, agar engkau bisa mengetahui bagaimana mendidik mereka
sesuai dengan firman Allah…(Ayah) berikan sebagian dari waktu senggangmu kepada
anak-anakmu; berkenalanlah dengan mereka itu; bergaul dengan mereka dalam
pekerjaannya serta didalam olah raganya dan tariklah keyakinannya”.
E.G. White, The Adventist
Home, hlm.222.
RUMAH
TANGGA(28) @ Perhatian kepada
anak.
“Dimana-mana saya mengatakan, warisan
paling bernilai yang dapat diberikan orang tua kepada anak-anak adalah
PERHATIAN, paling sedikit satu jam dalam sehari. Sudah sering terbukti bahwa
sebetulnya anak-anak itu berbuat, karena ingin menarik perhatian. Kalau dia tidak mendapat perhatian dari orang
tuanya, tentu mereka berbuat yang aneh-aneh supaya mendapat perhatian dari
masyarakat”.
Daoed Joesoef, Kompas 15
April 1980 hlm.1
Catatan:
Daoed Joesoef adalah Menteri P dan K –ketika menanggapi kejadian perkelahian
pelajar SMA Bulungan Kebayoran Baru, Jakarta yang menyebabkan rusaknya gedung
SMA XI. Anak-anak yang terlibat sebagian
besar anak-anak orang berada.
RUMAH
TANGGA(29) @ Memelihara
pernikahan yang sehat.
“Untuk memelihara pernikahan yang sehat ada
beberapa langkah sebagai berikut: Saling mengagumi, berbicara, menyentuh,
bermain, tertawa, mendengar, berbakti bersama-sama, saling memuji kwalitas dan
bakat khusus yang dimiliki temannya, saling menerima keterbatasan temannya,
saling membagikan sukacita dan kekuatan mereka yang paling dalam”.
H.M. Siagian, Kutipan utk
direnungkan, 07 Desember 2012.
RUMAH
TANGGA(30) @ The first
school.
“From candidate Jimmy Carter’s first
campaign speech, August 3, 1976: “The family was the first church. The family was the first school. The family was the first government. If we want less government we must have
stronger families, for government steps in by necessity when families have
failed..”
@
Doa orang tua.
“Oh, Bapa di sorga, buatlah saya menjadi
orang tua yang lebih baik. Tolonglah
saya supaya mengerti anak-anak saya, untuk mendengarkan apa yang mereka katakan
dengan sabar dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan mereka dengan penuh rasa
sayang.
Cegahlah saya untuk menyela perkataan
mereka, dan menentang mereka. Buatlah saya
sesopan mungkin kepada mereka.
Berikanlah keberanian kepada saya untuk mengakui dosa-dosa saya terhadap
anak-anak saya dan meminta agar mereka memaafkan bila saya mengetahui bahwa
saya telah berbuat salah”.
Garry C. Myers, Highlights for children
RUMAH TANGGA(31) @
Pernikahan ideal.
Banyak pasangan yang jatuh cinta, lalu
menikah dan mengira bahwa tugasnya sudah selesai. Mereka cendrung merasa bahwa segalanya akan
berjalan secara otomatis(berlangsung dengan sendirinya).
Kenyataannya tidaklah demikian.
Pernikahan yang sukses tidak datang dengan
spontan atau secara kebetulan (by chance).
Sebaliknya pernikahan yang bahagia/pernikahan yang sempurna(ideal) –
melibatkan dua orang yang menyelesaikan kesulitan-kesulitan kecil maupun yang
besar. PLATO menggunakan sebuah tangga
untuk menggambarkan pertumbuhan dalam hubungan pernikahan. Dua batang tangga yang tegak lurus disamping
mengibaratkan suami dan isteri, dan tiap anak tangga(janjang) menggambarkan
sesuatu yang merekatkan dan mengikat mereka bersama-sama dalam persahabatan yang
tidak dapat dipisahkan.
Anak tangga yang paling bawah adalah
penarikan pisik(physical attraction), dan anak tangga teratas adalah: Kasih
yang murni bagi Allah. Tiap jenjang pada
tangga itu bergantung pada janjang-janjang yang lain(anak-anak tangga lainnya),
jadi semua menjadi penting demi memelihara(mempertahankan) kesatuan tangga
pernikahan se utuhnya.
Seseorang telah pernah mendefinisikan
PERNIKAHAN sebagai ‘THE TOTAL COMMITMENT OF THE TOTAL PERSON FOR A TOTAL WAY OF
LIFE”.
Pdt.H.M.
Siagian, Kutipan utk direnungkan 18 Des.2012.