Kamis, 03 Januari 2013

Wahyu Kepada Yohanes--(4)




OTORITAS KITAB WAHYU
                                           
“Inilah Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi… Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah….”(Wahyu 1:1,2).

   Sebagaimana kita sudah nyatakan pada pelajaran yang lalu bahwa  penulis kitab Wahyu adalah Yohanes, namun perlu kita ketahui bahwa isi kitab ini adalah dari Yesus, bukan dari manusia.  Kitab wahyu bukanlah ide Yohanes sendiri.  Ia menerima semua itu dalam bentuk penglihatan dari Yesus Kristus.
   Kata “ditunjukkan/menunjukkan” memberikan suatu indikasi pandangan panorama. Dalam buku Wahyu, Allah memperlihatkan peristiwa-peristiwa dunia, pergolakan bangsa-bangsa, agama dan organisasi lainnya dalam lukisan kata-kata atau film kartun.  Buku Wahyu adalah buku yang berisi lukisan kata-kata atau mimbar yang berisi lukisan kata-kata.

   Oleh karena itu, otoritasnya seperti nabi-nabi Perjanjian Lama dan juga rasul-rasul Perjanjian Baru.  Sehubungan dengan ini kita boleh buka dua ayat yang berikut:
1.Wahyu 1:3 “Kata-kata nubuat ini” harus dituruti.
2.Wahyu 22:18,19- Otoritasnya tidak perlu dipertanyakan, sehingga “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.  Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”
    (Sehingga tidak ada satu kata pun yang boleh ditambahkan atau dikurangi).

   “Ia telah menyatakannya kepada Yohannes”.
   Catatan: “Menyatakan” berarti berkomunikasi melalui tanda-tanda, isyarat, dan lambang-lambang.  Jadi nubuatan Wahyu adalah simbolis (lambang)”.
                   Seminar Wahyu, hlm.6. 

“Allah yang besar telah turun dan memakai Yohanes untuk berbicara pada kita, bagaikan orang tua berbicara pada anak berumur 2 tahun, menyamakan diri dengan tingkatan mereka dan memakai bahasa mereka(manusia).”
                   Jon Paulien, Kabar baik dari Patmos hlm.12.

   Kita berterimakasih saat ini kepada Tuhan karena Dia mengulurkan tangan kepada kita melalui Kitab Wahyu.  Mari kita mengikuti-Nya dengan sepenuh hati.

DAFTAR PUSTAKA:
1. Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993.
2. Jon Paulien, Kabar Baik Dari Patmos, Bandung: Indonesia  Publishing House, 2007.