Kamis, 10 Januari 2013

Wahyu Kepada Yohanes--(11)



“Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang TELAH MELEPASKAN KITA DARI DOSA KITA OLEH DARAH-NYA—dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan,…bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin”(Wahyu 1:5,6).
                                            Kesempatan Kedua
   Salah seorang pemain golf bernama Ben memukul bola golfnya tetapi ternyata bola itu masuk ke dalam hutan yang dekat dengan lapangan golf, masuk kurang dari 50 yard jauhnya.
   Dengan wajah kesal dia berkata, “Saya akan melakukan mulligan.”  Kemudian ia merogoh sakunya, mengeluarkan bola lain, lalu mulai dari awal lagi, seakan-akan pukulan pertama tadi tidak pernah ada.  Mulligan itu adalah seperti kesempatan kedua, peluang mengulang dari ayal lagi, untuk memperbaiki keadaan.
   Ini adalah merupakan peraturan khusus yang dianut oleh Ben bersama dengan rekannya para pendeta saat bermain golf.
   Ajaibnya, saat permainan terus bergulir, prestasi Ben makin memburuk.  Suatu kali ia bahkan melakukan mulligan lagi, mulligan “kedua”, dan mulligan “ketiga” sampai ia merasa puas dengan pukulannya.
   Para pemain professional pasti merasa ngeri melihat permainannya, tetapi tampaknya dia merasa lega karena dapat melakukan permainan tanpa harus merasa bergantung pada setiap ayunan tongkat golfnya.
   Kesempatan untuk mengulang menghilangkan tekanan dan membuat dia dapat lebih menikmati permainan.
   Ilustrasi ini mungkin tidak sempurna.  Tetapi sesuatu seperti mulligan akan terjadi dalam hidup Anda ketika Anda memberikan diri kepada Yesus. 

    Anda memiliki kesempatan untuk memulai kembali, membatalkan rasa bersalah dan beban masa lalu.  Darah Yesus membebaskan kita dari dosa.  Kematian-Nya memungkinkan kita memutus rantai masa lalu, untuk memiliki permulaan baru, untuk diampuni.  Darah Yesus membebaskan kita bukan hanya dari dosa tetapi dari rasa takut, takut bahwa sesuatu yang kita lakukan akan membuat kita tidak berterima kepada-Nya atau kita tidak akan pernah cukup baik.  Bagaimana dengan Anda?. Kita berharap bahwa saya dan anda bisa dan akan menggunakan mulligan sekarang dan kemudian.

   Baiklah kita berterimakasih kepada Tuhan karena saudara dan saya bukan lagi tawanan masa lalu.  Dosa-dosa kita bisa diampuni dan kita bisa mulai dari awal lagi pada saat ini. 

  Saudaraku,…
  Apakah yang dikatakan oleh pewahyu dilakukan Yesus bagi kita apabila kita datang kepada-Nya?
1.   Dia mengasihi kita. Tuhan mengasihi kita di dalam Kristus sekarang sudah menjadi fakta sejarah.  Pemberian Tuhan yang utama adalah Anak-Nya.
2.   Dia membersihkan kita dari dosa-dosa kita dalam darah-Nya sendiri.  Melepaskan kita dari dosa –Membebaskan kita dari hukuman dan kuasa dosa.
3.   Dia telah menjadikan kita raja-raja dan imam-imam kepada Allah.
  
  
Ay 5b-6: “Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya - dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya, - bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin”.
Pembicaraan tentang Yesus Kristus dalam ay 5a langsung disambung dengan suatu pujian (doxology) bagi Yesus dalam ay 5b-6. Ini adalah doxology yang pertama dari banyak pujian / doxology dalam Kitab Wahyu ini, seperti dalam 4:11  5:9,12  7:10 dsb. Adalah sesuatu yang menarik bahwa dalam memberikan surat kepada orang yang menderita karena Kristus, Yohanes memberikan banyak pujian / doxology! Mungkin ini dimaksudkan untuk mengajak / memotivasi orang-orang kristen yang sedang menderita itu untuk memuji Tuhan. Maukah saudara memuji Tuhan bukan hanya pada waktu senang, tetapi juga pada saat sedang menderita?
Dalam pujian / doxology dalam ay 5b-6 ini:
1)   Yesus disebutkan sebagai seseorang yang mengasihi dan melepaskan kita dari dosa dengan darahNya (ay 5b  bdk. Wah 5:9)!
a)   Tenses bagian ini.
Satu hal yang harus diperhatikan di sini adalah bahwa ‘mengasihi’ ada dalam present tense, sedangkan ‘melepaskan’ ada dalam aorist / past tense.
NASB: “To Him who loves us, and released us from our sins by His blood”.
NIV: “To him who loves us and has freed us from our sins by his blood”.
Robert H. Mounce (NICNT): “The love of Christ is a continuing relationship which in point of time expressed itself in the redemptive act of Calvary. This release was purchased by the blood of Christ” (= Kasih Kristus adalah suatu hubungan terus menerus yang pada suatu titik tertentu dari waktu menyatakan dirinya sendiri dalam tindakan penebusan Kalvari) - hal 71.
A. T. Robertson: “Christ loosed us once for all, but loves us always” (= Kristus melepaskan kita sekali untuk selamanya, tetapi selalu mengasihi kita) - hal 287.
Bdk. Ibr 9:28 - “Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang”.
b)   Terjemahan salah dari KJV.
KJV: “Unto him that loved us, and washed us from our sins in his own blood”.
Ini salah, karena:
·        Keduanya menggunakan past tense.
·        Kata ‘washed’ (= mencuci) seharusnya adalah ‘loosed’ (= melepaskan / membebaskan).
William Barclay: “The Authorized Version is in error here. It reads: ‘Unto him that loved us, and washed us from our sins in his own blood.’ The word ‘to wash’ and ‘to set free’ are in Greek very alike. ‘To wash’ is LOUEIN; ‘to set free’ is LUEIN; and they are pronounced exactly in the same way. But there is no doubt that the oldest and best Greek manuscript read LUEIN” (= KJV salah di sini. KJV berbunyi: ‘Bagi Dia yang mengasihi kita, dan mencuci kita dari dosa kita dalam darahNya sendiri’. Kata ‘mencuci’ dan ‘membebaskan / melepaskan’ sangat mirip dalam bahasa Yunani. ‘Mencuci’ adalah LOUEIN; ‘membebaskan / melepaskan’ adalah LUEIN; dan mereka dibaca dengan cara yang persis sama. Tetapi tidak diragukan bahwa manuscript Yunani yang tertua dan terbaik berbunyi LUEIN) - hal 34.
Barclay lalu mengatakan bahwa ungkapan ‘kita dicuci oleh darah Anak Domba’ tidak mempunyai dasar Kitab Suci. Tetapi benarkah kata-kata Barclay ini? Coba lihat Wah 7:14!
c)   Fungsi darah Kristus.
Satu hal yang terlihat dengan jelas dari bagian ini adalah bahwa darah Kristus berfungsi untuk mencuci / menghapus / mengampuni dosa kita. Itulah fungsi yang benar dari darah Kristus. Darah Kristus tidak berfungsi untuk melindungi kita dari kuasa gelap maupun untuk menengking setan. Tetapi ada banyak orang yang kalau menghadapi kuasa gelap, bukannya minta perlindungan Tuhan / Roh Kudus, tetapi minta perlindungan darah Yesus. Juga banyak orang kristen yang pada waktu menengking setan, bukannya menengking dalam nama Yesus, tetapi menengking menggunakan darah Yesus. Ini salah secara teologis! Mungkin saudara berkata: ‘Tetapi cara itu berhasil!’. Saya menjawab: ada 2 kemungkinan mengapa cara yang salah itu bisa berhasil:
·        Setan yang membuat saudara berhasil, supaya saudara mengira cara itu benar dan saudara melanjutkan kesalahan itu. Ingat bahwa ada banyak orang berdoa secara salah, misalnya menggunakan berhala, berdoa kepada Maria, berdoa tanpa melalui Yesus, dsb, dan tetap mendapatkan pengabulan doa! Jelas bahwa ini merupakan pengabulan dari setan, supaya orang itu terus ada dalam kesalahan.
·        Tuhan, yang penuh belas kasihan, mengabaikan kebodohan saudara dan tetap mengabulkan permintaan saudara. Tetapi ini tentu tidak berarti bahwa saudara boleh terus melanjutkan kebodohan itu.
DAFTAR PUSTAKA:

1.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
2.   Leo R. Van Dolson, “Kemenangan Sekarang ini-Kemuliaan Masa Mendatang”(Wahyu, Bagian I ), Bandung: Indonesia Publishing House, Pelajaran Sekolah Sabat Penuntun Guru, April-Juni 1989.
3.   Pdt. Budi Asali M.Div- Eksposisi Wahyu kepada Yohanes.