Sabtu, 05 Januari 2013

Wahyu Kepada Yohanes--(6)




Bagaimana Wahyu sampai kepada Yohanes.
                                           
“Inilah Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya,….Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes ”(Wahyu 1:1).

Perkataan “menyatakannya”,  Kata Yunani: semaino, “to indicate/”attest” by a sign,” “to announce”, “to reveal”, “to make known”, “to explain”.
   KJV: “signified” =menandakan, memberitahukan dengan sebuah tanda.
   “Menyatakan” berarti berkomunikasi melalui tanda-tanda, isyarat, dan lambang-lambang.  Jadi nubuatan Wahyu adalah simbolis (lambang).

   Kitab Wahyu diberikan kepada kita melalui  tahapan-tahapan ini:
a.    Allah memberikannya kepada Yesus.
b.   Yesus memberikannya kepada Malaekat-Nya, dan kemudian
c.    Malaekat-Nya memberikannya kepada Yohanes.

‘menyatakannya’.

RSV: ‘made it known’ (= menyatakannya). Memang bisa diterjemahkan seperti ini, seperti dalam Kis 25:27.
KJV / Lit: ‘signified’ (= menandakan / menyatakan dengan tanda / simbol).
Kata Yunani yang digunakan adalah ESEMANEN, yang berasal dari kata Yunani SEMANEIN yang berarti ‘to signify’ (= menandakan / menyatakan dengan tanda / simbol). Sedangkan kata bendanya adalah SEMEIA, yang berarti ‘signs’ (= tanda-tanda). Karena itu jangan heran kalau hampir seluruh Kitab Wahyu ini dipenuhi dengan simbol.

Herman Hoeksema: “... He signified it. This means that He cast it into the form of signs and symbols derived from our earthly life and experience. ... It seems to imply that the form in which Christ imparted this revelation to His servant John differs from the form in which Christ Himself received from God. Christ is heavenly, the Lord of heaven, the resurrected Lord in glory. He is able to receive the revelation of heavenly things directly, in heavenly form. But we are still earthly, in our humiliated body. And we cannot receive the revelation of heavenly things in other than earthly form, signs and symbols” (= ... Ia menyatakannya dengan tanda. Ini berarti bahwa Ia membuatnya ke dalam bentuk dari tanda-tanda dan simbol-simbol yang diambil dari hidup dan pengalaman duniawi kita. ... Kelihatannya ini menunjukkan bahwa bentuk dalam mana Kristus memberikan wahyu ini kepada hambaNya Yohanes berbeda dengan bentuk dalam mana Kristus sendiri menerimanya dari Allah. Kristus bersifat surgawi, Tuhan dari surga, Tuhan yang bangkit dalam kemuliaan. Ia bisa menerima wahyu dari hal-hal surgawi secara langsung, dalam bentuk surgawi. Tetapi kita tetap bersifat duniawi, dalam tubuh kita yang hina. Dan kita tidak dapat menerima wahyu dari hal-hal surgawi dalam bentuk lain selain bentuk duniawi, tanda-tanda dan simbol-simbol) - hal 11.

Saya berpendapat bahwa ini merupakan suatu pukulan yang berat bagi golongan Futurist yang selalu ingin menghurufiahkan Kitab Wahyu ini.
DAFTAR PUSTAKA:

1.   The Seventh-day Adventist Bible Commentary,Jld.7. U.S.A: Review and Herald Publishing Association. Revised, 1980.
2.   Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993
3.   Pdt. Budi Asali, M.Div. Eksposisi Wahyu kepada Yohanes.
4.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.