Selasa, 01 Januari 2013

Wahyu Kepada Yohanes--(2).



WAHYU YESUS KRISTUS
                                           
Inilah Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi…(Wahyu 1:1).

   Baik Tuhan maupun setan menghendaki penyembahan dari Anda.  Menyedihkan sekali bahwa jutaan orang sedang menyembah setan tanpa mereka sadari.  Kitab Wahyu akan memberikan amaran terhadap hal ini serta menunjukkan kepada Anda bagaimana cara menghindari penyembahan kepada setan itu.  Dalam Wahyu fasal 1 – Pahlawan Buku Wahyu diperkenalkan kepada kita, yaitu Yesus Kristus sendiri.
   Kitab Wahyu ditulis oleh Yohanes di sebuah pulau kecil berbatu-batu yang bernama Patmos yang terletak di Laut Tengah atau Republik Turki sekarang. (Wahyu 1:9), di mana ia diasingkan dan kerja paksa di pertambangan karena mempertahankan imannya.  Patmos merupakan pulau penjara seperti “Nusakambangan” pada zamannya.  Dengan situasi lingkungan yang sangat mengerikan dan seram inilah Yohanes menulis kitab Wahyu.

   Kunci yang sangat penting untuk dapat mengerti Kitab Wahyu adalah mempelajari buku-buku Alkitab lainnya, khususnya Perjanjian Lama.  Wahyu banyak berisi lukisan-lukisan yang terdapat dalam Perjanjian Lama.  Seorang penulis terkenal bernama Taylor G. Bunch berkata, “26 dari 39 Kitab Perjanjian Lama dikutip dalam Kitab Wahyu, dan 404 ayatnya adalah salinan langsung atau diambil dari buku lainnya dalam Alkitab.

   “Inilah Wahyu Yesus Kristus”(Wahyu 1:1)

   Maksudnya disini adalah Wahyu dari atau tentang Yesus Kristus dan pekerjaan-Nya di sorga sesudah kebangkitan-Nya.

   “Dalam Wahyu digambarkan perkara-perkara yang mendalam tentang Allah.  Nama yang diberikan kepada halaman-halamannya yang diilhamkan, “Wahyu”, bertentangan dengan sebutan bahwa inilah buku yang dimeteraikan.  Suatu wahyu adalah sesuatu yang dinyatakan.  Tuhan sendiri menyatakannya kepada hamba-Nya rahasia-rahasia yang terdapat dalam buku ini, dan ia merencanakan bahwa hal itu akan terbuka untuk pelajaran semua orang.  Kebenaran-kebenarannya dialamatkan kepada mereka yang hidup pada hari-hari terakhir dari sejarah dunia, sama seperti mereka yang hidup pada zaman Yohanes.  Sebagian dari pemandangan yang digambarkan dalam nubuatan ini adalah pada masa yang silam, sebagian sedang berlaku sekarang; sebagian memperlihatkan akhir pertentangan yang besar antara kuasa kegelapan dan Raja Sorga, dan sebagian mengungkapkan kemenangan dan kesukaan dari orang-orang tebusan dalam dunia yang dijadikan baru.”
                                E.G. White, Kisah Para Rasul, hlm.460,461.

   “Wahyu bukan wahyu milik Timur Tengah, wahyu gereja Kristen, ataupun wahyu dunia Islam.  Judul buku itu bahkan bukan “Wahyu Zaman Akhir”—melainkan Wahyu Yesus Kristus.  Walaupun sulit dipahami, tujuan utamanya adalah mengajar kita tentang Yesus.  Jika penafsiran kita tentang Kitab Wahyu tidak mengarahkan pada gambaran yang lebih jelas mengenai Kristus, berarti kita belum benar-benar memahami kitab tersebut”.
                   Jon Paulien, Kabar Baik Dari Patmos hlm.10.

   Saudaraku yang kekasih,
   Mari kita berdoa, agar sementara kita mempelajari kitab Wahyu  Allah akan  menolong kita untuk tidak pernah kehilangan pandangan pada YESUS.

DAFTAR PUSTAKA:

1. Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993.
2. E.G. White, Kisah Para Rasul, Bandung: Indonesia Publishing House, 1985.
3. Materi Kuliah "Revelation", Bandung: Institut Theologia dan Keguruan Advent, 1974.
4. Jon Paulien, Kabar Baik Dari Patmos, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.