Senin, 21 Januari 2013

Wahyu Kepada Yohanes--(19)




“Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku.  Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku TUJUH KAKI DIAN DARI EMAS” (Wahyu 1:12)

                             Gereja-gereja di atas dunia ini

“tampaklah kepadaku TUJUH KAKI DIAN DARI EMAS”:
  -Melukiskan yang tujuh jemaat itu sangat tinggi nilainya (ayat 20).

   Tujuh kakidian emas mengingatkan kandil bercabang tujuh dalam tempat kudus Kaabah.   Lambang itu berbeda sedikit dalam Wahyu karena Kristus tidak dapat digambarkan berjalan-jalan di tengah-tengah satu kandil dengan tujuh cabang.  Tetapi perbandingan Zakharia fasal 4 dan Wahyu 4 menyatakan bahwa artinya adalah sama.  Kakidian itu melambangkan UMAT ALLAH atau gereja-gereja diatas dunia ini (churches on earth), minyak (pedang dalam Wahyu 1:16) melambangkan ROH KUDUS, yang mengalir dari hati Kristus ke dalam hati umat-Nya.  (Baca Zakharia 4:6; Ef.6:17).  Terang kasih dan kebenaran-Nya menerangi dunia lewat umat-Nya. (Baca Yohanes 8:12; Mat.5:14.)  “Umat Allah harus menjadi saluran untuk pertahanan pengaruh tertinggi dalam alam semesta”.  E.G. White, Testimonies, jilid 6, hlm.11.

   “Bilangan Tujuh” dalam Wahyu:
1:4 –   7 gereja dan 7 roh.
1:12- 7 kandil(kaki dian
1:16- 7 bintang.
5:1-   7 meterai
5:6-   7 tanduk dan 7 mata.
8:2-   7 malaikat dengan 7 sangkakala.
10:3- 7 guruh
12:3- 7 kepala dengan 7 mahkota.
15:1- 7 malaikat dengan 7 malapetaka terakhir.
17:9- 7 gunung.
17:10-7 raja.        

   Dalam dunia Romawi kuno, kaki dian(menorah) bercabang tujuh adalah simbol paling umum untuk Yudaisme, sama seperti ikan dan salib belakangan menjadi lambang iman Kristiani.  Dengan cara yang mengejutkan, Kitab Wahyu mengadopsi lambang Yudaisme ini untuk mewakili jemaat-jemaat di Asia Kecil.  Jadi, Yohanes paham betul bahwa iman Kristiani sejati merupakan warisan sejarah Israel, sekalipun tidak mengakui orang-orang Kristen (Wahyu 2:9; 3:9).  Itulah orang-orang yang putus hubungan dengan warisan budaya Yahudi mereka, bukannya para pengikut sejati dari Yeshua Sang Mesias.
   Jika begitu, sudahkah gereja menggantikan Israel?.  Sulit  membayangkan orang-orang Kristen abad pertama mengambil posisi mereka.  Mereka memperkenalkan Mesias Yahudi, yang menggenapi janji-janji bagi Israel.   Mereka mempertobatkan orang-orang kafir kepada satu-satunya Allah Israel yang benar.  Walaupun tidak menuntut agar orang-orang bukan Yahudi di sunat, orang-orang Kristen Yahudi seperti Paulus menerima mereka sebagai peserta baru dalam iman Yahudi mereka kepada Yesus.  Orang-orang percaya bukan Yahudi adalah anak-anak Abraham secara rohani (Gal.3:28), mengenakan sunat rohani(Rm.2:28, 29) dan dicangkokkan kepada pohon Israel sementara cabang-cabang asli yang tidak percaya dipatahkan (Rm.11:17).  Didalam Kitab Wahyu gambaran kaki dian menekankan keyahudian iman Kristen serta keterkaitan erat antara iman dengan warisan budaya Israel.

   Kiranya kita lebih banyak lagi belajar tentang akar warisan sejarah rohani dan menghargainya seperti halnya Paulus dan Yohanes.

DAFTAR PUSTAKA:

1.   Leo R. Van Dolson, “Kemenangan Sekarang ini-Kemuliaan Masa Mendatang”(Wahyu, Bagian I ), Bandung: Indonesia Publishing House, Pelajaran Sekolah Sabat Penuntun Guru, April-Juni 1989.
2.   The SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association, Revised, 1980.
3.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.