Sebahagian orang apabila memasuki tahun
yang baru biasanya sibuk memikirkan apa yang harus diberikan kepada orang yang
dikasihinya sebagai kado atau hadiah.
Dalam hal memberi hadiah atau kado, kita selalu ingin untuk memberikan
yang terbaik atau yang terindah.
Namun kita sering mendapat kendala untuk
membeli hadiah ini oleh karena keuangan kita yang tidak mendukung.
Nah, kalau Anda ingin memberikan kado atau
hadiah kepada orang yang Anda kasihi, pada saat ini Anda dapat memberikan
DELAPAN KADO YANG TERINDAH dan Anda dapat menghadiahkannya setiap saat dan
tidak perlu membelinya, karena kado ini tidak ada di jual di toko. Delapan kado ini adalah hadiah terindah dan
tak ternilai bagi orang yang Anda kasihi atau sayangi.
Pembahasan:
Pembahasan kita saat ini, adalah DELAPAN
KADO YANG TERINDAH.
Kado yang I : KEHADIRAN.
Kehadiran orang yang di kasihi adalah kado
yang tak ternilai harganya.
Memang kita bisa juga hadir di hadapannya
lewat surat, telpon, foto, dsb. Namun
dengan berada disampingnya Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan
kasih sayang secara lebih utuh dan intensif.
Dengan demikian kualitas kehadiran itu adalah penting. Jadikanlah kehadiran Anda sebagai pembawa
kebahagiaan bagi orang yang Anda kasihi sama seperti apabila Tuhan hadir
ditengah-tengah kita akan membawa kebahagiaan dalam hidup rumah tangga kita :
Imamat 26:12 “Tetapi Aku akan hadir
ditengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku”.
Kado yang ke II: MENDENGAR.
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini
sebab kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan
hubungan antara manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikanlah kado ini untuk orang yang Anda
kasihi. Dengan mencurahkan perhatian
pada segala ucapannya, secara tidak sadar kita juga telah menumbuhkan kesabaran
dan kerendahan hati.
Janji firman Allah dalam Amsal 12:15 …”siapa
mendengarkan nasihat, ia bijak”.
Untuk mendengar dengan baik, pastikan Anda
dalam keadaan relaks dan bisa menangkap secara utuh apa yang disampaikan. Tataplah wajahnya, tidak perlu menyela,
mengeritik apalagi menghakimi. Biarlah
ia menuntaskannya karena ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat
setelah itu. Tidak harus berupa diskusi
atau penilaian. Sekedar ucapan
terimakasih akan terdengar manis baginya.
Kado yang ke III: BERDIAM
Amsal 11:12 …”tetapi orang yang pandai, berdiam
diri”.
Didalam berdiam ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir,
atau membingungkan orang. Namun lebih
daripada itu, diam juga menunjukkan kecintaan kita kepada seseorang karena
memberinya ruang. Terlebih jika
sehari-harian kita sudah terbiasa dan gemar menasihati, mengatur, mengritik
bahkan mengomel.
Kado yang ke IV: KEBEBASAN.
Mencintai seseorang bukan berarti memberi
kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan seseorang. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika
kita selalu mengekangnya?. Kita harus
menyadari bahwa memberi kebebasan adalah salah satu manifestasi atau perwujudan
cinta.
Makna kebebasan bukanlah “KAMU BEBAS BERBUAT
SESUATU”. Artinya tentu lebih daripada
itu. Memberi kebebasan berarti
memberikan kepada seseorang kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas
segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
Kejadian 2:16-17 “Lalu Tuhan Allah memberi
perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan
buahnya dengan BEBAS, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya,….”.
Kado yang ke V: KEINDAHAN.
Siapa yang tak bahagia jika orang yang
disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik?. Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado,
bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari. Namun, selain keindahan penampilan pribadi,
Andapun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Misalnya, vas dan bunga segar dan cantik
ditempatkan di ruang keluarga atau di meja makan.
Pengkhotbah 3:11 “Ia membuat segala sesuatu
INDAH pada waktunya,…”
Kado yang ke VI: TANGGAPAN POSITIP.
Tanpa sadar, sering kita memberikan
penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya
dan kebenaran mutlak hanya pada kita.
Tetapi kali ini cobalah hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat berapa kali dalam seminggu
terakhir Anda mengucapkan terimakasih atas segala hal yang dilakukannya demi
Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda
memujinya?. Saudaraku,…kedua hal itu,
ucapan terimakasih dan pujian (dalam hal ini termasuk juga permintaan maaf) adalah
kado indah yang sering terlupakan.
Kejadian 50:17 “Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah
kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat
jahat kepadamu.”
Kado yang ke VII: KESEDIAAN MENGALAH.
Tidak semua masalah layak menjadi bahan
pertengkaran. Apalagi hal itu sampai menjadi
pertengkaran yang hebat. Amsal 26:21
“Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang
suka bertengkar untuk panasnya perbantahan”.
Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya
sebuah hubungan cinta di korbankan jadi berantakan hanya gara-gara
persoalan itu?. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda
siap memberikan kado “KESEDIAAN MENGALAH”.
Boleh jadi, Anda mungkin merasa kesal atau marah karena dia telat datang
untuk memenuhi janji. Tetapi kalau
kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang
berlarut-larut?. Saudaraku,…kesediaan
untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari
bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Kado yang ke VIII (Yang terakhir dalam
pembahasan kita): SENYUMAN.
Percaya atau tidak, kekuatan senyum adalah
amat luar biasa. Senyuman, terlebih lagi
yang diberikan dengan tulus bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi
semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa
yang resah. Senyuman juga merupakan
isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.
Saudaraku,…kapan terakhir kali Anda
menghadiahkan senyuman manis kepada orang yang dikasihi?. Mazmur 147:11 “Tuhan senang kepada orang-orang
yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya”.
Konklusi :
Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu”.
Saat kita berserah dengan mutlak kepada
Kristus dan berbalik dari mengejar kepuasan dan bersandar pada kemampuan diri
sendiri serta berserah sepenuhnya kepada Allah maka kita akan mendapat cara
pandangan hidup dan motivasi hidup yang baru.
Apakah hasilnya?. Kita akan
menjadi orang yang baru dan berbeda serta mengalami pembaruan dalam setiap hal
yang kita kerjakan dan pikirkan.
Kiranya Allah memberikan kekuatan bagi kita
untuk dapat menampilkan ke delapan kado terindah ini dalam kehidupan kita
setiap hari. Amin.