ARTI DAN UNSUR
YANG PERLU.
“Suatu seni dan kesukaan dalam menceritakan
Kabar Baik. Komunikasi melibatkan banyak
hal daripada hanya sekedar menceritakan atau berbicara.
Dari banyak unsur yang diperlukan untuk
berkomunikasi dengan baik, tidak ada yang lebih penting daripada KASIH. (1
Korintus 13:1); Roma 5:7,8.
Pentingnya berbicara dengan kasih—pentingnya
“kasih dalam perbuatan”.
Ini memperlihatkan kepada mereka yang akan
kita tolong bahwa dengan perbuatan kita, kita sungguh-sungguh mengasihi
mereka. Kasih semacam ini dapat lebih
baik dikomunikasikan melalui perbuatan daripada melalui sekedar kata-kata.”
APA
PENTINGNYA?
1, Baca 1
Korintus 14:8-12.
Tidak ada hal yang semudah bicara dan tidak
ada hal yang se-sulit berkomunikasi.
Pernahkah saudara berdoa memohon karunia berbicara?. Ada karunia
yang lebih besar, dan itu adalah karunia berkomunikasi. Inilah yang didambakan oleh Rasul
Paulus. Pokok pemikiran yang menjadi
klimaks ayat-ayat tadi tertulis dalam 1 Korintus 14:19 (baca). Perhatikan: 5(lima) kata yang dapat
dimengerti dan dikomunikasikan pada orang lain lebih baik daripada 10 000 kata
yang tidak komunikatif.
2. 2 Timotius
2:2 (baca).. Rasul Paulus berkata bahwa
Allah telah mengungkapkan kebenaran-kebenaran yang memberI hidup kepadanya dan
gilirannya adalah menyampaikan kebenaran-kebenaran itu kepada orang lain.
MENGKOMUNIKASIKAN
INJIL
Ada 3(tiga) bagian utama dalam memulai
proses komunikasi:
I.
BAGIAN
MENTAL(Intelek):
Harus mengetahui sesuatu sebelum mampu
untuk menyampaikannya (misalnya: konsepnya, beritanya dan pentingnya).
Tiap orang, hari ini berhenti belajar,
berarti berhenti berkomunikasi pada ke esokan harinya.
PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DALAM
MENYAMPAIKAN BERITA INJIL:
1.
Berita
injil itu dibeberapa gereja dikemukakan secara intelektuil saja. Sebab para anggota gereja menganggap bila
informasi disampaikan dengan tepat maka orang-orang akan menjadi Kristen sejati
yang otomatis. “ Bukan….Baca Matius 7:21-23.”
2.
Kebenaran
itu sebagai sesuatu yang hanya dapat di utarakan dalam bangunan gereja
saja. –Gereja dijadikan tempat
penimbunan kebenaran.
Kita harus pergi memasuki dunia yang
tersesat. Dr.James Steward, professor
Perjanjian Baru di Universitas Edinburgh berkata: “Ancaman terbesar bagi gereja
bukanlah komunisme, atheism ataupun materialisme, melainkan usaha orang-orang
Kristen untuk menyelinap masuk kedalam sorga tanpa pernah membagikan
kepercayaan mereka. Tragisnya,…orang-orang ini memiliki kebenaran itu, namun
kebenaran itu tidak cukup menguasai mereka sehingga mereka lupa bahwa
penginjilan sebenarnya merupakan proses dari seorang pengemis yang memberitahu
pada pengemis lain di tempat mana dapat ditemukan makanan”.
II.
PERASAAN
MENGENAI BERITA ITU:
Seorang pernah bertanya 100 tahun yang lalu
kepada Charles Haddon Spurgeon:”Bagaimana saya dapat berkomunikasi seperti
saudara?”. Jawabnya: “Tuanglah minyak
tanah keseluruh tubuhmu, nyalakan korek api dan orang-orang akan datang
menyaksikan saudara terbakar.”
Apakah berita Injil begitu mempesona, dan
menggelorakan hati saudara sama seperti saudara menghendaki agar berita itu
menggelorakan hati para pendengar yang sungguh-sungguh belum pernah
mendengarnya?”.
Saudara tentu pernah mendengar cerita
tentang seorang penggerak massa yang berbakat…Ia naek keatas sebuah kotak dan
berteriak-teriak keras. Ia begitu
percaya kepada hal-hal yang dia kemukakan itu sehingga 150 orang
mengikutinya. Ada emosi lain yang
nyata-nyata dapat berkomunikasi dengan manusia, yaitu : KASIH. Memang kasih itu tentu lebih dari hanya
sekedar perasaan saja, tetapi dalam KASIH pastilah juga termasuk perasaan
kita. Semakin kita menunjukkan kasih
pada seseorang, semakin besar pengaruhnya yang kita dapatkan dalam hidupnya.
Di satu perguruan tinggi, ada seorang mahasiswa yang sering sakit. Suatu ketika isterinya jatuh sakit
keras. Seorang dosen mulai melibatkan
diri dengan persoalannya dan menemukan masalahnya. Dosen itu berkata: “Saudara,…saya akan
berikan uang padamu. Jangan ceritakan
pada siapapun tentang hal ini. Saya
hanya ingin supaya kau tau bahwa saya mengasihimu”. Mahasiswa menjawab: “Jangan professor, nanti
bapak kekurangan. Dosen menjawab: “Saya
rasa inilah yang Allah ingin saya lakukan, jadi jangan ambil daripadaku hak istimewa
untuk memberi ini.”
Mereka kemudian menjadi begitu akrab ketika
perasaan dosen itu sebagai professor pindah ke perasaan seorang sahabat,
seorang saudara Kristen yang lebih dari hanya sekedar nama saja. Saudara tidak dapat berkomunikasi secara dalam
dengan seseorang sampai saudara mengasihinya.
Dan semakin saudara mengasihinya, semakin ingin saudara untuk
berkomunikasi dengannya. Kita mungkin
bertanya: “Mengapa orag-orang dulu mengikut Yesus?.” Alasan yang kuat adalah
karena Yesus mengasihi mereka secara terbuka dan terus terang. Ia mengkomunikasikan kasih-Nya dengan
menyediakan waktu berkumpul bersama-sama dengan mereka dan selalu mencurahkan
perhatian-Nya kepada mereka. Bahkan
amarah-Nya pun dilakukan dalam kasih.
Seorang yang penuh kasih, adalah seorang
pemimpin dan seorang pemimpin yang berharga adalah seorang yang penuh dengan
KASIH.
III.
TINDAKAN(Kelakuan).
Bagian ke tiga dalam proses komunikasi ialah: Tindakan(kelakuan).
Kita berbicara baik dengan tindakan maupun dengan kata-kata. Kadang-kadang tindakan kita menghapuskan
nilai kata-kata kita. Apa yang kita
lakukan harus selalu selaras dengan apa yang kita tau. Tindakan harus sejalan dengan kata-kata. Mempelajari berita Injil adalah dengan jalan
mempraktekkannya, dan yang kita harus lakukan adalah merealisasikan berita itu
dalam tindakan hidup kita sehari-hari diantara orang-orang yang bukan
Kristen. Itulah sebabnya, kita jangan
hanya menjadi pemenang di dalam gereja.-
Kiranya berkat Tuhan Allah akan senantiasa
menjadi bahagian kita sementara kita mengkomunikasikan KASIH dalam perkataan
maupun dalam tindakan kita sehari-hari.
Amin !.
Howard G. Hendrick,
Beritakan Injil dengan kasih, hlm.30-37
Huruf miring ditambahkan.