Kesibukan adalah merupakan salah satu ciri manusia modern pada saat
ini. Sadar atau tidak, sering
kesibukan-kesibukan itu telah menjadi atau sebagai penghalang dalam menciptakan
hubungan akrab bagi sesama anggota keluarga.
Bila Anda berada dalam suatu kesibukan, ada baiknya bertanya pada diri
Anda sebagai berikut: : “Apakah
kesibukan saya ini memang mutlak perlu, ataukah saya sedang mengganti kesempatan
untuk mempererat persahabatan di dalam rumah tangga dengan kesibukan ini?”.
Pembahasan:
Judul pembahasan kita ialah: Komunikasi yang benar dalam rumah tangga. Hal
apakah yang sesungguhnya mengikat erat keluarga itu?. Bagaimana caranya sehingga sebuah rumah
tangga dapat bertahan menghadapi berbagai tantangan?.
Bertahannya rumah tangga sebagai suatu lembaga yang aktif bergantung
pada suatu hal, yakni : Komunikasi.
Komunikasi berarti, membagi rasa, harapan, impian, unsur-unsur persahabatan
yang perlu, serta segala ikatan hubungan yang sehat lainnya. Komunikasi harus menjadi suatu keakraban
emosi demi memenuhi keperluan dan tujuan rumah tangga itu.
KURANGNYA KOMUNIKASI.
Sebuah keluarga boleh saja tinggal bersama-sama, makan bersama-sama,
bepergian bersama-sama, namun hanya sedikit bahkan tanpa ada komunikasi yang
nyata. Seorang isteri bisa saja
menyimpan sesuatu yang dirahasiakan sampai bertahun-tahun sesudah menikah, yang
seyogianya perlu dia kemukakan terhadap suaminya. Kenapa hal ini terjadi?
Keadaan ini terkadang disebabkan oleh kurangnya kesempatan yang
benar-benar nyaman antara suami dan isteri.
Tetapi sering oleh karena masing-masing terlalu sibuk dengan
urusan-urusan yang lain, misalnya bagi suami- isteri yang tinggal di kota-kota
besar, sehingga sedikit melakukan komunikasi.
Jadi suami-isteri harus mengadakan komunikasi yang benar.
Komunikasi yang benar, itu berarti bersedia mendengarkan pesan-pesan
perasaan yang disingkapkan oleh lawan bicara atau bila Anda bisa berbagi
perasaan dan aspirasi bersama pasanga Anda.
PERLUNYA MENGATUR WAKTU
Apa yang harus dilakukan oleh sebuah keluarga guna memperbaiki
komunikasi?.
1.
KITA
HARUS MENYEDIAKAN WAKTU:
-Ayah dan ibu
harus meneruskan kebiasaan saling memperhatikan yang mereka berdua tunjukkan
ketika masih berpacaran dulu.
-Barangkali
kencan-kencan seperti dulu harus di ulang kembali, meskipun kencan itu hanya
sekedar jalan-jalan misalnya ke Mall tanpa membeli apa-apa—tetapi bepergian
bersama ini bisa memberi kesempaan untuk meningkatkan komunikasi antara keduanya.
Hubungan antar manusia yang sukses selalu
memerlukan waktu, demikian pula halnya antara suami-isteri.
2.
MEMILIKI
HUBUNGAN YANG KOKOH SETIAP HARI:
-Masing-masing
harus berusaha menjadikan teman hidupnya sebagai orang yang paling istimewa dan
paling akrab baginya. Dengan memiliki
hubungan yang kokoh setiap hari, maka akan berkembanglah cinta kasih yang dalam
dan pengertian dan niscaya rumah tangga anda akan menjadi rumah tangga yang
lebih baik.
Mungkin makanan ringan bisa menjadi
pengantar yang nikmat serta mengadakan kebaktian keluarga --di pagi hari dan malam hari menjelang
tidur. Boleh juga dengan menggunakan
kebersamaan dalam hal berkebun atau memasak bersama pada hari-hari libur.
Kesimpulan:
Sasaran didalam komunikasi sesama anggota
keluarga ialah: Mendidik Kebersamaan, membentuk kepribadian, menyingkap pikiran
masing-masing dan mempersatukan hati.
Inilah bumbu-bumbu rumah tangga yang seringkali dilupakan orang,
sehingga membuat kehidupan rumah tangga terasa hambar dan tak membangkitkan
selera.