Kedatangan Yesus selalu segera.
“Inilah Wahyu
Yesus Kristus,… supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi….”(Wahyu 1:1).
“Ayat ini menyatakan bahwa, peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam
kitab Wahyu akan “segera”
terjadi. Dari mana pewahyu mengatakan
demikian?. Apakah seseorang yang
berpikiran waras berkata, masa 1900 tahun adalah segera. Apakah maksudnya sebenarnya? Sebagian penafsir menyarankan, kita harus
memahami kata “segera” disini dari sudut pandang Allah, bukan dari sudut
pandang kita. Sebab, satu hari bagi
Allah sama seperti 1000 tahun (2 Ptr. 3:8)!.
Dalam pengertian itu, kedatangan Yesus selalu segera.” Jon Paulien, Kabar
Baik Dari Patmos hlm.13.
“Thus the statements of the angel of
Revelation to John concerning the imminence of Christ’s return to end the reign
of sin are to be understood as an expression of divine will and purpose”. SDA
Bible Commentary, Jilid 7 hlm.729.
Ada macam-macam penafsiran tentang kata
‘segera’ ini.
Golongan Preterist sangat
menekankan kata ‘segera’ ini, dan mereka mengartikan bahwa seluruh Kitab Wahyu
harus digenapi pada saat yang dekat dengan penulisan Kitab Wahyu.
Tetapi
Herman Hoeksema menolak penafsiran ini dengan berkata:
“This
expression cannot be used to sustain the view that practically the entire
contents of the Book of Revelation must be considered as being fulfilled with
the destruction of the Roman Empire” (= Ungkapan ini tidak
dapat dipakai untuk mendukung pandangan yang mengatakan bahwa secara praktis
seluruh isi Kitab Wahyu harus dianggap digenapi dengan kehancuran kekaisaran
Romawi).
Perlu
diingat bahwa dalam Kitab Suci ‘segera’ tidak selalu bisa diartikan ‘segera’
dari sudut pandang kita. Misalnya:
*
Banyak ayat yang menunjukkan bahwa Yesus akan segera
datang, seperti 1Pet 4:7 Wah 3:11 Wah 22:7,12. Tiga ayat yang
terakhir ini menggunakan kata Yunani yang sama dengan yang diterjemahkan
‘segera’ dalam Wah 1:1 ini. Tetapi, hampir 20 abad telah berlalu dan Tuhan
Yesus belum datang keduakalinya.
*
Kata ‘segera’ / ‘shortly’ (ay 1) juga digunakan dalam
Ro 16:20 - “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan
menghancurkan Iblis di bawah kakimu”, tetapi apa yang dikatakan dalam
Ro 16:20 itu tidak terjadi dengan segera, bahkan belum terjadi sampai saat
ini.
·
Ada yang menafsirkan bahwa ‘shortly’ artinya adalah quickly
(= dengan cepat) atau suddenly (= dengan tiba-tiba).
Terjemahan
ini memang memungkinkan karena di sini digunakan kata bahasa Yunani TACHEOS,
yang dalam suatu kamus Yunani - Inggris diterjemahkan ‘quickly’ (=
dengan cepat), ‘at once’ (= segera / seketika itu juga), ‘soon’
(= segera).
Ada
penafsir yang memilih terjemahan ‘quickly’ (= dengan cepat), dan lalu
mengatakan bahwa pada saat yang tepat (ini bisa terjadi ribuan tahun setelah
saat penulisan Kitab Wahyu, jadi ini tidak segera terjadi), penggenapan
dimulai, dan pada saat itu maka peristiwa-peristiwa yang merupakan penggenapan
Kitab Wahyu itu akan terjadi berturut-turut secara cepat. Jadi maksudnya
penggenapan itu bukannya terjadi satu, lalu menunggu ratusan tahun lagi baru
terjadi penggenapan yang kedua dst, tetapi peristiwa-peristiwa penggenapan itu
terjadi susul menyusul secara cepat.
Keberatan
terhadap penafsiran ini: Sekalipun penafsiran ini
bisa membereskan kata ‘shortly’ / ‘segera’ dalam ay 1, tetapi tidak
bisa membereskan kata-kata ‘waktunya sudah dekat’ dalam ay 3.
·
Robert H. Mounce (NICNT): “The most
satisfying solution is to take the word in a straightforward sense, remembering
that in the prophetic outlook the end is always imminent” (= Penyelesaian
yang paling memuaskan adalah mengambil kata itu apa adanya, mengingat bahwa
dalam pandangan nubuatan, akhir itu selalu dekat) - hal 65.
·
‘apa yang harus segera terjadi’ (ay 1) dan ‘waktunya sudah dekat’
(ay 3) bisa diartikan bahwa penggenapan Kitab Wahyu ini akan mulai
terjadi dalam waktu dekat. Jadi, penggenapan-penggenapan yang awal akan segera
terjadi (dekat dengan saat penulisan Kitab Wahyu), tetapi penggenapan
selanjutnya bisa terjadi lama setelah itu.
·
Penafsir lain menghubungkan dengan 2Pet 3:8 yang berbunyi: “Akan
tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan,
yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu
tahun sama seperti satu hari”.
A. T.
Robertson: “It is a relative term to be judged in the light of
2Pet. 3:8 according to God’s clock, not ours” (= Ini adalah istilah
yang relatif dinilai dalam terang 2Pet 3:8 menurut jam / waktu Allah, bukan jam
/ waktu kita) - hal 283.
Keberatan
terhadap penafsiran ini: apakah penerima surat
Wahyu juga melihatnya dari sudut pandang Tuhan sesuai 2Pet 3:8?
Jawaban
terhadap keberatan ini: dalam bagian lain dalam
Kitab Suci juga sering dikatakan bahwa Yesus akan segera datang kembali, dan
semua harus ditafsirkan menggunakan 2Pet 3:8 (baca 2Pet 3:3-8!!). Kalau
penerima Wahyu tidak melihatnya seperti itu, itu kesalahan mereka sendiri.
“Bagi Allah, masa 1000 tahun itu hanya satu butiran kecil dalam waktu
tak terbatas. Ketika malaikat datang
kepada Petrus di penjara (Kisah 12:7) dan berkata, “Bangunlah segera!”. Malaikat itu jelas tidak menyarankan Petrus
harus mendengkur 1900 tahun lagi.
Bagaimanakah kita memahami hal ini?.
Alkitab senantiasa mengatakan bahwa, waktu dari awal hingga akhir zaman
itu singkat. Kita tahu bahwa setiap saat
bisa menjadi saat terakhir bagi kita, namun kita hidup seolah-olah sejarah
pribadi kita akan terus berlangsung selama beberapa dekade ke depan.
Tidak ada yang tahu kapankah seseorang meninggal, oleh karena itu Kitab
suci berkata, “Hari ini, jika engkau mendengar suara-Nya, janganlah engkau
keraskan hatimu”. Bagaimanapun, banyak
hal akan segera terjadi. Yang penting adalah bagaimana kita merespons
kenyataan itu.”
Jon
Paulien, Kabar Baik Dari Patmos, hlm.13
DAFTAR PUSTAKA:
1.
Jon
Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
2.
The
Seventh-day Adventist Bible Commentary,Jld.7. U.S.A: Review and Herald
Publishing Association. Revised, 1980.
3.
Pdt.
Budi Asali, M.Div. Eksposisi Wahyu kepada Yohanes.