“Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu di dalam
KESUSAHAN,…BERADA DI PULAU YANG BERNAMA PATMOS oleh karena firman Allah…”(Wahyu
1:9)
Dalam situasi yang menantang, kita selalu
bergantung kepada-Nya.
LATAR BELAKANG YOHANES:
Siapakah
dia? Murid Kristus yang hidup paling akhir.
Di
mana dia? Di Pulau Patmos di lepas pantai Turki dewasa ini.
Mengapa
dia di sana? Dia telah dibuang oleh Kaisar Domitian
(A.D.81-96).
Pada
waktu kapan? Dekade terakhir dari abad pertama Masehi.
Pada
hari apa dia menerima penglihatan itu? Pada hari Sabat (baca
Kisah Para Rasul, hlm.458,459).
“
It is well to remember that the Revelation was given to guide, comfort, and
strengthen the church, not ony in his day, but throughout the Christian Era, to
the very close of time.”(see AA 581,585) ---“Harap di ingat dengan baik bahwa
Kitab Wahyu diberikan untuk menuntun, menghibur, dan menguatkan gereja bukan
hanya pada zaman Yohanes saja melainkan sampai sepanjang masa Kekristenan
sampai kepada akhir zaman” (Lihat Act of
the Apostle, hlm.581, 585.) –The SDA Bible Commentary, Jld.7 hlm.725.
Walaupun pengikut setia Kristus akan menderita cobaan dan kesukaran, ada
jaminan yang memberanikan yang diberikan dalam:
Wahyu 16:33 “Dalam dunia – kamu menderita penganiayaan, tetapi
kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia”.
Kisah 14:22 “Harus melalui banyak sengsara untuk masuk kerajaan Allah”.
Patmos. “A small island in the Aegean sea about 55 mi. (c.90 km) southwest of
Ephesus. It measures under 10 mi. north
and south by about 6 mi.east and west.
Patmos is rocky and barren. Its
unusually broken coast line contains many inlets. Writing in AD 77 Pliny (Natural History
iv.12.23) reports that the island was used as a penal colony, which fact
explains John's statement about being a "companion in
tribulation." The apostle was on
Patmos as a Roman prisoner”.
(Patmos. “Sebuah pulau kecil
di Laut Aegea sekitar 55 mil. (90 km) sebelah barat daya dari Efesus. Berukuran di bawah 10 mil
di utara dan selatan sekitar 6 mil di timur dan barat. Patmos berbatu
dan tandus. Garis pantai yang luar biasa kerusakannya mengandung banyak lubang. Pliny dalam tulisannya di tahun 77 Masehi,
melaporkan bahwa
pulau itu digunakan sebagai koloni hukuman, yang sebenarnya menjelaskan
pernyataan Yohanes tentang menjadi "saudara dan sekutumu didalam kesusahan." Rasul itu di Patmos adalah sebagai tawanan Romawi”.) The SDA Bible Commentary, Jilid 7 hlm.734.
Ketika Yohanes menerima penglihatan di Patmos, ia tidak berada di
lingkungannya yang biasa. Ia jauh dari
rutinitas masa lalunya yang nyaman. Dan perubahan dalam hidupnya termasuk
pengalaman itu, ia namakan “kesusahan”.
Tetapi, sesulit apapun hidupnya, ia tahu bahwa Tuhan telah membawa dia
ke sana. Ketika kehidupan menjadi rutin,
mudah rasanya menganggap kalau kita seolah-olah memegang kendali, rasanya kita
dapat menangani apapun yang datang dalam hidup kita. Kita bisa cepat kehilangan rasa membutuhkan
akan Allah. Terkadang Tuhan menggerakkan
kita menjauh dari putaran kegiatan biasa kita dan menempatkan kita di tempat di
mana kita harus lebih bergantung sepenuhnya pada-Nya. Mendekati zaman akhir, para pengikut Allah
akan menemukan diri mereka ditempatkan dalam situasi baru dan menantang,
sehingga mereka datang bergantung pada-Nya dari sebelumnya.
Marilah kita selalu mengingat Tuhan pada masa makmur maupun pada masa
senang dan kita memohon agar Dia membawa kita kepada suatu pengalaman yang
mempersiapkan kita untuk apapun yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA:
1.
Leo
R. Van Dolson, “Kemenangan Sekarang ini-Kemuliaan Masa Mendatang”(Wahyu, Bagian
I ), Bandung: Indonesia Publishing House, Pelajaran Sekolah Sabat Penuntun
Guru, April-Juni 1989.
2.
DR.
U. Aritonang, Tafsiran Buku Wahyu: Universitas Advent Indonesia Cisarua
-Bandung, 1988
3.
The
SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association,
Revised, 1980.
4.
Jon
Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.