(Disusun oleh Pdt. H.M.
Siagian, MPTh)
Mazmur
90:12 “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,…”
Sebelumnya
saya ingin mengucapkan selamat dan doa untuk yang merayakan hari jadinya pada hari ini.
“Selamat Ulang tahun semoga sehat, sukses dan Allah senantiasa melindungimu
dengan cinta kasih-Nya, semoga doa-doa yang terungkap akan dikabulkan-Nya”.
Usia
bisa kita umpamakan seperti sepotong kayu yang dibakar api. Jika kayu itu
sepanjang satu meter maka semakin lama kayu tersebut bukan semakin panjang,
namun semakin pendek dan terus memendek, sampai akhirnya apipun mengakhiri
pembakarannya.
Usia
juga bisa kita umpamakan air dalam sebuah ember, tiap saat segelas demi segelas
air dalam ember tersebut diambil, semakin hari maka isi air dalam ember
tersebut akan habis dan emberpun menjadi kosong tak berisi. Banyak lagi perumpamaan
yang dapat kita buat terkait dengan usia/umur.
Dengan bertambahnya usia secara kuantitas maka
secara kualitas kondisi fisikpun semakin menurun, semakin bertambah semakin
menurun, tingkat penurunan kualitas fisik ada yang langsung drop and down,
namun ada pula yang tampak begitu lambat penurunannya. Hal ini berkait erat
dengan penyikapan hidup dan manajemennya atau bahasa simplenya gaya hidup
seseorang. Begitulah kehidupan dan prosesnya.
Kita
kembali ke masalah utama ulang tahun. Ulang tahun bukan mengulang tahun yang
sudah berlalu, namun ulang tahun adalah bertemunya penanggalan usia kelahiran
namun pada tahun yang berbeda.
Saat
seseorang merayakan ulang tahun, ia akan diberikan selamat berupa doa-doa,
seperti panjang umur, sehat, rezeki, jodoh, anak dan lain-lain. Saat lagu ulang
tahun dikumandang dengan syair panjang umurnya, lalu kita kaitkan dengan
perumpaman diatas sebagaimana api memakan kayu bakar tadi tentu amatlah tidak
cocok sekali, mengapa? Secara kuantitas memang usia bertambah, namun secara
kuantitas juga ia berkurang. Secara kuantitas memang usia bertambah, namun
secara kualitas kondisi fisik berkurang. Tiap orang tidak akan pernah tahu
sampai usia berapa ia masih bisa bertahan hidup.
Nah,
bagi orang-orang yang sadar tentunya mampu menjadikan moment ulang tahun
sebagai media untuk merefleksikan kualitas diri, apakah usia hidup ini memberi
manfaatkah untuk kehidupan? Semakin baikkah ibadah kita, sikap sosial kita
kepada sesama, adakah perubahan yang lebih baik yang mampu kita promosikan untuk kehidupan? Dengan banyak
mempertanyakan kualitas dan sumbangan hidup untuk kebaikan akan memberi
motivasi diri untuk membuat hidup dan kehidupan menjadi lebih baik, itulah
ajaran Tuhan kepada ummat manusia, menjadi lebih baik, mengakhiri hidup dengan
kebahagiaan.
Dengan
memahami makna ulang tahun secara benar, seseorang akan mampu menghindari
perayaannya secara berlebihan yang penuh dengan hura-hura dan semu tanpa makna
dan perubahan, namun diisi dengan pemaknaan dan doa serta peningkatan kualitas
diri.
Semoga
kita semakin bisa memaknai moment ulang tahun untuk hidup dan kehidupan yang
lebih baik. Selamat Ulang tahun bagi yang ulang tahun hari ini, semoga sehat,
sukses dan Allah senantiasa melindungimu dengan cinta kasih-Nya.
Salam.